Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARI Dokter Nasional adalah sebuah momen penting untuk menghargai peran dokter dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memberikan perawatan medis yang tak ternilai.
Namun, bagaimana asal usul perayaan ini? Mari kita menjelajahi sejarah Hari Dokter Nasional yang merayakan jasa para pahlawan kesehatan kita.
Perayaan Hari Dokter Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 24 Oktober, bertepatan dengan ulang tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang merupakan organisasi profesi dokter terbesar di Indonesia. Hari tersebut dipilih untuk menghormati peran penting yang dimainkan oleh para dokter dalam masyarakat.
Baca juga : Tanpa Dibius, Anak Gaza Jalani Operasi dengan Membaca Al-Quran
Asal usul Hari Dokter Nasional juga berkaitan erat dengan peran dokter dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, terdapat dua dokter yang turut serta dalam merumuskan teks proklamasi tersebut: Dr. Sukarno dan Dr. Mohammad Hatta. Mereka bukan hanya tokoh-tokoh politik, tetapi juga dokter yang berdedikasi untuk kesehatan masyarakat.
Baca juga : Mayoritas Puskesmas Tidak Penuhi Syarat Tenaga Kesehatan
IDI, yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1927, telah memainkan peran kunci dalam pengembangan profesi medis di Indonesia. Organisasi ini mendukung pendidikan dan pengembangan dokter, serta bekerja untuk meningkatkan standar pelayanan medis di seluruh negeri.
Pada peringatan Hari Dokter Nasional, IDI sering mengadakan berbagai kegiatan dan acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran dokter dalam masyarakat.
Hari Dokter Nasional memiliki beberapa tujuan penting, termasuk:
Peringatan Hari Dokter Nasional sering kali melibatkan serangkaian kegiatan, seperti seminar kesehatan, lokakarya, seminar, kampanye kesehatan, dan kegiatan sukarela yang melibatkan dokter.
Selain itu, IDI biasanya memberikan penghargaan kepada dokter-dokter yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam dunia medis dan pelayanan kesehatan.
Sejarah Hari Dokter Nasional di Indonesia menyoroti peran penting dokter dalam perjuangan kemerdekaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Dengan peringatan ini, masyarakat menghargai dan merayakan dedikasi para dokter dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita semua.
Hari Dokter Nasional adalah kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan kesehatan yang bekerja keras untuk melayani kita semua. (Z-5)
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza ini, BSMI mengirim pakar stem cell dan penyembuhan luka Prof Dr dr Basuki Supartono SpOT FICS MARS.
Sidang digelar di Ruang Kartika dilakukan secara tertutup sebagai perkara tindak pidana kekerasan seksual.
Padahal, peran dan posisi molegium dalam sistem pendidikan kedokteran sangat krusial dan menyangkut langsung mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
KETUA Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto menilai komunikasi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin harus segera diperbaiki.
Kolegium kedokteran merupakan lembaga ilmiah yang menjaga independensi dalam penetapan standar kompetensi dokter, standar pendidikan profesi dokter yang bersifat otonom.
IDI Jawa Barat (Jabar) mengecam keras tindakan dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jabar. Dia diduga melakukan pelecehan seksual pada pasien
Cuaca yang tidak menentu dapat memperburuk kondisi tubuh yang lemah, memicu lonjakan kasus demam, batuk, pilek, serta penyakit infeksi lain
Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan faktor risiko utama yang dapat memicu penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan merokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved