Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ketahui Pengertian Hidayah, Jenis, dan Tingkatannya dalam Islam

Joan Imanuella Hanna Pangemanan 
25/10/2023 11:40
Ketahui Pengertian Hidayah, Jenis, dan Tingkatannya dalam Islam
Tidak semua orang mendapatkan hidayah dari Allah. Ini ciri-ciri mereka yang mendapatkannya.(Freepik)

MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hidayah merupakan petunjuk atau bimbingan dari Allah Swt. Istilah hidayah sudah tidak asing lagi di telinga Masyarakat Indonesia karena banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Hidayah merupakan hal yang banyak dikejar orang-orang, tetapi hanya sebagian orang yang mendapat hal tersebut.

Menurut Mustafa Al Maraghi dalam Jurnal Iman dan Spiritualitas, konsep hidayah merujuk pada bimbingan atau petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Hidayah adalah suatu anugerah dan karunia luar biasa yang datang dari Tuhan. Hidayah adalah cahaya yang menerangi jalan hidup manusia, membantu mereka untuk memahami dan mengikuti jalan yang benar.

Hidayah memiliki beberapa dimensi dan makna yang mendalam. Salah satu maknanya adalah sebagai petunjuk yang mengarahkan seseorang ke jalan kebenaran dan kebaikan. Dalam konteks ini, hidayah mengilhami individu untuk mengambil tindakan yang baik, memahami nilai-nilai moral, dan mengikuti ajaran agama dengan penuh keyakinan.

Baca juga: Tafsir Al-An'am 103 Manusia tidak Dapat Melihat Allah di Dunia

Hidayah bisa diartikan sebagai pencerahan batin yang membantu seseorang untuk memahami hakikat eksistensi, tujuan hidup, dan hubungan mereka dengan pencipta. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai spiritual dan pengalaman keagamaan yang mendalam.

Namun, hidayah tidak selalu diberikan kepada setiap individu secara serentak. Hidayah adalah anugerah khusus dari Allah SWT, dan tidak semua orang mungkin akan menerimanya. Orang yang beruntung dapat memperoleh hidayah, sementara yang lain mungkin masih mencari petunjuk.

Baca juga: Tafsir Al-Qiyamah Ayat 22-23 di Akhirat Allah Dapat Dilihat

Jenis-jenis Hidayah

1. Hidayah Umum

Hidayah umum adalah tipe hidayah yang diberikan secara luas dan mungkin dialami oleh sebagian besar orang. Contoh-contoh dari hidayah umum termasuk hidayah ilham dan hidayah panca indra.

al-Balad ayat 8-9 yang berbunyi:


اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
a lam naj'al lahụ 'ainaīn wa lisānaw wa syafataīn 
 

Artinya:
Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata, dan lidah dan sepasang bibir? 

2. Hidayah Khusus

Hidayah khusus adalah jenis hidayah yang hanya diberikan kepada individu tertentu. Contoh-contoh hidayah khusus meliputi hidayah pertolongan atau tingkat tertinggi hidayah.

Surah al-Fatihah ayat 6 yang berbunyi:

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ
Ihdinas sraatal mustaqiim

Artinya:
Tunjukilah kami jalan yang lurus

Tingkatan Hidayah

Hidayah memiliki beberapa tingkatan yang berbeda. Berikut adalah 10 tingkatan hidayah menurut Ibnu Qayyim.

  1. Hidayah melalui wahyu langsung dari Allah SWT kepada individu dalam dialog, seperti yang diberikan kepada Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW selama peristiwa Isra Miraj.
  2. Hidayah melalui wahyu yang Allah SWT tanamkan ke dalam hati seorang nabi, memberinya pengetahuan yang sebelumnya tidak dimilikinya.
  3. Hidayah melalui wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril sebagai perantara, di mana Jibril menyamar sebagai manusia.
  4. Hidayah berbentuk tahdis, di mana pengetahuan tiba-tiba diberikan oleh Allah ke hati individu saleh, memungkinkannya mengetahui hal yang sebelumnya tidak diketahui.
  5. Hidayah dalam bentuk ilham, di mana seseorang secara tiba-tiba memahami suatu masalah tanpa pelajaran sebelumnya.
  6. Hidayah dalam bentuk penjelasan umum, yang diberikan Allah kepada sekelompok orang untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.
  7. Hidayah dalam bentuk penjelasan khusus, yang diberikan Allah kepada individu tertentu, mengokohkan iman dan ketakwaannya serta menjauhkannya dari kesesatan.
  8. Hidayah melalui isma' (pendengaran), di mana pengetahuan diperdengarkan Allah kepada individu, memperkuat iman dan semangat berbuat baik. Isma' berbeda dari ilham dan merupakan pengalaman lebih khusus.
  9. Hidayah dalam bentuk ilham, di mana pengetahuan diberikan secara spontan Allah kepada individu beriman, memungkinkannya mengetahui hal yang belum diketahuinya.
  10. Hidayah melalui mimpi yang benar, seperti yang dialami Nabi Ibrahim AS ketika Allah memerintahkan untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.

Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Hidayah

1. Beruntung, beriman kepada al Quran dan merasa yakin akan adanya akhirat.

وَا لَّذِيْنَ  يُؤْمِنُوْنَ  بِمَاۤ  اُنْزِلَ  اِلَيْكَ  وَمَاۤ  اُنْزِلَ  مِنْ  قَبْلِكَ   ۚ وَبِا لْاٰ خِرَةِ  هُمْ  يُوْقِنُوْنَ

اُولٰٓئِكَ  عَلٰى  هُدًى  مِّنْ  رَّبِّهِمْ   ۙ وَاُ ولٰٓئِكَ  هُمُ  الْمُفْلِحُوْنَ
 

“dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.”-
“Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 4 – 5).

2. Memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

اُولٰٓئِكَ  عَلَيْهِمْ  صَلَوٰتٌ  مِّنْ  رَّبِّهِمْ  وَرَحْمَةٌ   ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ  هُمُ  الْمُهْتَدُوْنَ

“Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)

3. Beriman, tidak mencampuradukan iman dengan syirik.

اَلَّذِيْنَ  اٰمَنُوْا  وَلَمْ  يَلْبِسُوْۤا  اِيْمَا نَهُمْ  بِظُلْمٍ  اُولٰٓئِكَ  لَهُمُ  الْاَ مْنُ  وَهُمْ  مُّهْتَدُوْنَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 82)

4. Orang yang mendapat petunjuk (hidayah) dari Allah adalah hatinya lapang dengan Islam (yasyroh shodrohuu lil-islaam). Orang yang dapat hidayah, dia tahu bahwa Islam itu adalah benar dan kebaikan kemudian orang tersebut senang /gembira atas segala kebaikan di dalam Islam.


فَمَنْ  يُّرِدِ  اللّٰهُ  اَنْ  يَّهْدِيَهٗ  يَشْرَحْ  صَدْرَهٗ  لِلْاِ سْلَا مِ   ۚ وَمَنْ  يُّرِدْ  اَنْ  يُّضِلَّهٗ  يَجْعَلْ  صَدْرَهٗ  ضَيِّقًا  حَرَجًا  كَاَ نَّمَا  يَصَّعَّدُ  فِى  السَّمَآءِ   ۗ كَذٰلِكَ  يَجْعَلُ  اللّٰهُ  الرِّجْسَ  عَلَى  الَّذِيْنَ  لَا  يُؤْمِنُوْنَ

“Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 125).

(Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya