Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Puisi Adalah, pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Jenis, dan Cara Membuat

Joan Imanuella Hanna Pangemanan 
28/6/2023 14:00
Puisi Adalah, pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Jenis, dan Cara Membuat
Yuk kenali apa itu puisi dan bagaimana cara membuatnya.(Medcom.id)

PUISI merupakan bentuk karya sastra yang menekankan pada keindahan penggunaan kata-kata atau diksi dengan tujuan memikat dan menggugah emosi pembaca atau pendengarnya. Isinya dapat mencerminkan keresahan, imajinasi, kritik, pengalaman, atau nasihat. 

Puisi terdiri dari susunan bahasa yang indah dan padat makna, dengan tujuan menciptakan suasana tertentu agar pembaca dapat memahami dan merasakan isi puisi tersebut.

Berikut adalah pengertian puisi menurut beberapa ahli:

Baca juga: Denny JA: Penyair Sebagai Pemimpin Spiritual Sebuah Bangsa

  1. Usman Awang (Sastrawan Malaysia): Puisi bukanlah ungkapan dari seseorang yang sedang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ia tulis.
  2. Putu Arya Tirtawirya (Sastrawan Indonesia): Puisi adalah ungkapan yang bersifat implisit dan samar, dengan makna yang tersirat dan kata-kata yang lebih condong pada makna konotatif.
  3. H.B. Jassin (Kritikus Sastra Indonesia): Puisi adalah karya sastra yang diungkapkan dengan perasaan dan mengandung gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Ciri-ciri 

Baca juga: Puisi-puisi Yustinus Jehamun

  1. Puisi mengandung ungkapan pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair yang bersifat imajinatif.
  2. Puisi menggunakan bahasa konotatif, yang mengandung makna tersirat dan tidak hanya mengacu pada makna literal kata-kata.
  3. Puisi mengadopsi pemadatan semua unsur daya bahasa, sehingga kata-kata yang dipilih disusun secara padat dan efektif.
  4. Puisi menggunakan diksi yang tepat dengan memperhatikan irama atau bunyi. Pemilihan kata-kata dan ritme suara dapat memberikan efek yang khas dalam puisi.
  5. Puisi dapat dibentuk melalui tipografi, di mana tata letak visual dan pengaturan huruf dapat berkontribusi pada ekspresi dan interpretasi puisi.

Struktur

Struktur puisi terdiri dari dua jenis, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Penjelasan mengenai struktur puisi sebagai berikut:

1. Struktur Batin

Struktur batin merupakan unsur yang membangun puisi namun tidak terlihat secara langsung dalam penulisan kata-kata. Struktur batin puisi mencakup tema, amanat, dan sikap penyair.

2. Struktur Fisik

Struktur fisik adalah unsur yang membangun puisi yang bersifat fisik atau terlihat dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik puisi meliputi majas, rima, konotasi, kata berlambang, dan pengimajian.

Unsur 

Unsur pembentuk puisi terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur Intrinsik

  1. Tema: Merupakan pokok pikiran utama dalam sebuah puisi. Tema dapat bersifat objektif, khusus, atau lugas, dan umumnya mencakup topik seperti cinta, ketuhanan, kritik sosial, alam, keadilan, kemanusiaan, atau perjuangan.
  2. Perasaan atau imaji: Puisi merupakan karya sastra yang menggambarkan atau mengungkapkan perasaan penyair. Perasaan tersebut bisa berupa kesedihan, kegembiraan, kegalauan, ketakutan, atau kesepian.
  3. Diksi atau pilihan kata: Puisi membutuhkan pemilihan kata-kata dengan hati-hati, mempertimbangkan makna, keselarasan rima dan nada, serta konteks keseluruhan dalam puisi.
  4. Nada dan suasana: Melalui puisi, penyair harus mampu membangun nada dan suasana tertentu agar pesan yang terkandung dapat tersampaikan kepada pembaca. Suasana ini dapat menciptakan perasaan ceria, bahagia, atau atmosfer tertentu sesuai dengan maksud penyair.
  5. Majas atau gaya bahasa: Majas adalah unsur yang sering digunakan dalam puisi. Puisi identik dengan penggunaan bahasa kiasan atau figuratif yang tidak biasa, seperti hiperbola, metafora, personifikasi, dan lainnya. Penggunaan majas bertujuan untuk menciptakan kesan dan efek tertentu dalam puisi.
  6. Rima: persamaan bunyi atau pengulangan bunyi pada akhir larik dalam puisi. Rima digunakan untuk menciptakan keindahan dalam puisi. Pola rima dapat berupa selaras (a-a-a-a), silang (a-b-a-b), atau kembar (a-a-b-b), dan lainnya.
  7. Amanat: pesan atau wejangan yang terkandung dalam puisi. Amanat ini biasanya ditulis sesuai dengan keinginan penyair, dapat berupa nasihat dari penyair sendiri atau kutipan dari orang lain.

Unsur Ekstrinsik 

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi, yaitu latar belakang pengarang. Unsur ekstrinsik ini meliputi aspek historis, psikologis, pendidikan, sosial budaya, dan religius. Unsur ekstrinsik ini memberikan ciri khas pada puisi tersebut dibandingkan dengan puisi lainnya.

  1. Aspek historis: Merujuk pada unsur sejarah yang terdapat dalam puisi.
  2. Aspek psikologis: Merujuk pada aspek kejiwaan pengarang yang tercermin dalam puisi.
  3. Aspek religius: Merujuk pada keyakinan atau tema yang berkaitan dengan agama yang diangkat oleh pengarang dalam puisi.

Jenis

1. Puisi Naratif

Jenis puisi ini mengisahkan cerita atau penjelasan dari sudut pandang penyair. Terdapat dua macam dalam jenis puisi naratif, yaitu balada dan romansa. Balada merupakan puisi yang mengisahkan tentang tokoh-tokoh perkasa atau idola. Contoh-contohnya adalah Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Sedangkan romansa adalah jenis puisi naratif yang menggunakan bahasa romantis dan berisi kisah percintaan yang dipadukan dengan pertarungan dan petualangan.

2. Puisi Lirik

Puisi lirik dibagi menjadi beberapa jenis, yakni elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Sebagai contoh, Elegi Jakarta karya Asrul Sani menggambarkan kesedihan penyair terhadap kota Jakarta. Serenada adalah puisi cinta yang dapat dinyanyikan, dengan makna nyanyian yang cocok dinyanyikan saat senja. Sementara itu, ode adalah puisi yang memuji seseorang, hal, atau keadaan yang umumnya merupakan tokoh yang dikagumi. Contohnya puisi Diponegoro karya Chairil Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.

3. Puisi Deskriptif

Jenis puisi ini melibatkan peran penyair sebagai pemberi kesan terhadap keadaan, peristiwa, benda, atau suasana yang menarik perhatian. Puisi deskriptif dapat berupa satire atau puisi kritik sosial. Satire adalah puisi yang mengekspresikan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan dengan cara sindiran atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi kritik sosial juga menyampaikan ketidakpuasan penyair terhadap keadaan atau individu, namun dengan cara mengungkapkan kecacatan atau ketidaksempurnaan keadaan atau orang tersebut. Pengaruh ini juga terlihat dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.

Cara Membuat 

1. Menentukan tema

Tentukan tema puisi dengan memulainya dari pertanyaan, pengamatan terhadap sekitar, perasaan, atau hal-hal yang menarik perhatian.

2. Menentukan kata kunci

Ambil kata kunci dari tema yang telah ditentukan. Misalnya, kata "banjir" dapat dikembangkan menjadi kata-kata seperti "menerjang," "menghanyutkan," "hancur," "musnah," "keluarga hilang," dan sebagainya.

3. Diksi

Pemilihan kata atau diksi adalah cara untuk menggunakan kata-kata secara unik. Pilihlah diksi yang ingin digunakan untuk menunjukkan keunikan puisi yang dihasilkan.

4. Gunakan gaya bahasa

Penggunaan gaya bahasa atau majas juga penting dalam menghasilkan kata-kata yang memiliki keindahan puisi. Beberapa gaya bahasa yang umum digunakan adalah majas perbandingan dan pertentangan.

5. Kembangkan puisi seindah mungkin

Lanjutkan dengan mengembangkan langkah-langkah sebelumnya menjadi puisi yang indah. Susun kata dan larik menjadi bait-bait yang teratur. Kembangkan puisi menjadi sebuah kesatuan utuh dan bermakna.

6. Pilih format bait

Pilihlah format bait yang sesuai dengan keinginan, seperti distikon (dua baris per bait), terzina (tiga baris per bait), kuatren (empat baris per bait), kuintit (lima baris per bait), atau sonata (empat baris di dua bait pertama dan tiga baris di dua bait terakhir). 

Selamat Mencoba! (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya