Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puisi-puisi Kenzie Subrata

Sajak Kofe
13/4/2023 17:00
Puisi-puisi Kenzie Subrata
Rainbow, 55 х 85 cm, cat minyak pada kanvas.(Ilustrasi: Vitold Smukrovich)

Solitaire 

Dua jam kulewati dengan duduk terdiam 
tak banyak berkata, hanya merenung 
tenggelam dalam pikiran sendiri 
bagai batu tak bergerak dalam waktu 
miliaran tahun cahaya — tak berganti 

Bersama jatuh tinta pada kertas 
tetesan mengalir dari daya pikir tunggal 
solitaire yang sungkan mencari interaksi 
bahagia bersama tumpukan kartu remi 
itulah irisan sepi di jeda ramai kota ini 

Tepian Mahakam, 2022 


Kembali ke Samarinda 

Riuh kota ramai terdengar 
lebaran tiba, serta sepi semata 
nostalgia yang tak pernah begini 
telepon berdering di malam jakarta; 

"Berangkatkah besok adik?" 
ibu mendesak, tulang menua,  
dan kampung memanggil 

"Kapan kamu kembali ke samarinda?" 
pulang untuk yang penting saja 
balik bagi yang kangen selalu 
kota sendu merindu kamu 
jika tiba beranjaklah ke rumah 
mencari masakan bunda 
balik bagi yang kangen selalu 
kembali sesaat di pangkuannya 

Dihilir untuk dipijak 
dihulu untuk dilawan 
hati tak ingin diundang 
rasa tak ingin ditinggal 
cepat menggulung waktu 
sebab kue kering siap dilahap 

Tinggalkan kota, sang pemimpi 
tak tahu kapan menunggu, untuk 
kembali kepada sang perindu dan 
sahabat yang selalu saja malu 

2023 


Kue Ulang Tahun 

Hentakan kaki mengurung suasana 
saat menyeruput kopi dan teh sendirian 
membuka mulut untuk melukai yang lain 
atau menjauhkan diri ke frekuensi berbeda 

Bagai memajang baju terbaik tuk para pengendara 
aku duduk bersebelah dengan banjir yang pasang 
melaju di jalanan tanpa helm, menyeru tanpa lawan
kapan aku bisa sebebas itu? — tertahan mulut lain 

Waktu maju serentak bersama detik-detiknya 
rahasia-rahasia yang lama tertimbun, hanya 
mencicip ceri yang terhias di kue ulang tahunku 
berbagi dengan mereka yang maha tersayang 

2023 


Riuh kota membahana saat lebaran tiba dan mendatangkan nostalgia yang tak kulupakan. 


Stasiun Malam 

Kereta malam di yogyakarta 
menjinjit dengan kaki ilusinya 
suara roda berisik dan bergetar 
kumohon antarkan aku pulang 

Dengan tubuh letih disengat ngantuk 
aku memapah koper besar berbobot 
cinderamata dan logam yang terbakar 
temanku sang brengsek; tawa dan ribut 
lampu redup di pinggiran kursi 
kacamata dan cermin diri di jendela 

Orang-orang rajin menentukan waktu 
untuk tidak tenggelam dan gagal 
namun, apa boleh buat? 
aku capek menuju jakarta 
mencari jurusan, menuju masa depan 
giat dengan rasa takut, kecewa di belakang  
lepas kendali, berani untuk jatuh 
tunduk sebagai orang antusias 
bukan seorang pembangkang 

Puisi, puisi, puisi... 
apa yang bisa kamu berikan untukku? 
tenang dan landas, menulis sebagai orang gila 
tak siap untuk sukses sehingga berharap gagal 
bergetar bersama pena andai orang bisa baca 
dengan lautan ketidakpastian, aku ingin aman 
memakai helm di atas tebing curam 

Mencari cara sendiri 
untuk mama dan papa 
antarlah aku ke jakarta bersama bunyian malam  
menuju kota keras, tempat segala pengasah mimpi 

2023 


Bandara 

Aku kembali ke bandara 
entah ke mana, tak ada gunanya 
mencari waktu untuk menyendiri 

Pergi, kembali kepada yang hilang 
entah jati diri, atau waktu tersembunyi 
untuk menghilangkan pikiran, luka 
membekas selamanya atau lekas memudar 

Jelas, hilang untuk mereka yang ingat 
"siapakah dia?" sang hantu tak berbobot
segala dusta dan fitnah yang diberikan 
kabur bersama kabut tebal dan gelap 

Mencari nostalgia tentang sepeda hitam 
kembali sambil menggotong beban di hati 
membuat lelucon bersama teman sebaya 
walau sekarang musuh berbuyutan 

Hilanglah segala kenangan dan pengalaman 
untuk buku yang dipinjam selama di sekolah 
dan aku berani untuk berbicara kepada 
mereka yang tak ingin mendengar 

Lisan atau tulis, suara atau pena 
kepada dia yang berani membaca 
atau yang tak pernah memikirkannya 

Aku kembali ke bandara 
hanya sesaat, bukan selamanya 
terbang bersama pikiran kosong 

2023 


Akad dalam Motor Kuno 

Parfum mengingkari janji dengan obsesi 
ledakan pikiran bak sebuah dinamit, 
desakan hati tak kunjung berhenti 
singkap, tegap, kejutan listrik, 
terhubung bergegas lugu, 
atau bodoh bersentuhan 

Langit menjelma lukisan tinta air 
awan bergerak serupa ombak biru 
rintik gerimis jatuh di jendela kaca mobil 
embun berjejeran menutupi bau rokok 
dan kata-kata puitis berkesan kudengar 

Tangis seorang gadis, ciptaan ibu pertiwi 
bekas dari belaian tangan yang pahit manis 
kulit kasar mengelus bagian belakang bahunya 
dengan akad bertumpu dalam motor kuno, 
menepi di sungai dan mencari suasana kedamaian 

2023 


Baca juga: Sajak-sajak Ade Mulyono 
Baca juga: Sajak-sajak Randa Yudhistira
Baca juga: Sajak Kofe, Ruang Puisi di Media Indonesia 

 

 

 

 


Kenzie Aurelius Subrata, lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 12 Agustus 2006, dari sebuah keluarga sederhana. Puisi-puisinya termuat dalam buku antologi puisi Cermin Lain di Balik Pintu Lamin: wajah terkini puisi Kalimantan Timur (2023) dan Dari Sampan Pedalaman Hingga Bara Si Penunggu Batu Bara (2023). Kini, belajar dan bergiat puisi di kota kelahirannya. Ilustrasi header: Vitold Smukrovich, Rainbow, 55 х 85 cm, cat minyak pada kanvas. (SK-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya