Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

UPH Kukuhkan Antonius Herusetya Jadi Guru Besar Akuntansi

Andhika Prasetyo
09/11/2023 22:15
UPH Kukuhkan Antonius Herusetya Jadi Guru Besar Akuntansi
Antonius dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Audit UPH(Istimewa)

Universitas Pelita Harapan (UPH) mengukuhkan Antonius Herusetya sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Audit. Dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi itu dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tertanggal 14 September 2023 dan menjadi Guru Besar ke-28 yang dimiliki UPH.

Dalam orasi ilmiah berjudul Peran Auditor Eksternal dalam Pelaporan Keuangan di Indonesia: Tantangan dan Peluang, Antonius menyoroti peran penting Akuntan Publik (AP) dalam mengurangi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia. Dia mencatat adanya enam skandal manipulasi dalam lima tahun terakhir yang mengindikasikan permasalahan dalam pelaporan keuangan perusahaan terbuka di Indonesia.

“Auditor eksternal atau AP memiliki peran sebagai salah satu penjaga gerbang pada rantai pemasok laporan keuangan korporasi. Terjadinya manipulasi pelaporan keuangan di Indonesia tidak terlepas dari peran auditor eksternal yang melakukan audit atas laporan keuangan, khususnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan the Big Four maupun Mid-Tiers. Dengan adanya kasus-kasus seperti ini, berarti telah terjadi penurunan dalam kualitas audit di Indonesia,” ujar Antonius dalam keterangannya, Rabu (8/11).

Baca juga: Konferensi Nasional IKAI Dukung Upaya Keberlanjutan lewat Pengawasan Risiko

Antonius menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi AP dan KAP di Indonesia dalam mengatasi skandal pelaporan keuangan terbaru. Di satu sisi, AP dan KAP di Indonesia perlu memiliki auditor yang kompeten dan berkualifikasi tinggi untuk mendeteksi kecurangan dalam pelaporan keuangan.

"AP dan KAP harus memiliki integritas tinggi dan bersedia melaporkan kecurangan atau ketidakbenaran dalam pelaporan keuangan kepada pihak yang bertanggung jawab dalam tata kelola entitas. Kecurangan dalam pelaporan keuangan yang melibatkan AP seharusnya bisa diminimalkan jika calon auditor mendapatkan pendidikan etika profesi dan anti-korupsi selama masa kuliah," ungkapnya.

Baca juga: SMK Dituntut Mahir Akuntansi Berbasis Aplikasi

Di sisi lain, jumlah tenaga auditor eksternal di Indonesia masih sangat terbatas sementara permintaan jasa audit terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini membuat perusahaan sulit menemukan KAP dengan auditor berkualifikasi AP yang memadai.

Antonius juga menekankan bahwa pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dapat menjadi peluang dan kunci keberhasilan auditor di masa depan. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi ini memungkinkan auditor untuk berfokus pada aspek strategis sementara tugas rutin dikerjakan menggunakan AI.

"Dengan perkembangan teknologi inovatif dan otomatisasi seperti AI, profesi akuntansi dan audit menghadapi perubahan signifikan di tingkat dasar. Namun, auditor dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka, memungkinkan auditor untuk berfokus pada pemikiran strategis. Oleh karena itu, calon auditor di masa depan perlu memperoleh pendidikan akuntansi yang mencakup kemampuan audit berbasis data analitik agar pemanfaatan AI dapat menjadi peluang dan kunci keberhasilan," jelasnya.

Melalui penelitiannya, Antonius berharap AP dan KAP dapat terus menjaga martabat profesi, membangun kepercayaan publik, dan melindungi kepentingan masyarakat sehingga profesi auditor di Indonesia semakin berkembang dan dihormati oleh semua pemangku kepentingan.

Rektor UPH Jonathan L. Parapak bersyukur atas diangkatnya Antonius sebagai guru besar baru.

“UPH bersyukur bahwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mendapat profesor tambahan, saya berharap bisa semakin banyak Guru Besar yang lahir di UPH. Lahirnya para Guru Besar ini memberikan semangat dan mendorong bagi para dosen lainnya untuk berkontribusi bagi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Banyaknya Guru Besar yang lahir di UPH adalah wujud komitmen kami untuk mengantarkan UPH go international,” sambut Rektor UPH. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya