Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Diminta tidak Hanya Perhatikan BMI Namun Juga Lingkar Perut

Basuki Eka Purnama
13/10/2023 06:00
Warga Diminta tidak Hanya Perhatikan BMI Namun Juga Lingkar Perut
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER yang menempuh pendidikan S2 Antiaging and Aesthetic Medicine di Universitas Padjadjaran, Nadia Alaydrus, mengingatkan masyarakat agar tidak hanya memperhatikan indeks massa tubuh (BMI) normal tetapi juga lingkar perut agar kesehatan tubuh terjaga.

"BMI sangat perlu dijaga dalam range normal yakni 18-25. Tapi, selain BMI, ada juga perlu kita aware yakni lingkar perut. Pada perempuan tidak boleh lebih dari 80 cm, laki-laki tidak boleh lebih dari 90 cm," jelas Nadia, dikutip Jumat (13/10).

Nadia mengatakan, lemak di perut, yang juga disebut visceral fat, yang berlebihan sehingga memicu perut menjadi buncit atau lingkar perut membesar bisa berbahaya karena mengganggu kinerja organ seperti usus dan jantung.

Baca juga: Anda Sedang Diet? Jangan Musuhi Karbohidrat

Dia mencontohkan, di dalam organ pencernaan seperti usus terdapat gerakan mengolah makanan atau peristaltik. Apabila lemak tebal melingkupi daerah usus maka akan menyulitkan gerakan peristaltik untuk dilakukan.

"Jantung ketika tertimbun visceral fat yang harusnya dia punya irama memompa lebih leluasa akhirnya lebih susah," kata Nadia.

Visceral fat dikatakan sebagai salah satu penyebab penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, kencing manis atau diabetes melitus (DM) tipe 2 dan lain-lain.

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Diet Vegetarian Bisa Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Nadia melanjutkan, selain BMI atau indeks massa tubuh dan lingkar perut, masyarakat khususnya dewasa juga perlu menjaga detak jantung pada angka 60 hingga 100 kali per menit.

"Jangan terlalu cepat atau di atas 100. Kalau di atas 100 perlu dipertanyakan sebabnya apakah karena merokokkah atau kurang tidur, atau minum kopi. Minum kopi boleh asal dalam batas wajar," ujar dia.

Menurut dia, demi menjaga semua hal itu, maka penerapan gaya hidup sehat adalah penting. Ini meliputi pola makan sehat, istirahat delapan jam sehari dengan mengikuti pola sirkadian dan rutin beraktivitas fisik.

Khusus untuk aktivitas fisik, jalan kaki bisa menjadi pilihan. Kegiatan ini memiliki sejumlah manfaat antara lain menyehatkan jantung dan membantu membakar kalori.

"Kalau jalan dari kantor ke rumah di mana kondisi polusi dan tak nyaman, bisa dilakukan setiap sore jalan-jalan di area kompleks rumah selama 15 - 30 menit," jelas Nadia.

Dalam sepekan, seseorang direkomendasikan melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit yang bisa dibagi menjadi lima hari dengan 30 menit per harinya.

"Yang kita butuhkan minimal latihan kardio dan jalan kaki dianggap salah satu latihan kardio itu sekitar 150 menit seminggu. Kalau itu dilakukan rutin pasti akan bagus untuk kesehatan," pungkas Nadia. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya