Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan ketika menghadapi pandemi di masa depan.
Pertama, kendati kini covid-19 memang sudah mereda tapi masyarakat harus tahu bahwa di masa datang akan ada pandemi lagi. Namun hanya tidak tahu kapan pandemi itu akan terjadi lagi dan penyakit apa yang akan memicu pandemi berikutnya.
"Sejauh ini setidaknya disebut ada tiga kemungkinan penyakit penyebab pandemi mendatang, yaitu influenza, zoonosis dan penyakit X. Sekali lagi, ketiga penyakit ini hanyalah prediksi kini semata, yang akan benar-benar terjadi nantinya maka tentu kita belum tahu," kata Tjandra dalam keterangannya, Kamis (28/9).
Namun yang pasti, penyebab pandemi biasanya suatu penyakit baru, atau penyakit lama tetapi dengan mutasi atau varian baru, dan penyakit itu sangat mudah menular serta menimbulkan keparahan penyakit yang berat. Tentang kapan akan terjadi, sekali lagi sejauh ini tidak ada seorang pun yang dapat memastikan kapan akan terjadinya.
Baca juga: Kenali Disease X, Pandemi Baru yang sedang dalam Perjalanan
Faktor kedua, karena tidak tidak ada yang tahu kapan pandemi berikut akan terjadi maka yang sekarang dapat dilakukan adalah sedapat mungkin mencegah terjadinya dampak yang buruk akibat pandemi, juga melakukan kesiapan sehingga kalau terjadi pandemi maka dampaknya tidak seburuk covid-19.
"Serta melakukan deteksi sedini mungkin tentang kemungkinan terjadinya awal pandemi. Pencegahan, persiapan dan deteksi merupakan modal awal yang amat penting agar kalau pandemi sudah datang nantinya maka dapat dilakukan respon penanggulangan yang tepat sehingga tidak perlu terlalu banyak makan korban," ujar dia.
Baca juga: Virus Nipah
Hal ketiga adalah prinsip dasar yang kini perlu dilakukan untuk masyarakat selalu memberi perhatian utama pada kesehatan. Rawat dan jaga kesehatan sebaik mungkin. Untuk pemerintah dan ekonomi, harus mengangkat prinsip dasar pembangunan berwawasan kesehatan. Selain itu, kestabilan politik juga merupakan suatu keharusan, kepastian hukum juga tulang punggung keadilan, peningkatan infrastruktur jelas amat berguna.
"Tetapi tolonglah agar semuanya dibangun dengan memasukkan pertimbangan kesehatan masyarakat. Pembangunan sektor apa pun di negara kita dan di dunia tentu hanya akan punya dampak bagi umat manusia kalau aspek kesehatan masyarakat dijaga dengan baik," pungkasnya. (Z-6)
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved