Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mengenal Apa itu Kalimat Penjelas serta Fungsi, Ciri, Jenis, dan Contoh

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
13/10/2023 08:15
Mengenal Apa itu Kalimat Penjelas serta Fungsi, Ciri, Jenis, dan Contoh
Ilustrasi - cara membuat kalimat penjelas.(Pexels)

KALIMAT penjelas adalah kalimat yang memberikan keterangan tambahan untuk menguraikan gagasan utama. Dalam istilah yang lebih formal, kalimat penjelas adalah kalimat yang berperan sebagai pendukung atau penguat gagasan utama dalam sebuah kalimat utama. 

Sebelum menciptakan kalimat penjelas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi gagasan utama atau ide inti dalam kalimat utama, yang merupakan pesan utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

Setelah gagasan utama teridentifikasi, barulah kalimat penjelas dapat dibentuk. Kalimat penjelas ini seharusnya beriringan dengan kalimat utama, sehingga menciptakan sebuah paragraf yang lengkap. 

Baca juga: Demokrasi Terpimpin: Definisi, Karakteristik, Tujuan, dan Tantangan

Fungsinya tidak hanya untuk memberikan penjelasan lebih rinci daripada kalimat utama, tetapi juga untuk memastikan bahwa pembaca memahami maksud penulis.

Fungsi utama dari kalimat penjelas adalah memastikan bahwa pesan penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Selain itu, kalimat penjelas juga memiliki beberapa fungsi lain, termasuk:

Baca juga: Sejarah Pemilihan Umum Pertama di Indonesia 

  • Mendukung dan menjelaskan kalimat utama dengan lebih detail.
  • Menyediakan informasi tambahan atau pendukung.
  • Membantu memperkuat dan memadukan paragraf agar informasinya lebih lengkap dan terstruktur.

Ciri-ciri

  • Bersifat spesifik dan tidak dapat berdiri sendiri, karena maknanya akan kabur jika dipisahkan dari kalimat lain.
  • Terkait erat dengan kalimat sebelumnya, dan berfungsi untuk memperjelas atau mengembangkan ide yang ada.
  • Mengandung berbagai jenis informasi seperti data, fakta, contoh, opini, dan sebagainya.
  • Biasanya menggunakan kata penghubung atau konjungsi antar kalimat untuk mengaitkan informasi.

Jenis

  1. Kalimat Penjelas Mayor: Merupakan kalimat pendukung yang memberikan penjelasan langsung terhadap kalimat utama atau memberikan informasi lebih detail tentang topik kalimat utama.
  2. Kalimat Penjelas Minor: Kalimat yang merinci atau memperjelas kalimat penjelas mayor. Kalimat ini diperlukan ketika kalimat penjelas mayor masih memerlukan penjelasan tambahan agar pembaca dapat lebih memahami isi paragraf.

Contoh Kalimat Penjelas

Paragraf #1

(1) Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 merupakan salah satu virus yang mematikan dan menyerang sistem pernafasan. (2) Virus ini menyerang manusia dari berbagai kalangan mulai dari balita, remaja, usia dewasa hingga lansia. (3) Virus ini juga bisa menimbulkan infeksi pernafasan seperti pneumonia. (4) Terlebih dengan penyebaran yang sangat cepat, maka pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan bahwa virus Covid-19 sebagai pandemi global.

Kalimat 2, 3 dan 4 merupakan kalimat penjelas dari kalimat utama yang ditulis sebelumnya.

Paragraf #2

(1) Game online multiplayer seperti FF dan PUBG memungkinkan para pemainnya untuk bermain bersama kapanpun dan di manapun. (2) Selain itu, berbagai fitur yang disediakan dalam game membuat para pemain semakin betah untuk memainkannya dalam waktu yang lama. (3) Oleh karena itu, game online multiplayer menjadi game favorit yang dinikmati para pemain di seluruh dunia.

Kalimat 1 dan 3 adalah kalimat penjelas di paragraf tersebut.

Paragraf #3

(1) Pemakaian masker dan ketaatan pada protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 merupakan prioritas utama. (2) Penyebaran virus corona yang semakin memprihatinkan membuat siapapun harus waspada dan tidak boleh lengah. (3) Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk selalu memakai masker dan menaati protokol kesehatan.

Kalimat penjelas dari paragraf tersebut adalah kalimat 2.

Paragraf #4

(1) Aktivitas bekerja yang terlalu keras hingga lupa waktu akan membuat tubuh menjadi mudah lelah. (2) Selain itu, resiko terkena penyakit kronis juga bisa dialami oleh mereka yang bekerja terlalu keras. (3) Misalnya saja, dehidrasi, asam lambung, depresi, hingga resiko serangan jantung. (4) Oleh karena itu, sebagai pekerja kita jangan terlalu keras dalam bekerja agar terhindar dari sejumlah dampak negatif. (5) Sebagai antisipasinya, kita bisa mengatur waktu, kapan waktu terbaik untuk bekerja dan untuk istirahat. (6) Jika belum sanggup, maka bisa mencoba alternatif lain, seperti berdiam diri sejenak atau merebahkan diri barang sekejap di sela-sela waktu bekerja yang padat.

Kalimat penjelas dari paragraf tersebut adalah kalimat 1, 2, 3, 5, dan 6. 

Paragraf #5

(1) Agar memiliki tubuh yang ideal, seseorang harus mau berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat. (2) Berolahraga akan membuat timbunan lemak yang ada di tubuh berkurang perlahan-lahan. (3) Sementara itu, jika seseorang berolahraga, seluruh sel di tubuhnya akan bekerja secara maksimal. (4) Hal ini akan semakin baik jika ditunjang dengan konsumsi makanan sehat. (5) Kebutuhan nutrisi akan terjaga sehingga proses pembakaran lemak berjalan dengan baik.

Kalimat penjelas dari paragraf tersebut adalah kalimat 2, 3, 4, dan 5.

(Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya