Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mempertegas komitmennya dalam mewujudkan Indonesia yang selaras dengan lingkungan melalui kerja sama dengan Octopus, platform ekonomi sirkular pertama di Indonesia yang berfokus pada pengelolaan sampah.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan komitmen kerja sama yang dilakukan President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel bersama CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan di Jakarta, baru-baru ini.
Penandatanganan disaksikan oleh CEO FrieslandCampina, Jan Derck Van Karnebeek; President FrieslandCampina Consumer Dairy, Roel Van Neerbos; Senior Vice President Asia Consumer Dairy FrieslandCampina, Corine Tap; Chief Marketing Officer Octopus Indonesia, Hamish Daud serta Lurah Kelurahan Gedong, Nunung Siti Cholimah.
Baca juga: Peneliti BRIN Apresiasi Ajinomoto yang Terapkan Industri Hijau
Isu sampah masih menjadi permasalahan lingkungan yang dihadapi saat ini. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, pada tahun 2022 sebanyak 65% sampah masih dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan baru 35% sampah yang diolah kembali.
Padahal jika dikelola dengan baik, sampah dapat membawa manfaat bagi lingkungan sekitar hingga memiliki nilai ekonomis.
President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel mengatakan Frisian Flag Indonesia sebagai bagian dari FrieslandCampina berkomitmen untuk terus menyediakan gizi yang baik kepada masyarakat dan turut berkomitmen untuk menerapkan bisnis yang berkelanjutan.
"Hal tersebut sejalan dengan strategi keberlanjutan global kami, yaitu Nourishing a Better Planet. Komitmen tersebut diwujudkan salah satunya melalui program pemilahan sampah di lingkungan masyarakat yang telah berjalan sejak April 2022," kata Berend dalam keterangan, Kamis (24/8)..
Baca juga: Penutupan TPA Piyungan Sleman Upaya untuk Kurangi Sampah di Sumber
“Program pemilahan sampah ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah mulai dari rumah tangga dan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan," jelasnya.
"Tahun ini, FFI menggandeng sociopreneur Octopus Indonesia untuk memperkuat program pemilahan sampah dan memperluas penerima manfaat. Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemilahan sampah bernilai ekonomis untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan maju,” kata Berend.
Kolaborasi Operasikan Dua Bank Sampah
Sebelumnya FFI telah berkolaborasi dengan Kelurahan Gedong, Kelurahan Ciracas dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur dengan mengoperasikan dua bank sampah di wilayah Kelurahan Gedong & Ciracas, Jakarta Timur.
Kolaborasi ini menjangkau sekitar 3.200 rumah tangga dan belasan kader PKK sebagai pengelola bank sampah, serta mampu mengurangi sampah bekas kemasan produk Frisian Flag Indonesia hingga 250 kg per tahun.
Baca juga: Kualitas Udara Depok Buruk, Pembakaran Sampah Salah Satu Sumber Utama
Dalam kesempatan yang sama CEO Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama Frisian Flag Indonesia. Menurutnya, digitalisasi pada bidang pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran dan memudahkan masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah.
“Program kolaborasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat kemitraan antara pemerintah, sektor industri dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau. Melalui kolaborasi ini, nantinya masyarakat akan terlibat aktif dalam pemilahan sampah dari rumah," jelas Ichsan.
"Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus. Dengan menggunakan aplikasi Octopus sebagai solusi daur ulang sampah, masyarakat tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan," paparnya.
"Keuntungan tersebut berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pulsa dan token listrik. Melalui aplikasi Octopus, kami ingin memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam mengelola sampah rumah tangga serta memberikan apresiasi bagi pengguna yang telah melakukan pemilahan sampah,” ujar Ichsan.
Baca juga: DPRD Tolak Usulan Pemprov DKI Jakarta Cari Utang Rp1 Triliun untuk Kelola Sampah
Aplikasi Octopus tersedia untuk pengguna Android dan iOS serta dapat diunduh secara gratis di PlayStore maupun App Store. Kunjungi situs www.Octopus.co.id untuk informasi lebih lanjut atau dapatkan beragam konten menarik dan inspiratif tentang daur ulang sampah di media sosial @Octopus.ina.
Selain itu, Lurah Kelurahan Gedong, Nunung Siti Cholimah mengapresiasi kolaborasi baik ini. Menurutnya, digitalisasi memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam proses pengelolaan sampah rumah tangga.
“Kami mendukung kolaborasi antara FFI, Octopus beserta Kelurahan Gedong, Jakarta Timur terkait program pemilahan sampah di lingkungan Kelurahan Gedong. Kolaborasi ini menjadi sebuah tonggak pencapaian atas program yang telah berjalan selama ini" katanya.
Digitalisasi Mudahlan Warga Pilah Sampah
"Melalui digitalisasi, tentunya memudahkan masyarakat untuk memilah sampah dari rumah serta memberikan nilai tambah bagi para kader pengurus bank sampah saat in," ucap Nunung.
"Selain itu, tentunya dapat mengurangi volume sampah dari Kelurahan Gedong yang dikirim ke TPA Bantargebang hingga 1,6 ton/tahun, dari rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak 120 ton per tahun. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi dan diduplikasi bagi sektor industri lain untuk terlibat aktif dalam upaya menekan volume sampah ke tempat pembuangan akhir,” ungkapnya. (RO/S-4)
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
MEMASUKI usia ke-26 tahun, PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang memasuki usia ke-26 tahun berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan mitra kerja.
PERUSAHAAN yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pada dasarnya jika kita menjadi seorang wirausaha harus mampu menanggung risiko dari suatu hal yang kita jalankan.
Wirausaha dengan usaha kecil makin menjamur di kalangan masyarakat. Hal tersebut tentu hal yang menggembirakan mengingat kewirausahaan merupakan salah satu bentuk kemandirian.
Puluhan ribu warga telah ,enggunakan layanan gratis dari Program Ambulance Siaga J99 sejak tahun 2021.
Ia juga menyampaikan bahwa semangat berwirausaha perlu ditumbuhkan sejak dini.
Pasar Vietnam yang tengah berkembang pesat, didukung oleh ekonomi yang stabil dan pertumbuhan kelas menengah yang signifikan, membuatnya menjadi target yang sangat menarik bagi Modena.
PT MHU mengembangkan 30 hektare area Miniatur Hutan Hujan Tropis. Selain itu, MHU turut serta membangun kawasan Hutan Lindung seluas 1,000 hektare.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved