Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKTOR ekonomi syariah diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional. Karenanya, pemerintah dan berbagai pihak terkait terus mengembangkan sektor potensial ini, termasuk di bidang modest fashion (gaya berbusana santun).
Laporan State Global Islamic Economy Report 2022 menunjukkan, Indonesia berada di peringkat ke-3 setelah Uni Emirat Arab dan Turki di bidang modest fashion.
Hal tersebut menumbuhkan optimism bahwa ke depan, industri modest fashion Indonesia akan semakin maju. Seperti yang diungkapkan desainer modest fashion Novitasari.
Baca juga: Mengibarkan Busana Modest Indonesia di Kota Kiblat Mode
“Prospek modest fashion semakin bagus dan mulai bervariatif lagi. Dapat kita lihat, banyak pemain baru bermunculan dengan kekhasan desain masing-masing,“ ujarnya, baru-baru ini.
Tak hanya itu, sambungnya, pasarnya pun semakin luas, tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
“Untuk itu, kerja sama dengan pihak luar penting dilakukan. Manfatnya antara lain, kita jadi bisa bertukar informasi apa-apa saja yang sedang ‘in’ di negara masing-masing, juga saling mengenal budaya masing-masing-masing,” tuturnya.
Novitasari menambahkan, kerja sama itu antara lain diwujudkan melalui perhelatan fashion internasional untuk mengenalkan brand sekaligus mengembangkan pangsa pasar.
Ia mencontohkan, belum lama ini sebuah event fesyen internasional dihelat di Yogyakarta, yakni Islamic Fashion Festival (IFF).
Baca juga: Selebrasi Ulang Tahun ke-10, Heaven Lights Hadirkan Koleksi Decennia
IFF merupakan ajang tahunan yang di 2023 ini memasuki tahun ke-17 penyelenggaraannya. IFF pertama digelar pada tahun 2006 di Kuala Lumpur lalu pada tahun 2007 di Jakarta. Kemudian, dilanjutkan dengan beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Bali, Palembang, Padang dan Medan.
Selain di Indonesia, event ini juga pernah diselenggarakan di kota-kota besar lainnya seperti London, New York, Paris, Monte Carlo, Abu Dhabi, Dubai, Marrakech, Cannes, Singapore dan Manila.
Di Yogyakarta, event persembahan Adjunct Prof Dato' Sri Raja Rezza Shah, Tengku Sri Kelana D'Raja Kelantan Malaysia, founder dan chairman IFF ini telah digelar selama dua hari pada ahir September lalu.
Sejumlah perancang busana dari Indonesia dan Malaysia menampilkan karya inovatif mereka di peragaan busana di Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Tampilkan Enam Koleksi Busana 'Lancang Kuning'
Novitasari sendiri menampilkan enam koleksi busana bertemakan Lancang Kuning. Koleksi ini terinspirasi oleh lancang kuning, kapal layar kepulauan Riau. Busana dengan warna-warna khas yang memancarkan kekayaan kerajaan Riau menggunakan siluet A-line dengan bahan sifon dan satin.
“Menurut saya, acara IFF ini sangat sangat berkesan. Silaturahmi dua negara, Indonesia dan Malaysia, mempererat hubungan negara yang masih satu rumpum Melayu ini,” kata Novitasari.
Baca juga: Tema 'Sisterhood', Scarf Media Sukses Gelar Muslimah Creative Day 2023
IFF ke-17 turut dihadiri oleh keluarga Keraton Solo dan Yogjakarta serta dari Malaysia, yaitu Her Majesty Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong Tunku Azizah serta keluarga Keraton Terengganu, Kelantan, dan Perlis.
Welcome dinner diselenggarakan oleh Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam di Pura Pakualaman, dan di hadiri oleh para delegasi dari Malaysia dan Indonesia. Ditutup dengan acara ramah tamah di kediaman Titiek Soeharto, Ahli Majlis Senior IFF, di kediamannya di Solo.
Selanjutnya, di hari pertama, IFF Jogja Gala Dinner 2023 mengusung tema "Warisan" yang menggabungkan fesyen dan budaya yang menampilkan peragaan busana dari para perancang Indonesia dan Malaysia.
Acara ini turut dimeriahkan oleh artis mancanegara seperti Pasha Ungu, Emelia Contessa, Danu Violinist, Efandra, Dias Kusumantara dan juga Haziq Rosebi dan Bella Astillah dari Malaysia. (RO/S-4)
Kids & Artwear Carnival menampilkan kreasi busana tematik dari desainer, komunitas, brand
Hasil survei Adidas dan White Ribbon menunjukkan sebagian besar pelari perempuan merasa khawatir akan keselamatan mereka. Tapi apakah pakaian mereka yang menjadi pemicu?
Banyak desainer fesyen berlomba-lomba menghadirkan busana muslim terbaik untuk wanita. Fesyen Desainer Vivi Mar'i Zubedi dengan merek Vivi Zubedi, Brand no Brand hingga terbaru Mayyech.
Kisah aktris Dian Sastrowardoyo menjadi salah satu inspirasi untuk memberikan wadah bagi perempuan di usia 30 tahun ke atas untuk mengejar potensi terbaik, terlepas dari usia mereka.
ISSA Group kembali menggelar Pop-Up Booth & Exhibition dengan konsep One Stop Shopping di Main Atrium Pondok Indah Mall 2
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Melalui local craftmanship, pembuatan sepatu lokal tidak hanya manjadi bisnis, tapi juga merupakan bagian penting dari pemberdayaan lokal, warisan budaya, dan identitas.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Selain nyaman dikenakan, rok plisket juga mudah dipadu-padankan dengan berbagai atasan, seperti crop shirt, sweater, blus, blazer, dan lainnya
Koleksi ini memiliki motif geometris khas Maroko.
Tren fesyen celana putih dari Oprah Winfrey, Reese Witherspoon, dan Emma Stone bisa menginspirasi gaya anda.
Dalam Drip&Drop, pengunjung diajak untuk mendonasikan pakaian bekas pakai, dan donasi tersebut akan disalurkan untuk mendukung pendidikan anak kurang mampu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved