Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menkes dan Menparekraf Ajak Mahasiswa Bawa Indonesia Jadi Negara Maju 

Andhika Prasetyo
29/8/2023 21:27
Menkes dan Menparekraf Ajak Mahasiswa Bawa Indonesia Jadi Negara Maju 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjadi pembicara dalam dalam seminar Distinguished Guest Speaker di UPH.(Istimewa)


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong para mahasiswa berkontribusi mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
Itu bisa dilakukan jika mahasiswa mempelajari dengan baik pergeseran pola ekonomi serta perubahan kehidupan, khususnya di bidang teknologi dan industri. 

"Mahasiswa juga perlu membangun relasi dengan cara aktif dalam kegiatan di dalam kampus maupun di luar kampus. Selain itu juga menjadi sosok yang energik serta memiliki tujuan hidup," ujar Budi dalam seminar Distinguished Guest Speaker (DGS) di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Ia menekankan bahwa mahasiswa di era sekarang memegang peran sangat penting dalam mewujudkan Indonesia maju. Pasalnya, mereka adalah kelompok usia produktif di tengah momentum bonus demografi, yaitu pada kurun 2030-2035. Pada saat itu, persentase populasi penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang paling tinggi.

Baca juga: Menkes Ajak Negara ASEAN Perkuat Keamanan Kesehatan Regional

"Kenapa usia produktif itu penting? Karena mereka yang menghasilkan pendapatan. Kalau kita gagal memanfaatkan peluang itu, kita akan menjadi negara menengah seumur hidup,” jelas mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju jika memiliki pendapatan per kapita di atas US$12.500. Saat ini, Indonesia merupakan negara berpenghasilan menengah atas dengan pendapatan per kapita sebesar US$4.700. 

Baca juga: Kasus ISPA Tinggi, Menkes akan Rapat dengan RS

“Semua bangsa ingin menjadi negara maju, termasuk Indonesia. Setiap bangsa hanya punya satu kesempatan untuk jadi negara maju, yaitu pada saat puncak bonus demografi, di mana populasi penduduk usia produktif tercapai pada tahun 2030-2035," papar Budi.

“Semakin banyak orang yang produktif, semakin banyak dorongan pertumbuhan ekonominya. Tujuh sampai dua belas tahun ke depan, adalah masa-masa paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia."

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan era revolusi industri 4.0 menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat. 

Perubahan tidak hanya bicara mengenai bagaimana cara memanfaatkan teknologi, tetapi juga tentang melibatkan masyarakat dalam beragam aspek kehidupan. 

Dalam hal tersebut, ia menjelaskan salah satu sektor yang banyak melibatkan masyarakat secara luas ialah pariwisata dan ekonomi kreatif. Sektor pariwisata melibatkan tenaga kerja sebesar 22,9 juta jiwa dan industri ekonomi kreatif sebanyak 23,9 juta jiwa.

"Saya berharap seluruh komunitas UPH dapat berperan aktif dalam sektor ini, karena ada peluang besar untuk berinovasi dan bersama-sama memajukan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang," terangnya.

Sebagai institusi pendidikan, universitas memiliki peran kunci dalam menciptakan generasi muda untuk menjadi pemimpin di masa depan. Hal itu menjadi komitmen  UPH dengan mendidik generasi muda yang berintegritas tinggi, transformatif, dan berkarakter mulia. Komitmen tersebut tercermin dalam inisiatif-inisiatif UPH dalam menginspirasi generasi muda, salah satunya melalui seminar DGS yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UPH Festival 2023 yang bertujuan untuk menyambut para mahasiswa baru Tahun Akademik (TA) 2023/2024. 

Melalui seminar itu, UPH juga berharap dapat memperluas wawasan para mahasiswa baru. 

“Saya berharap apa yang disampaikan Pak Menteri dapat memberkati dan menyemangati para mahasiswa baru. Seminar ini juga diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa baru untuk mulai berpikir tentang kepemimpinan yang transformatif," ucap Rektor UPH Jonathan Parapak. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya