Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PERSOALAN takdir dan usaha manusia dipandang penting dalam Islam. Masih banyak yang salah paham tentang usaha manusia dengan takdir yang ditetapkan Allah subhanahu wata'ala. Karenanya, tafsir Al-Qur'an kali ini mengenai usaha manusia yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 286.
Bagaimana penjelasan tentang usaha manusia dalam Surat Al-Baqarah ayat 286? Berikut pemaparannya sebagaimana disampaikan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Allah SWT berfirman dalam potongan Surat Al-Baqarah ayat 286.
Baca juga: Tafsir Al-An'am Ayat 101 tentang Allah Pencipta Segala Sesuatu
لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَیۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ
Lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
"Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu memiliki kasb (usaha) dan di akhirat manusia akan mempertanggungjawabkan kasbnya tersebut. Jika kasb seseorang baik, ia akan mendapatkan pahala dan jika kasbnya buruk maka ia akan mendapatkan siksa," ujar Asyari.
Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Apakah kasb? Berikut definisi kasb.
توجيه العبد قصده وإرادته نحو العمل فيخلقه الله عند ذلك
(Kasb adalah) Mengarahkan tujuan dan kehendak terhadap suatu perbuatan dan Allah yang menciptakan perbuatan tersebut ketika itu.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat 22: Tuhan Mustahil Berbilang
Ahlussunnah meyakini bahwa manusia memiliki iradah (kehendak). Allah menciptakan iradah pada manusia. Jika iradah itu diarahkan oleh manusia tersebut pada suatu perbuatan, ini berarti dia telah berkasb.
Dalil bahwa Allah memiliki iradah dalam Surat Al-Insan 30.
وَمَا تَشَاۤءُونَ إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ
Dan tidaklah kalian berkehendak kecuali jika Allah berkehendak.
Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas
Ayat ini, selain menunjukkan bahwa manusia memiliki kehendak, juga menjelaskan bahwa kehendak manusia di bawah kehendak Allah. Artinya jika kehendak manusia sama dengan kehendak Allah, kehendak manusia akan terjadi.
Jika kehendak manusia tidak sama dengan kehendak Allah, kehendak manusia tidak akan terjadi. Ini karena pada hakikatnya kehendak Allah yang pasti terjadi.
Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kepada sebagian putrinya sejumlah wirid. Berikut bunyinya.
ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن
Yang Allah kehendaki pada azal pasti terjadi dan yang tidak Allah kehendaki pada azal pasti tidak terjadi.
Baca juga: Tafsir Al-Maidah Ayat 44 tentang Orang Berhukum selain dari Allah
Ini sejalan dengan salah satu munajat Al-Imam Asy-Syafii radliyallahu 'anhu.
ما شئت كان وان لم اشأ وما شئت ان لم تشأ لم يكن
Ya Allah, yang telah Engkau kehendaki pada azal pasti terjadi meskipun aku tidak menghendakinya dan apa yang aku kehendaki jika Engkau tidak menghendakinya, pasti tidak akan terjadi.
Baca juga: Tafsir Surat Asy-Syura Ayat 11 tidak Ada yang Menyerupai Allah
Keyakinan bahwa manusia memiliki iradah dan kasb berdasarkan dua ayat di atas ialah bantahan terhadap kelompok Jabriyah yang meyakini bahwa manusia tidak memiliki iradah. Menurut mereka, manusia seperti bulu yang diterpa angin sehingga mengikuti arah angin berhembus. Wallahu a'lam. (Z-2)
MUKJIZAT Al-Qur'an tidak hanya terkait dengan kisah masa lalu sebelum kedatangannya, tetapi juga prediksi masa depan ketika itu seperti kemenangan umat Islam dan Romawi.
MUKJIZAT Al-Qur'an kali ini tentang informasi selamatnya tubuh Firaun yang menentang Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS. Langsung saja klik artikel ini untuk lebih jelasnya.
NABI Shalih dan Nabi Hud diutus Allah kepada kaum Ad dan Tsamud. Ini cukup banyak dibicarakan oleh Al-Qur'an. Namun, benarkah keberadaan mereka menurut penelitian terkini?
Apa saja manfaat umat Islam membaca Al-Qur'an, apalagi menghafalkannya, lebih khusus lagi di bulan Al-Qur'an yaitu Ramadan? Setidaknya ada 14 manfaat membaca Al-Qur'an bagi umat Islam.
AL-QUR'AN turun pertama kali dari Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadan. Nah, tahukah kamu 114 surat dalam Al-Qur'an? Berikut rinciannya.
Al-Qur'an menantang siapa saja, baik manusia maupun jin, untuk membuat kitab suci seperti Al-Qur'an. Tantangan Al-Qur'an tersebut disampaikan dalam tiga tahapan.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur.
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta' khudzuhuu sinatuw wa laa nauum. lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur.
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta' khudzuhuu sinatuw wa laa nauum. lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih
Bacaan doa Ayat Kursi juga tidak terlalu panjang dan mudah dihafalkan. Berikut bacaan doa Ayat Kursi bahasa Arab, latin dan artinya.
Disampaikan bahwa umat manusia masih satu agama sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Idris AS. Kondisi umat yang satu itu diterangkan dalam tafsir Surat Al-Baqarah ayat 213.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved