Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong warga dan pelaku pariwisata untuk memperkuat sinergitas, baik antar anggota masyarakat dan lembaga dalam satu desa, maupun dengan desa wisata lainnya.
Kekompakan sumber daya manusia (SDM) dipandang sangat penting, mengingat SDM pelaku pariwisata memegang peran kunci dalam pengembangan desa wisata.
“Setiap desa memiliki ciri khas dan daya tarik yang berbeda. Satu desa wisata sendiri tidak akan bisa maju tanpa desa wisata lainnya. Butuh sinergitas sehingga tematik paket desa wisata itu bisa lebih utuh dengan menggabungkan keunikan setiap desa,” ujarnya kata Florida Pardosi, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf saat membuka Sosialisasi Sadar Wisata di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga : Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Ekowisata Bale Mangrove Desa Wisata Jerowaru Diluncurkan
Tak kalah penting, tandasnya, adalah sinergitas antar warga dan lembaga di dalam setiap desa wisata.
“Apalagi dalam satu desa wisata. Kekompakan warga sangat mempengaruhi bagaimana sebuah desa dapat berkembang. Harus sinergis, harus kompak, harus kolaborasi,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Butet ini.
Baca juga : Gandeng Desa Banaran, Universitas BSI Raih Hibah Matching Fund 2023
Karena itu, ia menegaskan, SDM memiliki andil penting dalam pengembangan desa wisata. Pembangunan fisik tidak akan optimal tanpa dukungan peningkatan kapasitas penggerak dan pengelolanya, yakni warga dan para pelaku pariwisata.
“Pariwisata tidak akan berhasil tanpa kehadiran SDM-nya. Pelayanan tetap butuh personal touch. Sehingga kami hadir di sini untuk terus memberikan motivasi, memajukan dan menyadarkan masyarakat untuk pengembangan desa wisata,” imbuh Florida.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dewi Tresni Budiastuti memaparkan kepada seluruh peserta dari Desa Jenggala, Sokong, maupun Sigar Penjalin; bahwa terpilih menjadi lokasi program sosialisasi ini merupakan kesempatan yang langka dan berharga, karena peserta akan mendapatkan ilmu dari para nasumber terpilih yang ahli di bidangnya.
“Ini harus menjadi movitasi seluruh lini di desa agar bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Memang tujuan program ini adalah bagaimana keterlibatan masyarakat memegang peranan sangat penting bagi keberlangsungan pariwisata,” tuturnya.
Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 secara total melibatkan 90 desa wisata pada tahun ini, setelah menuntaskan program serupa di 65 desa pada tahun sebelumnya.
Program yang merupakan bagian dari rangkaian Kampanye Sadar Wisata 5.0 ini secara khusus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, pelayanan prima, CHSE, serta manajemen konflik termasuk kelembagaan.
Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M Paham mengatakan, peran SDM penting dalam upaya menghadirkan pelayanan prima bagi wisatawan, khususnya untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Ada tiga komponen penting dalam pengembangan satu destinasi, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas atau yang bisa disebut 3A. Tapi tiga komponen ini tidak akan bisa berarti kalau human resource-nya atau sumber daya manusia tidak diangkat kualitasnya atau ditingkatkan peranannya,” tutur Diah.
Untuk itu, lanjutnya, Kampanye Sadar Wisata 5.0 diselenggarakan guna mendorong peningkatan kapasitas dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desanya.
Sebelumnya, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno juga menegaskan, Kampanye Sadar Wisata 5.0 menjadi salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan melalui desa-desa wisata.
“Diharapkan, (melalui program ini) desa wisata mampu berbenah diri dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas para perilaku pariwisatanya,” ujarnya. (Z-5)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi penawaran menarik bagi keluarga yang ingin mengisi waktu dengan pengalaman wisata yang edukatif sekaligus berdampak sosial.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
Kabupaten Indramayu memiliki kekayaan pariwisata yang beragam dan bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung
Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti tarian tradisional, musik daerah, dan pameran kerajinan tangan, serta bazar Ekraft UMKM.
Kegiatan ini, bukan hanya memacu semangat hidup sehat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan pariwisata kota
Sebagai salah satu platform kepariwisataan Indonesia, Event By Indonesia diharapkan dapat memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi terkini mengenai daftar event.
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved