Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Juwalita Surapsari merujuk pada studi 2017, yang mengatakan anemia defisiensi besi bisa menjadi gejala tunggal pada kondisi alergi susu sapi.
Juwalita, dikutip Senin (25/9), menuturkan, studi menemukan, pada anak di bawah empat tahun, yang mengalami defisiensi besi, ternyata sebanyak 13,7% mengalami alergi protein susu sapi.
"Sehingga kita juga perlu mempertimbangkan ketika menemui anak dengan anemia defisiensi besi apakah ada kemungkinan alergi susu sapi atau tidak," tutur Juwalita.
Baca juga: Kejadian Alergi Susu Sapi Berkurang Seiring Anak Bertambah Usia
Dia mengatakan, data menunjukkan satu dari tiga anak Indonesia yang berusia di bawah usia lima tahun itu masih memiliki anemia.
Padahal, kebutuhan zat besi akan meningkat selama dua periode kritis kehidupan anak yakni masa kanak-kanak awal dan remaja, salah satunya untuk perkembangan sistem saraf pusat.
"Berbagai proses yang melibatkan perkembangan persarafan yang nantinya akan terlibat dalam proses belajar dan memori seorang anak terjadi saat masa-masa kehidupan seorang anak di awal," jelas dia.
Baca juga: Anemia Pengaruhi Perkembangan Otak Anak
Juwalita menuturkan zat besi juga ikut berperan sebagai co-faktor berbagai enzim yang nantinya terlibat dalam pembentukan selubung saraf serta neurotransmitter yang memiliki peran penting dalam sistem saraf yang mengontrol setiap aktivitas manusia, sehingga penyampaian informasi di otak menjadi lancar.
Ini artinya, zat besi akan memengaruhi bagaimana seorang anak berperilaku, memengaruhi juga proses belajar anak serta memorinya.
"Kita bisa bayangkan bahwa ketika anak kekurangan zat besi maka seluruh proses ini bisa saja terganggu," kata dia.
Oleh karena itu, pada anak-anak yang telah terbukti secara klinis mengalami alergi susu sapi maka hal yang bisa dilakukan pertama yakni mengeliminasi atau menghindari terlebih dulu bahan makanan alergen, dalam hal ini protein susu sapi.
Tetapi, Juwalita mengingatkan agar jangan sampai anak mengalami kekurangan nutrisi sehingga memastikan bahwa anak-anak mendapatkan seluruh nutrisi yang diperlukan menjadi hal penting. (Ant/Z-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Seseorang yang menderita anemia perlu mengingat faktor inhibitor dan enhancer untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut. Apa itu?
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, 1 dari 4 anak balita Indonesia mengalami risiko anemia. Cegah dengan kecukupan asupan zat besi.
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Dokter spesialis kandungan dr.Natasya Prameswari Sp.OG menyebut anemia pada ibu hamil tidak boleh disepelekan karena punya efek jangka panjang yang buruk untuk bayi yang dilahirkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved