Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan musim kemarau dan El Nino bukanlah peneyebab dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menekankan, karhutla yang terjadi di banyak wilayah saat ini 99,99%-nya merupakan ulah manusia.
“Karena gak mungkin ada api langsung jadi sendiri kalau di alam. Kecuali kalau misalkan ada guguran awan panas, lelehan lahar atau lava. Tapi kan saat ini tidak ada aktivitas pegunungan seperti itu, dan tiba-tiba ada api, itu pasti akibat ulah manusia,” kata Abdul dalam Disaster Briefing BNPB, Senin (11/9).
Beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan karhutla di antaranya pembakaran sampah yang tidak dikontrol, pembersihan lahan, ataupun kelalaian seperti membuang puntung rokok, menggunakan pemantik api untuk berfoto hingga meninggalkan bekas api saat mamasak di gunung.
Baca juga : Gubernur Kalsel Instruksikan Pemadaman Karhutla Lebih Optimal
“Hal-hal seperti ini menjadi penyebab. Tapi begitu api sudah ada, kondisi kering dan panas serta angin menjadi katalis terjadinya api. Ini yang perlu kita perhatikan dan harus kita sendiri yang benar-benar menjaga,” imbuh Abdul.
Ia membeberkan, dalam dua pekan terakhir, BNPB mencatat bencana alam yang paling dominan terjadi di Indonesia ialah karhutla, yakni 43 kejadian dari 59 total kejadian bencana. Beberapa wilayah yang mengalami eskalasi kejadian karhutla di antaranya Jawa, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan.
Baca juga : Polda Sumsel Ungkap 16 Kasus Karhutla, Pelaku dari Petani
Untuk pulau Jawa, Abdul membeberkan karhutla yang terjadi utamanya dipicu oleh kekeringan. Pasalnya, dalam dua pekan ke belakang, terdapat 13 kejadian kekeringan di Jawa barat, 19 di Jawa Tengah dan 18 di Jawa Timur.
“Jadi kekeringan ekstrem ini menjadi semacam katalis api, bukan penyebab. Bukan karena cuaca panas terjadi karhutla, tapi cuaca panas mempercepat penyebaran karhutla,” tegas dia.
Sebagai informasi, dari Januari hingga Juli 2023, KLHK mencatat ada seluas 90.405 hektare lahan dan hutan yang terbakar. Wilayah yang mengalami karhutla paling besar ialah NTT 28.718 hektare, disusul Kalimantan Barat 12.537 hektare, NTB 9.662 hektare, Kalimantan Selatan 7.483 hektare dan Jawa Timur 7.076 hektare. (Z-5)
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
DI tengah isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, peran aparatur sipil negara (ASN) dalam mengelola komunikasi krisis semakin penting.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Peristiwa ini melibatkan dua kabupaten/kota yakni Kota Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah.
Tidak jarang para petugas Manggala Agni harus berhari-hari tidak pulang, menyisir lahan ratusan hektar untuk memadamkan titik api.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, mendapat perhatian dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Beberapa lokasi kawasan hutan ikut terbakar, sejauh ini berdasarkan laporan ada sekitar 20 hektare.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved