Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Indonesia (UI) mencatatkan diri di jajaran peneliti dunia yang masuk ke dalam 2% Scientist Worldwide 2022 Versi Stanford University, dengan menempatkan sembilan peneliti dan dosen UI masuk ke dalam kategori yang sama.
"Top 2% Scientist Worldwide 2023 yang dipublikasikan oleh Stanford University dan Elsevier BV," kata Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia di kampus UI Depok, Jumat (13/10).
Sembilan dosen dan peneliti UI yang masuk ke dalam pengkategorian Top 2% Scientist Worldwide 2023 berasal dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Baca juga: LPS Presents The 46 th Jazz Goes to Campus Siap Digelar di Kampus UI Depok
Dosen dan peneliti dari FK yang meraih capaian ini yaitu Prof Jeanne Adiwinata dan Indah Suci Widyahening. Sedangkan dari FT terdiri atas Prof Mohammed Ali Berawi, Prof Nandy Setiadi Djaya Putra, dan Prof Muhammad Suryanegara.
Sementara itu empat dosen dan peneliti lainnya dari FMIPA yaitu Prof Rosari Saleh, Prof Yoki Yulizar, Munawar Khalil, dan Dipo Aldila.
Dalam capaian ITU, Prof Mohammed Ali Berawi meraih peringkat tertinggi pada kategori single-year impact (data kutipan yang diterima selama 2022) dengan menempati urutan 59.220 dari 210.198 ilmuwan.
Baca juga: FKG UI Edukasi Kesehatan Mulut dan Gigi Warga Muara Gembong Bekasi
Ia juga masuk pada kategori career-long (data kutipan yang diperbarui hingga akhir tahun 2022) dengan menempati urutan 193.434 dari 204.643 ilmuwan, bersama dengan Prof Nandy Setiadi Djaya Putra, yang menempati urutan 170.668 dari 204.643 ilmuwan.
Daftar 2% teratas ilmuwan di dunia ditulis oleh Prof John PA Ioannidis dari Stanford University.
Edisi ini merupakan edisi kelima dari tulisan Updated science-wide author databases of standardized citation indicators, yang dipublikasikan oleh Elsevier.
Stanford University merilis database penulis ilmiah terkait indikator kutipan terbanyak yang terstandardisasi (standardized citation indicators) versi terbaru.
Database ITU menyediakan informasi standar tentang metrik kutipan, seperti jumlah kutipan, h-index, co-authorship adjusted hm-index, dan indikator komposit (c-score).
Database tersebut mengelompokkan para ilmuwan ke dalam 22 bidang ilmiah dan 174 sub-bidang ilmiah berdasarkan klasifikasi standar Science-Metrix.
Pemilihan didasarkan pada 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan c-score (dengan dan tanpa kutipan sendiri) atau peringkat persentil dua persen atau lebih di sub-bidang tertentu. (Ant/Z-1)
Selain memberikan akses pendidikan tinggi, Perguruan Tinggi memiliki peranan untuk membawa angin perubahan di dalam masyarakat yang tentunya melalui karya
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Kawasan Metropolitan Rebana adalah wilayah tujuh kota/kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Subang, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Kuningan, dan Kota Cirebon.
UPI meraih peringkat 5 tertinggi dari 21 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dalam kategori Liga PTN Badan Hukum.
Banyak kampus terbaik berdiri di Jawa Barat. Kami berharap mereka memberi kontribusi dalam pembangunan di daerah tempatnya berada
INDONESIA memiliki potensi produk invensi dan inovasi yang sangat besar. Namun sayangnya, banyak diantaranya hanya berujung pada purwa rupa dan jurnal ilmiah.
Menghitung domba untuk tidur adalah praktik yang terkenal, tetapi apakah itu benar-benar membantu Anda tidur?
Dua studi yang dipimpin oleh Leonie Balter dari Universitas Stockholm menyoroti pentingnya tidur dalam memengaruhi seberapa tua atau muda seseorang merasa.
Survei Gallup dan Walton Family Foundation menemukan kebahagiaan generasi Z menurun ketika memasuki usia dewasa.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Studi menunjukkan suhu yang tinggi dapat mengganggu proses tidur, terutama bagi individu yang rentan terhadap insomnia.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat memperpanjang umur hewan, tetapi apakah hal ini berlaku juga untuk manusia?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved