Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Siloam Hospitals Komitmen Beri Layanan Terbaik dalam Bidang Bedah Saraf

Media Indonesia
10/11/2023 16:30
Siloam Hospitals Komitmen Beri Layanan Terbaik dalam Bidang Bedah Saraf
Prof Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), Ph.D. yang Siloam Hospitals Lippo Village.(Ist)

LAPORAN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021-2022, Indonesia termasuk negara ketiga terendah di ASEAN dalam pemenuhan golden line rasio jumlah dokter, termasuk dokter umum, spesialis, dan sub-spesialis.

Dari pantauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia setidaknya membutuhkan empat jenis bidang spesialis, yaitu saraf, bedah saraf, saraf neurologi intervensi, dan bedah saraf neurovascular

Saat ini, kekurangan secara nasional untuk empat bidang spesialis tersebut sebanyak 417 dokter spesialis, yaitu di spesialis saraf 92 orang, bedah saraf 11 orang, neuro intervensi  279 orang dan kebutuhan bedah saraf nerofa sekuler sebanyak 35 dokter spesialis dan sub spesialis.

Baca juga: Universitas Yarsi Dukung Edukasi Bedah Saraf Anak melalui ISPN Educational Course 2023

Sebagai penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia, pemenuhan jumlah dokter spesialis penyakit stroke jelas menjadi prioritas, bersama dengan spesialis jantung, kanker, dan ginjal.

Hal lainnya adalah ketersediaan rumah sakit yang memenuhi ketersediaan fasilitas teknologi dalam penanganan ilmu bedah saraf, khususnya jaringan rumah sakit yang tersebar di sejumlah daerah. Indonesia berada di posisi 0,46/1.000 dari rasio ideal 1/1.000 atau 1 dokter per 1.000 penduduk.

Di tengah keterbatasan layanan bedah saraf, kehadiran dan keberadaan Siloam Hospitals dalam dedikasinya demi peningkatan kualitas hidup pasien, merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perjalanan Tim Bedah Saraf Siloam Hospital yang kini memasuki usia 27 tahun.

Tim Bedah Saraf Siloam Hospital juga telah mencatatkan prestasi diri secara international dengan berbagai kesuksesan dalam menangani berbagai kasus terkait kesehatan otak.

Lakukan 20 Ribu Tindakan Bedah Saraf

Berbagai catatan dari Tim Bedah Saraf Siloam Hospital telah membanggakan bagi dunia kesehatan Indonesia melalui ragam edukasi ilmu bedah saraf sekaligus dalam penanganannya.

Baca juga: Anda Kesemutan di Satu Sisi? Waspada, Bisa Jadi Gejala Stroke

Beranggotakan 28 dokter spesialis bedah saraf yang tersebar di seluruh Indonesia, tim bedah saraf Siloam Hospitals itu telah melakukan lebih dari 20 ribu tindakan bedah saraf sejak layanan bedah saraf Siloam Hospitals hadir kali pertama pada November 1996.

Bedah Saraf Indonesia Jadi Acuan Internasional

Meskipun Indonesia dinilai oleh WHO sebagai negara yang minim jumlah dokter spesialis/sub spesialis Bedah Saraf, hal positif yang patut dibanggakan adalah adanya pengakuan dunia international.

Kompetensi dan inovasi para dokter ilmu bedah saraf indonesia telah diakui secara internasional dan di mata dunia,

Pernyataan tersebut disampaikan Guru Besar FK UPH, Prof Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K), Ph.D, di Tangerang, Banten, dalam keterangan, Jumat (10/11)..

“Indonesia merupakan salah satu pusat informasi berdasarkan tingginya kasus dan mayoritas tindakan operasi bedah saraf yang ditangani pun rata rata berhasil ditangani," kata Prof.Julius.

Baca juga: Implan Otak yang Ditopang AI bisa Memulihkan Pergerakan Lengan Pasien yang Lumpuh

"Di setiap forum internasional, banyak ahli bedah saraf yang selalu berdiskusi bersama kami tentang penanganan pasien sebelum tindakan pun saat melakukan pembedahan," jelasnya.

"Meskipun secara ilmu sama dan ketersediaan teknologi adalah rata, hanya saja pengalaman kami selalu menjadi rujukan berdasarkan tingginya jumlah penanganan pasien," ujar Prof.Julius.

"Di mata international, kemampuan kami diakui. Istilahnya tangan kami dianggap halus saat melakukan tindakan dengan strategi penanganan yang mumpuni,” ungkap Prof.Julius yang juga anggota American Association of Neurological Surgeons sejak tahun 2015.

Prof.Julius yang praktik di  Tim Bedah Saraf Siloam Hospital  sejak 2004 juga merupakan dokter senior dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi).

"Bedah saraf di Indonesia berkembang pesat sejak 10 tahun terakhir dengan bertambahnya pusat ilmu bedah saraf sebanyak delapan tempat yang sebelumnya hanya ada di tiga kota besar. Selain itu, keseragaman kurikulum dengan mengikuti perkembangan teknologi bedah saraf," jelasnya. 

“Contohnya teknologi pada sistem pemindai tubuh dan mikro instrument. Tiga pulun tahun lalu kita hanya mengenal sistem CT scan, belum ada teknologi sistem pewarnaan pada jaringan tubuh dan pembuluh darah," terang Prof.Julius.

"Kemudian hadir teknologi MRI dan Siloam Hospitals turut berperan serta menyebarkan alat MRI  kesejumlah daerah. Ini tentu saja sangat membantu kinerja para dokter,” ungkap Prof.Julius.

Baca juga: Operasikan 41 Rumah Sakit, SILO Komit Tingkatkan Layanan Kesehatan

Operasi pertama yang dilakukan pada tahun 2001 dan tercatat sebagai operasi batang otak pertama di Asia Tenggara. Operasi batang otak pasien ini dipimpin oKetua Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals Prof. Dr. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp.BS (K), Ph.D.

Hingga kini Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals telah melakukan lebih dari 70 operasi batang otak dengan tingkat kesuksesan 100%.

Sejumlah prestasi lainnya juga ditorehkan Tim Bedah Saraf Siloam Hospitals, antara lain meraih rekor MURI yang dicapai Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS.

Dr. dr. Made Agus Mahendra Inggas, Sp.BS, FINPS. adalah dokter bedah saraf pertama di Indonesia yang berhasil melakukan operasi deep brain stimulation pada penyakit tourrette syndrome.

Ia juga menjadi dokter bedah saraf pertama yang berhasil melakukan operasi stereotactic brain lesioning thalamotomy pada penyakit epilepsi. (RO/S-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya