Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BELAKANGAN ini, semakin banyak berita tentang perundungan (bullying) yang terdengar. Perundungan terjadi tidak hanya di bangku pendidikan tinggi namun juga pada anak-anak yang usianya jauh lebih muda. Pelaku perundungan kebanyakan adalah teman-teman sebaya. Sebagai akibatnya, anak yang menjadi korban tidak hanya mengalami luka fisik, psikis dan gangguan emosi, bahkan hingga meninggal dunia.
Mengapa anak-anak di usia yang masih muda itu sudah sangat mudah menunjukkan kemarahan, ingin menyakiti orang lain, atau juga menyimpan dendam? Apakah anak-anak kita sekarang ini memang menjadi semakin sulit untuk mengekspresikan kasih sayang, seperti dalam tindakan memberi, berempati, menolong, atau juga memaafkan orang lain di kehidupan sehari-hari?
Tentunya ada hal yang dapat kita upayakan bersama untuk mengatasi hal ini. Pemerintah, misalnya, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Agustus 2023 lalu meluncurkan Permendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP), selain meningkatkan kerja sama antar Kementerian/Lembaga lain untuk pencegahan dan penanganan kasus-kasus perundungan yang sudah terjadi.
Baca juga: Cegah Perundungan, Polres Klaten Giatkan Pembinaan dan Penyuluhan Pelajar
Keluarga, sebagai lingkup terkecil dan terdekat, mempunyai peran yang sangat penting. Selain memberikan dukungan yang tepat saat anak mengalami perundungan, hal yang semakin krusial adalah tentang bagaimana keluarga, khususnya orangtua, membantu dalam pencegahan. Mengajarkan konsep kasih sayang dan menerapkannya pada anak sejak dini bisa jadi salah satu caranya.
Widodo Suhartoyo, Senior Technical and Liaison Advisor Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation mengatakan, “Saat anak sudah memahami bentuk kasih sayang, merasakan dan mengetahui cara mengekspresikannya dengan baik, orangtua akan dapat melatih anak untuk belajar kemampuan yang lebih kompleks, misalnya memaafkan.”
Khususnya bagi anak balita, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk melatih mereka memahami konsep kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi contoh bagi anak
Anak-anak adalah pembelajar yang baik sekaligus peniru yang ulung, jadi cara termudah untuk mengajarkan kasih sayang adalah melalui contoh. Memberikan pelukan atau ciuman pada anak, mengucapkan terima kasih atau tolong adalah beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan orangtua. “Lakukan secara konsisten dan berulang agar anak terbiasa, secara alamiah mereka pasti akan cepat belajar dan melakukannya juga”, lanjut Widodo.
Jelaskan alasannya
Kita tentu sering mendengar anak bertanya “kenapa?”. Saat kesempatan untuk melakukan percakapan ini muncul, jelaskan pada anak kenapa tindakan (seperti memberi, menolong, dan bentuk kasih sayang lainnya) itu perlu dilakukan dan kapan hal itu perlu ditunjukkan.
Tunjukkan hasilnya
Saat mengajarkan tentang kasih sayang atau berbuat baik, usahakan agar anak terlibat dalam aktivitas berikutnya yang memungkinkan mereka melihat hasil perbuatan baik yang mereka lakukan. Widodo menambahkan bahwa beberapa hasil studi juga menunjukkan anak balita lebih merasa senang untuk memberi dibandingkan menerima ketika mereka melihat pihak tersebut nampak gembira atau menikmati apa yang diberikan.
“Jadi jangan berhenti sampai ikut mengumpulkan baju layak pakai atau menyiapkan makanan, tapi ajak anak untuk juga ikut mengirimkan pakaian atau membagikan makanan tersebut” katanya.
Berikan pilihan pada anak
Saat mengajarkan kasih sayang, terutama tentang berbagi, coba berikan pilihan pada anak agar ia merasa memiliki kontrol. “Misalnya orangtua bisa tanyakan apakah si anak mau memberikan pada temannya buku cerita tentang dinosaurus atau keluarga kelinci dari koleksi yang dia miliki. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa hal ini dapat meningkatkan kemungkinan anak menjadi lebih murah hati ketika ia dewasa”, tutur Widodo.
Memahami konsep kasih sayang tidak mudah bagi anak-anak, bahkan juga bagi individu dewasa. Cara terbaik untuk mengajarkannya adalah tetap dengan memberi contoh setiap hari, dan mempertahankannya dengan mengapresiasi setiap kali anak menunjukkan melalui sikap maupun perkataannya.
Temukan informasi dan tips pengasuhan lainnya, termasuk tentang apa yang dapat dilakukan orangtua terkait perundungan, di laman sigap.tanotofoundation.org. (RO/S-3)
TANGGAL 23 Juli bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN). Penulis melihat bahwa HAN seharusnya menjadi momentum reflektif, bukan hanya perayaan semata.
Menurutnya, peran sekolah sangat penting bagi tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran.
MUSISI Ahmad Dhani mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap anaknya berinisial SF.
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) siswa baru di beberapa daerah sudah akan dimulai, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
Film Cyberbullying menyoroti fenomena sosial bahwa perundungan di ruang digital yang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak dan remaja.
Para pelaut menyampaikan sejumlah pernyataan sikap terkait peringatan hari pelaut sedunia, di antaranya tuntutan adanya peraturan setingkat UU yang melindungi profesi pelaut.
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Garut berkaitan dengan seorang siswa meninggal bunuh diri lantaran tidak naik kelas, Kamis (17/7).
GUBERNUR Jawa Barat mulai menelusuri kasus bunuh diri siswa SMAN 6 Garut yang sebelumnya diduga menjadi korban praktik bullying di sekolah.
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut tengah melakukan penyelidikan kematian seorang siswa kelas X di SMA yang berinisial PN, 16, di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang diduga korban perundungan
Pahami materi bullying: pengertian, jenis, penyebab, dan cara mengatasinya. Edukasi lengkap untuk cegah bullying di sekolah dan lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved