Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pengembangan terapi genomik dinilai bisa menekan biaya kesehatan di Indonesia. Terapi genomik yang dilakukan lewat pemeriksaan genetik setiap orang dapat membantu seseorang mengetahui potensi penyakit dan kebutuhan nutrisi masing-masing. Dengan demikian terapi yang diberikan bisa lebih spesifik. Salah satu jenis terapi genomik adalah terapi stem cell.
Deputi Direktur Stem Cell and Cancer Institute Sandy Qlintang mengungkapkan, terapi stem cell juga bisa menjanjikan penyembuhan penyakit degeneratif yang lebih tinggi.
“Tentu terapi genomik bisa menghemat biaya, terutama biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk menangani penyakit-penyakit dan bisa meningkatkan produktivitas usia muda,” kata Sandy dalam acara Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series 2023, Minggu (8/10).
Baca juga: Susun Standar Layanan Sel Punca, Kemenkes Uji Publik Aturan Turunan UU Kesehatan
Ia menjelaskan, dengan terapi stem cell, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel rusak yang menjadi penyebab kerusakan organ. Hingga kini, terapi stem cell masih dalam tahap pelayanan berbasis penelitian di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan stem cell di antaranya thalasemia, hemofilia dan parkinson.
Namun, Sandy mengakui bahwa penelitian terapi stem cell masih banyak terkendala. Salah satunya ialah keterbatasan raw material yang kini belum bisa diproduksi sendiri dalam negeri. Untuk mendapatkan reagen tertentu, Sandy menyebut butuh waktu sekitar tiga bulan.
Baca juga: Stem Cell jadi Terapi Masa Depan untuk Penyembuhan Penyakit Degeneratif
“Dalam hal ini Kalbe sedang membuat tech polymerase yang merupakan salah satu reagen dalam negeri sehingga kita tidak perlu impor. Saat ini kita kan punya semangat TKDN ini adalah tantangan bagi industri dan peneliti agar dari hulu kita bisa memenuhi kebutuhan dari karya anak bangsa,” beber dia.
Di samping itu, biaya penelitian stem cell dinilainya relatif mahal. Misalnya saja untuk penelitian stem cell thalasemia, dibutuhkan anggaran sekira Rp40 miliar.
“Tapi saya rasa untuk kemajuan dan kebermanfaatan negara, saya rasa harga tidak jadi masalah. Karena dampaknya pada pasien thalasemia tidak perlu lagi transfusi darah dan kita bisa menyelamatkan jiwanya. Ini semua bisa dijalani dengan kolaborasi berbagai pihak,” ucap Sandy.
(Z-9)
Deteksi dini risiko kelainan pada janin seperti trisomi 21 (Down Syndrome), trisomi 18 (Edwards Syndrome), dan trisomi 13 (Patau Syndrome).
DNA dan RNA merupakan molekul terpenting dalam biologi sel. Keduanya bertanggung jawab atas penyimpanan dan pembacaan informasi genetik.
Dari banyak variasi dalam preferensi soal ketertarikan nyamuk akhirnya bermuara pada dua faktor, yakni bau badan alami pada seseorang dan genetika.
DNAandMe. merupakan pemeriksaan genetik dari Diagnos Genomics yang bisa memberikan informasi mengenai keunikan seorang individu berdasarkan susunan gen.
Dalam tubuh manusia terdapat hal-hal kecil yang punya peran penting dalam kehidupan manusia. Salah satunya kromosom yang dapat menurunkan sifat, karakter, dan masih banyak hal lain.
Keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antarindividu punya perbandingan fenotip maupun genotip berdasarkan pola-pola tertentu yang disebut sebagai pola-pola hereditas.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Terapi stem cell dapat menjadi pilihan untuk pengobatan beragam penyakit. Agar aman dan efektif, pilih penyedia layanan yang tepercaya.
Stem cell harus dibiakkan dulu dengan kondisi fasilitas yang steril dan diproses sampai menjadi sel yang dianggap bisa menjadi sel saraf.
Stem cell mesenkimal juga memiliki kemampuan melepaskan molekul yang dapat mempengaruhi sistem imun dan menciptakan lingkungan mikro yang berpotensi meregenerasi jaringan.
Produk yang belum tersertifikasi dapat menimbulkan alergi dan bahkan bisa saja berbahaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved