Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORANG-ORANG yang berada di sekitar cenderung kurang mau memberikan CPR atau nafas buatan kepada perempuan yang mengalami serangan jantung di tempat umum daripada pria. Kondisi itu yang menyebabkan lebih banyak perempuan meninggal akibat darurat kesehatan umum ini, demikian kata para peneliti.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan yang menggabungkan pernapasan mulut-ke-mulut dan tekanan dada untuk memompa darah ke otak seseorang yang jantungnya berhenti berdetak. CPR potensi untuk menunda kematian sampai bantuan medis tiba.
Dalam penelitian yang akan disajikan dalam konferensi medis di Spanyol minggu ini, namun belum melalui proses peer-review, sekelompok dokter Kanada berusaha memahami bagaimana para saksi memberikan CPR dengan cara yang berbeda kepada pria dan perempuan.
Baca juga: Mengenal Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya
Mereka menganalisis data serangan jantung yang terjadi di luar rumah sakit di Amerika Serikat dan Kanada antara tahun 2005 dan 2015, yang melibatkan hampir 40.000 pasien. Secara keseluruhan, hanya 54% dari pasien yang mendapatkan CPR dari para saksi.
Ketika serangan jantung terjadi di tempat umum, seperti di jalanan, hanya 61% perempuan yang mendapatkan CPR dari para saksi, dibandingkan dengan 68% pria.
Baca juga: Pusing Bisa Menjadi Salah Satu Indikasi Aritmia
Alexis Cournoyer, seorang dokter gawat darurat di Hopital du Sacre-Coeur de Montreal yang memimpin penelitian ini, mengatakan kepada AFP kesenjangan ini meningkatkan risiko kematian perempuan setelah mengalami serangan jantung.
Menurut American Heart Association, serangan jantung adalah salah satu penyebab utama kematian, dengan lebih dari 350.000 kasus terjadi hanya di Amerika Serikat setiap tahun. Penelitian sebelumnya menunjukkan hanya sekitar 10% orang yang mengalami serangan jantung mendadak di luar rumah sakit yang berhasil selamat.
Para peneliti berusaha mencari alasan dari kesenjangan gender ini. "Salah satu teori adalah para saksi di tempat umum mungkin merasa enggan untuk menyentuh area dada perempuan tanpa izin," ujar Cournoyer.
Para peneliti juga mengevaluasi apakah faktor usia memainkan peran dalam hal ini, namun hasilnya menunjukkan perempuan kurang mungkin mendapatkan CPR daripada pria dari para saksi, tanpa memandang usia mereka.
Cournoyer mengemukakan kemungkinan lain adalah "hambatan pengenalan" terhadap perempuan yang mengalami serangan jantung, yang sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang hanya terjadi pada pria.
Sebelum mengalami serangan jantung, pria lebih mungkin merasakan nyeri dada, yang sering digambarkan dalam media, sementara perempuan lebih cenderung mengalami sesak napas, sesuai dengan hasil studi yang diterbitkan bulan lalu dalam Lancet Digital Health.
Cournoyer menyatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencerahkan penyebab kesenjangan antara pria dan perempuan, terutama melibatkan data tentang jenis kelamin dari mereka yang memberikan CPR.
Penelitian ini, yang rencananya akan diterbitkan dalam jurnal yang telah melalui proses peer-review, akan dipresentasikan dalam Kongres Kedokteran Darurat Eropa 2023 di Barcelona. (AFP/Z-3)
DOKTER spesialis penyakit dalam RS Wahidin Sudirohusodo, dr. M. Tasrif Mansur, menjelaskan bahwa serangan jantung dan henti jantung merupakan dua hal yang berbeda.
Serangan jantung dan henti jantung sering dianggap sama, padahal berbeda. Kenali perbedaan, gejala, penyebab, dan risiko.
Para peneliti menganalisis data dari 88. 905 orang dewasa yang menggunakan sensor pada pergelangan tangan untuk memantau paparan cahaya selama seminggu
Studi yang mengevaluasi data dari 15. 306 orang di Tiongkok ini menemukan bahwa sekitar 26% peserta dengan pola tidur yang baik secara konsisten mempunyai risiko yang jauh lebih rendah
Menjaga kesehatan pembuluh darah penting untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular serius seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved