Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PUISI adalah salah satu karya sastra yang memiliki banyak peminatnya. Setiap baris dan baitnya yang penuh dengan diksi indah memang memiliki makna mendalam yang sangat menarik untuk dibaca.
Makanya, tak heran jika kini semakin banyak bermunculan buku–buku kumpulan puisi. Jika Anda sedang mencari puisi pendek tentang alam, simak artikel ini sampai akhir, ya.
Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berembus sepoi-sepoi
Baca juga: Puisi-puisi Konstantin Sokha
Berdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang
Indonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya
Baca juga: Puisi Adalah, pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Jenis, dan Cara Membuat
Bila datang ke negeriku
Kan disambut dengan alam yang hijau
Dengan gunung yang menjulang
Dan ombak yang berderai di lautan
Burung-burung akan bernyanyi
Bersiulan sepanjang pagi
Riangnya tiada pernah berhenti
Memuji robbul izzati
Bila datang ke negeriku
Kan kau lihat sungai mengalir
Angin-angin bersemilir
Bungaa mekar beribu-ribu
Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati
Jauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih
Sentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah
Siang mulai berganti
Warna langit pun berubah menjadi jingga
Burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit
Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya
Waktu terus berlari
Warna jingga pun terkikis secara perlahan
Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melali terlukai
Naik suara salung serunai
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu
Sungai bersinar, menyilaukan mata
Menyemburkan buih warna pelangi
Anak mandi bersuka hati
Berkejar-kejaran berseru gempita
Langit lazuardi bersih sungguh
Burung elang melayang-layang
Sebatang kara dalam udara
Desik berdesik daun buluh
Dibuai angin dengan sayang
Ayam berkokok sayup udara
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berhembus sepoi-sepoi
Berdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang
Indonesia Negeri Khatulistiwa
Beribu nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar bersyukur kita kepada-Nya
Rumahku adalah Indonesia
Yang halamannya adalah hamparan sawah
Pagarnya adalah gunung-gunung
Kolamnya adalah lautan
Rumahku hiasannya indah
Dengan tiupan angin di pantai
Ombak yang bergemuruh tiada henti
Dan gelombang yang selalu datang
Udaranya adalah kesejukan
Dengan embun Pagi yang membasahi
Kabut tipis yang melindungi
Cahaya pagi yang menghangatkan
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari Sang Maha Pencipta
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman
Terperosok pada hamparan hijau
Menggantung pada nuansa manja ilalang
Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini
Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati
Jauh di ufuk kehijauan
Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting
Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar
Sebut saja bunga
Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih
Sentuhan halus jemari mungil
Siap mengabadikan momen kemekarannya
Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang
Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah
Karya: Dede Aditnya Saputra
Desir angin sepoi menghembus perlahan
Bersama nyanyian burung di pucuk dahan
Airmu menari-nari dalam nestapa
Mencairkan luka oleh karena cinta
Tercium bau yang harum menawan
Bau harum airmu memecahkan qalbu buana
Tahukah kau akan qalbu buana itu?
Yaitu qalbu yang dirundung duka dan nestapa
Oh… nirwana puncak Gunung Slamet
Kaulah tempat kami mengingat sang Kuasa
Melepaskan jiwa yang bermuram durja
Dan merenungkan masa jaya
Selain air terjun mu yang menawan
Terdapat mata air panas yang bersahaja
Membuat kita bersatu dengan malam
Apalagi malam Jumat orang Jawa
Teruslah abadi kau Pancuran ketujuh
Bersama keenam Pancuran di bawah sana
Pancarkan sinar keemasan dalam airmu!
Untuk melupakan rasa sendu yang menggebu
Karya: Joko Pinurbo
Daun-daun karet berserakan
Berserakan di hamparan waktu
Suara monyet di dahan-dahan
Suara kalong menghalau petang
Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan
Berloncatan di semak-semak rindu
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
Membelit kenangan terjal
Sesaat sebelum surya berlalu
Masih kudengar suara bedug bertalu-talu
Hamparan sawah tampak keemasan
Petani datang hendak menyapa
Burung-burung mulai berterbangan
Mengitari padi di alam desa
Gemericik sungai terdengar syahdu
Menemani insan sepanjang waktu
Membasuh jiwa yang mulai lusuh
Hilangkan penat dalam kalbu
Bila tiba waktu petang
Bangau-bangau terbang pulang
Diantara awan-awan Dengan cahaya Surya keemasan
Gelombang air menari-nari di tepian pantai
Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai
Gerombolan camar berterbangan di atas ombak Berharap ikan segar tersambar di paruh-paruh mereka
Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki
Terasa dingin meresap hingga ke relung dada
Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki
Menambah perasaan suka berada di alam indah ini
Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan
Terasa indah dipandang mata
Kurasa sinar mentari indah inilah
Yang menyatukan langit biru Dan laut dengan hamparan luasnya
Ya Tuhan Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu
Beberapa kali lagi
Sebelum raga berada di ujung lubang tanah
Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini
Agar lestari hingga ke akhir masa
Karya: Asty Kusumadewi
Pacitan adalah rumahmu
Pantai Klayar adalah namamu
Ramai meriah
Menyenangkan manusia dengan keindahanmu
Seruling samuderamu sungguh merdu
Membuat penikmatmu selalu menyanjungmu
Batu karangmu indah
Tak bisa dibayar hanya dengan lelah
Gradasi warna yang indah
Membuatku kagum akan elokmu
Putih cokelat pasirmu
Adalah kombinasi keindahan alam yang sempurna untukku
Karya: Asty Kusumadewi
Bagaikan surga tersembunyi
Bagaikan surga yang hilang
Indahnya air terjun jumog
Keindahan mutlak oleh sang Pencipta
Lereng Gunung Lawu adalah tempatmu
Air jernih berbunyi kemercik
Segar rasanya disana
Udara penuh dengan kasih alam semesta
Lautan yang indah dan tenang
Terlihat ikan yang sedang bergurau riang
Dibalik terumbu karang yang tampak kokoh
Bersamana tanaman laut yang bergerak indah
Manusia yang melihat itu sangat terpesona
Ikan ikan berenang dengan ceria
Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang
Suasana lautan sangat nyaman dan tenang
Di pantai ini
Kulihat banyak orang sedang bermain disini
Mereka menunggu petang datang
Untuk melihat matahari masuk ke rumahnya
Aku termenung di pinggiran
Ku pandangi pantai itu dengan dalam
Kulihat ombak yang menari-nari
Seakan meminta untuk diperhatikan
Kini petang mulai tiba
Matahari telah bersiap pulang
Semuanya sempurna
Pemandangan ini sukses memanjakan mataku
(Z-10)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menggelar rangkaian kegiatan strategis dalam rangka penguatan literasi dan sastra, serta revitalisasi bahasa daerah di Jawa Tengah.
Aprinus mencontohkan, beberapa karya yang kandungan SARA, yakni pada novel Salah Asuhan yang pada draf awalnya disebut menyinggung ras Barat (Belanda).
Sastra sebagai suatu ekspresi seni berpeluang mempersoalkan berbagai peristiwa di dunia nyata, salah satunya adalah persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Dengan lebih dari 50 karya yang diterjemahkan ke 42 bahasa, Pramoedya Ananta Toer adalah lambang harapan, perlawanan, dan keberanian melawan ketidakadilan.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
Riot Games memperkenalkan sejumlah pembaruan penting dalam game strategi Teamfight Tactics (TFT), termasuk peluncuran ulang mode Revival: Remix Rumble
Tips menulis cerpen menarik dalam Bahasa Indonesia! Kuasai tekniknya, raih pembaca setia. Panduan lengkap, mudah dipahami!
Peluncuran ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kedaulatan bahasa Indonesia di dalam dokumen dan di ruang publik.
Rungkad: Kupas tuntas arti kata viral ini! Temukan makna mendalam dan konteks penggunaannya dalam bahasa sehari-hari.
Jumlah pengguna Strava di Indonesia yang mengunggah kegiatan olahraga pun meningkat 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Sasimo: Kupas tuntas arti dan asal-usul istilah viral ini! Temukan makna tersembunyi di balik bahasa gaul kekinian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved