Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdokgi) Prof Suryono berpendapat seseorang menyikat gigi boleh lebih dari dua kali dalam sehari asalkan caranya benar.
"Harus benar. Kebanyakan dari masyarakat kalau gosok gigi memilih sikat gigi kadang salah, bulunya kadang terlalu keras," ujar Suryono dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang digelar daring, Selasa (12/9).
Menurut Suryono, selain pemilihan bulu sikat, tekanan saat menyikat gigi juga perlu menjadi perhatian.
Baca juga: Menyikat Gigi yang Benar Bisa Cegah Karies pada Anak
Dia mengatakan menyikat gigi dengan tekanan sangat kuat dapat mengakibatkan gusi menjadi turun dan email gigi terkikis.
"Jadi, harus, yang paling tidak, bulu sikatnya lembut atau sedang. Lalu tenaganya diatur," kata dia.
Dia berpendapat menyikat gigi tanpa tekanan keras asalkan dilakukan dengan benar pasti akan mampu membersihkan plak atau kotoran yang menempel pada permukaan gigi.
Baca juga: Ini Saat yang Tepat Mengenalkan Menyikat Gigi pada Anak
Kemudian, saat menyikat sebaiknya setiap dua gigi yang artinya tak harus mencapai seluruh bagian gigi dalam sekali menyikat.
"Mungkin dua gigi dua gigi. Lamanya tergantung susunan gigi geligi, bagi yang susunan gigi geliginya tidak rapi ya tentu akan lebih butuh waktu lama. Kalau yang rapi mungkin lebih cepat," tutur Suryono.
Suryono mengatakan termasuk sosok yang menyikat gigi lebih dari dua kali dalam sehari karena menyertakan menyikat giginya usai makan siang. Dia membawa sikat gigi di kantongnya setiap bepergian.
"Saya setiap bepergian selalu bawa sikat gigi di kantong. Ini memang jadi kebiasaan yang harus masyarakat lakukan. Orang Jepang sehabis makan siang gosok gigi. Kalau di tempat kita, edukasinya sehari dua kali," kata dia.
Dia merujuk kajian yang pernah dia lakukan di salah satu pondok pesantren terkait kebiasaan menyikat gigi menemukan bahwa indeks radang gusi turun pada mereka yang rutin menyikat gigi sebelum wudhu atau salat (lima kali sehari) dibandingkan partisipan yang menyikat gigi dua kali sehari yakni usai sarapan dan sebelum tidur. (Ant/Z-1)
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
GTM menyebabakan asupan nutrisi harian menjadi terbatas karena anak enggan mengonsumsi makanan yang diberikan.
Gigi yang tidak rapi membuat penampilan jadi kurang maksimal. Tak hanya itu, kondisi tersebut juga menjadi akar sejumlah masalah kesehatan gigi.
Pemasangan behel amat mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri pasien, termasuk jelita yang tergabung di komunitas.
Pemeriksaan dan perawatan gigi tersedia bagi 50 anak dan remaja usia 10-18 tahun secara gratis di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rusun Benhil 2, Jakarta.
Salah satu keunggulan teknologi AquaCare yakni kemampuan mengurangi rasa ngilu saat prosedur perawatan seperti scaling, tambal gigi, dan pemutihan gigi (teeth whitening).
Satu faktor yang membuat gigi anak-anak rapuh ialah kebiasaan menyikat gigi yang masih kurang.
Serangan asam lambung yang terjadi sesekali, atau versi yang lebih kronis, yang disebut GERD (gastroesophageal reflux disease), pasti dapat membuat napas Anda bau.
Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta keluarga korban tewas yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat, untuk membawa barang-barang pribadi milik korban, seperti sikat gigi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved