Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
INFORMASI semakin mudah diakses melalui bantuan teknologi, salah satunya melalui media sosial atau pun dari berbagai website. Namun, kemudahan dalam mengakses informasi sangat perlu diimbangi dengan kemampuan berpikir kritis agar seseorang dapat membuat keputusan yang lebih baik, membedakan fakta dan opini, dan tidak mudah tergiring dalam berita atau informasi hoaks.
Kemampuan berpikir kritis dapat membantu seseorang untuk menyaring atau menyeleksi berbagai informasi yang beredar.
Sadar akan pentingnya berpikir kritis, Ingatan Gajah didukung oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kompetisi tahunan yang bertajuk 3rd Critical Thinking Championship (CTC) 2023 di Jakarta.
Baca juga : Betapa Penting Pendidikan Vokasi di Perbatasan
Sebnyak 44 sekolah dari 20 kota mengikuti kompetisi tersebut dan kemudian diseleksi hingga tersisa 34 sekolah yang berasal dari 10 kota.
CTC memiliki beberapa tahapan yang dimulai dari workshop pelatihan critical thinking sebanyak yang diisi oleh berbagai narasumber seperti Direktur Indonesia Intelektual Akademi Yudi Lesmana, Founder Tiket.com Natali Ardianto, dan public health doctor Cashtry Meher .
Baca juga : SMK TI Muhamadiyah Cikampek Suguhkan Pertunjukan Orkestra di Kemendikbudristek
Tahapan berikutnya adalah babak penyisihan dengan peserta akan diuji sebanyak 50 pertanyaan berbentuk pilihan ganda terkait Categorizing, Pattern Analysis, Comparing, Ordering in Term of Size and Time, Analyzing Relationship, High Order Thinking Skills (HOTS).
Kemudian peserta melanjutkan ke babak semifinal dengan memilih isu topik yaitu food waste, water pollution, dan stunting. Kemudian 5 peserta terbaik dari masing-masing kelompok umur 11-14 tahun dan 15-18 tahun maju ke babak final untuk mempresentasikan topik yang telah dipilihnya dan melakukan sesi diskusi bersama panelis yang telah berpengalaman di bidangnya.
Kompetisi Critical Thinking Championship sudah diadakan sejak 2021 dan di tahun ketiga ini terdapat kategori baru yaitu kategori berkelompok dimana para peserta membuat project prototype untuk pilihan topik food waste, water pollution, atau stunting dalam kelompok yang berisi 3-7 orang.
Pada tahun ini terbentuk total 10 kelompok yang mengikuti babak Grand Final dengan total peserta sebanyak 40 orang.
"Perasaan kita senang banget, karena kita gak menyangka bisa mendapat Juara 1.
Kita juga awalnya ada sedikit kepasifan juga diantara anggota kita, setelah kita berusaha dan menemukan solusinya pada akhirnya kita berhasil buat prototype yang benar. Temanku juga bantu buat siapin barang untuk bikin prototypenya. Pokoknya mulai dari materil maupun ide-ide itu juga dari dukungan orang tua banyak banget." Ucap perwakilan kelompok 9, Muhammad Ritzy.
Kelompok 9 berhasil menjuarai kompetisi tersebut karena prototipe proyeknya yang original dan mudah diduplikasi bernama Ecopet Bites.
Proyek itu berhasil mengubah food waste menjadi makanan kucing. Berdasarkan penelitian mereka, lebih dari 50% masyarakat Indonesia memiliki hewan peliharaan salah satunya kucing.
Saat makanan sisa dirumah sudah tidak ada yang mengonsumsinya lagi, maka user dapat mengubahnya dengan metode Ecopet Bites agar makanan ini disukai oleh hewan peliharaan.
Soepriyatna menyebut ajang ini dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda di masa mendatang.
“Saya sangat amaze bahwa anak-anak dari umur yang sangat muda bahkan ada yang masih 12 tahun sudah bisa memberikan pendapatnya dan argumennya secara kritis dilengkapi data-data di depan panggung. Saya rasa, kegiatan ini akan memiliki banyak dampak positif bagi generasi muda di masa yang akan datang,” ucapnya.
Panelis lainnya, Cashtry Meher mengatakan, anak-anak pada kompetisi ini sangat-sangat cerdas karena mampu menjelaskan topik tentang stunting yang sudah diajarkan sebelumnya lewat pelatihan-pelatihan pra kompetisi dengan sangat baik.
“Tidak hanya itu saja mereka juga mampu memberikan usulan dan solusi yang bisa diimpelementasikan di masyarakat untuk menurunkan angka stunting di Indonesia,” tandasnya. (Z-5)
WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan rasa bangga atas ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025
Wali Kota juga menegaskan pentingnya memberi ruang dan wadah untuk anak-anak muda di Kupang agar terus berkarya, berani tampil, dan mengekspresikan diri.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved