Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah

Wisnu Arto Subari
11/10/2023 21:14
Tafsir Al-Baqarah Ayat 286 tentang Usaha Manusia dan Takdir Allah
Potongan Surat Al-Baqarah ayat 286.(Dokpri.)

PERSOALAN takdir dan usaha manusia dipandang penting dalam Islam. Masih banyak yang salah paham tentang usaha manusia dengan takdir yang ditetapkan Allah subhanahu wata'ala. Karenanya, tafsir Al-Qur'an kali ini mengenai usaha manusia yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 286.

Bagaimana penjelasan tentang usaha manusia dalam Surat Al-Baqarah ayat 286? Berikut pemaparannya sebagaimana disampaikan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.

Bunyi ayat

Allah SWT berfirman dalam potongan Surat Al-Baqarah ayat 286.

Baca juga: Tafsir Al-An'am Ayat 101 tentang Allah Pencipta Segala Sesuatu 

لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ 

Lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat.

Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Penjelasan

"Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu memiliki kasb (usaha) dan di akhirat manusia akan mempertanggungjawabkan kasbnya tersebut. Jika kasb seseorang baik, ia akan mendapatkan pahala dan  jika kasbnya buruk maka ia akan mendapatkan siksa," ujar Asyari.

Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu

Apakah kasb? Berikut definisi kasb.

توجيه العبد قصده وإرادته نحو العمل فيخلقه الله عند ذلك

(Kasb adalah) Mengarahkan tujuan dan kehendak terhadap suatu perbuatan dan Allah yang menciptakan perbuatan tersebut ketika itu.

Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 22: Tuhan Mustahil Berbilang

Ahlussunnah meyakini bahwa manusia memiliki iradah (kehendak). Allah menciptakan iradah pada manusia. Jika iradah itu diarahkan oleh manusia tersebut pada suatu perbuatan, ini berarti dia telah berkasb.

Dalil bahwa Allah memiliki iradah dalam Surat Al-Insan 30.

وَمَا تَشَاۤءُونَ إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ 

Dan tidaklah kalian berkehendak kecuali jika Allah berkehendak.

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

Ayat ini, selain menunjukkan bahwa manusia memiliki kehendak, juga menjelaskan bahwa kehendak manusia di bawah kehendak Allah. Artinya jika kehendak manusia sama dengan kehendak Allah, kehendak manusia akan terjadi. 

Jika kehendak manusia tidak sama dengan kehendak Allah, kehendak manusia tidak akan terjadi. Ini karena pada hakikatnya kehendak Allah yang pasti terjadi.

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada sebagian putrinya sejumlah wirid. Berikut bunyinya.

ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن

Yang Allah kehendaki pada azal pasti terjadi dan yang tidak Allah kehendaki pada azal pasti tidak terjadi.

Baca juga: Tafsir Al-Maidah Ayat 44 tentang Orang Berhukum selain dari Allah

Ini sejalan dengan salah satu munajat Al-Imam Asy-Syafii radliyallahu 'anhu.

ما شئت كان وان لم اشأ وما شئت ان لم تشأ لم يكن

Ya Allah, yang telah Engkau kehendaki pada azal pasti terjadi meskipun aku tidak menghendakinya dan apa yang aku kehendaki jika Engkau tidak menghendakinya, pasti tidak akan terjadi.

Baca juga: Tafsir Surat Asy-Syura Ayat 11 tidak Ada yang Menyerupai Allah

Keyakinan bahwa manusia memiliki iradah dan kasb berdasarkan dua ayat di atas ialah bantahan terhadap kelompok Jabriyah yang meyakini bahwa manusia tidak memiliki iradah. Menurut mereka, manusia seperti bulu yang diterpa angin sehingga mengikuti arah angin berhembus. Wallahu a'lam. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya