Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETIAP tanggal 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Hari ini merupakan sebuah peringatan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya stroke, serta mengedukasi masyarakat tentang cara mencegah dan mengenali gejalanya.
Perayaan Hari Stroke Sedunia ini merupakan inisiasi dari World Stroke Organization (WSO), yang pertama kali dirayakan pada tahun 2006.
World Stroke Organization terbentuk pada tahun yang sama setelah penggabungan International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF), dengan tujuan utama meningkatkan pemahaman dan penanganan terhadap stroke di seluruh dunia. Stroke, yang sering dikenal sebagai penyakit pembunuh nomor dua di dunia, adalah suatu kondisi yang mengharuskan tindakan cepat dan pengetahuan yang luas untuk menghindari dampak yang serius.
Baca juga: SeGeRa Ke RS, Metode Kenali Gejala Stroke
Stroke dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang. Namun, pada tahun-tahun terakhir, terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus stroke pada usia muda. Ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran terhadap gejala awal stroke yang bisa terjadi bahkan pada generasi muda.
Gejala awal stroke meliputi kelemahan tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, gangguan penglihatan, pusing hebat, dan sakit kepala yang hebat. Mengejutkan, banyak orang muda yang mengalami stroke awal sering kali tidak menyadari gejala ini atau menganggapnya sebagai masalah sementara.
Baca juga: Begini Cara Mengatasi dan Mencegah Stroke Yang Wajib Diketahui
Menurut seorang ahli neurologi Maria Surya, kesadaran terhadap gejala awal stroke sangat penting.
"Pada usia muda, kita seringkali tidak menganggap diri kita berisiko, tetapi fakta adalah stroke dapat terjadi kapan saja. Tindakan cepat dalam mengidentifikasi gejala dan mendapatkan perawatan medis segera dapat membuat perbedaan besar dalam pemulihan," kata dia.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan stroke yang cepat dapat membantu mengurangi kerusakan otak yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak atau perdarahan di dalam otak. Oleh karena itu, pada Hari Stroke Sedunia 2023 ini, mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan gejala awal stroke, terutama di kalangan generasi muda.
Selain mengenali gejala, pencegahan juga merupakan kunci dalam mengurangi risiko stroke. Gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang seimbang, aktif berolahraga, dan menghindari merokok, dapat membantu mengurangi faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke.
Jadi, mari sambut Hari Stroke Sedunia 2023 dengan tekad untuk menjaga kesehatan otak kita dan meningkatkan pemahaman tentang gejala awal stroke, sehingga kita dapat merespons dengan cepat dan memberikan bantuan yang diperlukan. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak stroke dan memberikan hidup yang lebih baik bagi banyak orang. (Z-10)
Kendalikan tekanan darah, jangan sampai hipertensi! Salah satu caranya ialah dengan membatasi asupan garam.
Stroke dan multiple sclerosis sama-sama merusak sistem saraf, tapi keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Lingkar pinggang sebaiknya jangan lebih dari 90 cm bagi laki-laki dan perempuan jangan lebih dari 80 cm.
PRIA berinisial H (53) yang ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di sebuah rumah, Jalan Haji Sulaiman RT 02/01, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berprofesi sebagai dosen.
PENGOBATAN alternatif Ibu Ida Dayak di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/4), dibatalkan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa bekerja dalam waktu yang lama membunuh ratusan ribu orang setiap tahun.
Peneliti dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) mempelajari profil genetik orang-orang dan kemungkinan kontribusinya terhadap risiko stroke dini (EOS)
Selain itu 95,5% penduduk Indonesia dengan umur lebih dari 10 tahun kurang mengonsumsi biah dan sayur. Hal ini yang harus diupayakan agar faktor risiko stroke bisa dihindari.
Prevalensi stroke meningkat tiga kali lipat pada kelompok usia 15-24 tahun.
Penyakit stroke merupakan manifestasi klinis akut disfungsi neurologis pada otak, medulla spinalis, dan retina yang ada di tubuh dan menetap selama lebih dari 24 jam.
Saat ini Yastroki memiliki program melatih kecakapan khusus relawan atau stroke helper sehingga saat ada yang terkena strok bisa segera ditangani dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved