Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan awan hujan mulai berkurang, bahkan sangat sedikit sekali. Mereka pun mengimbau pemerintah daerah melakukan antisipasi debit air.
"Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan bagian selatan, hingga Lampung dalam satu pekan ini sangat sedikit sekali dapat awan hujan. Bahkan, mungkin Jawa tidak dapat awan hujan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (14/8) malam.
Menurut dia, tiap wilayah memiliki karakteristik berbeda jika terdampak fenomena El Nino. Ketika fenomena tersebut terjadi di lahan gambut, potensi besar adalah kebakaran hutan dan lahan (karhurtla). Hal itu berdampak sangat nyata bagi manusia, yakni kekurangan air bersih.
Baca juga: Hari Tanpa Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla
Abdul mencatat terjadi penurunan muka air di sejumlah waduk seperti Waduk Jatiluhur Jawa Barat dan Waduk Gajah Mungkur Jawa Tengah.
Bendung Katulampa di Jawa Barat juga mengalami penurunan muka air secara signifikan. Artinya, sumber mata air di awal titik nol Ciliwung, Citarum sudah turun.
Baca juga: Bencana Kekeringan Dominan Terjadi di Jawa Barat
BNPB sedianya telah melakukan upaya mitigasi. Sejak April, teknologi modifikasi cuaca (TMC) sudah digunakan untuk meningkatkan debit air di waduk dan bendungan. Namun, hal itu belum cukup untuk pemakaian tiga bulan ke depan.
"Jadi, memang kita harus berhemat dalam menggunakan air bersih. Pemerintah daerah yang memerlukan dukungan perangkat atau alat perangkat untuk distribusi air bersih seperti mobil dan lain-lain, BNPB akan mendukung," kata Abdul.
IA memprediksi fenomena El Nino akan bertahan setidaknya sampai Oktober mendatang. (Ant/Z-11)
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui program irigasi perpompaan (Irpom).
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved