Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
NILAI luhur dalam perumusan Pancasila bagi masyarakat Indonesia adalah nilai kebersamaan. Keberadaan nilai kebersamaan dalam perumusan landasan negara Indonesia telah terlihat sejak masa persiapan menuju kemerdekaan.
Salah satu contoh dari nilai luhur dalam penyusunan Pancasila bagi masyarakat Indonesia ini terlihat dalam rapat sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Nilai kebersamaan mampu mengatasi perbedaan pandangan yang muncul dalam sidang BPUPKI pertama dan kedua, sebagaimana dinyatakan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan karya M. Masan dan Rachmat.
Pancasila sebagai Nilai Luhur Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai perjanjian luhur bagi bangsa Indonesia, mengandung makna yang mewakili keputusan akhir bagi seluruh warga Indonesia, sebuah prinsip yang harus dihayati dan dilestarikan. Keberadaan beragam budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia juga menjadi elemen kunci yang membuktikan betapa Pancasila merupakan persetujuan mendasar yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tindakan tersebut melibatkan Pancasila dan penetapan landasan konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945, menyiratkan bahwa Pancasila bukanlah sembarang kesepakatan.
Baca juga: Pengertian dan Makna Wawasan Kebangsaan bagi Bangsa Indonesia
"Ketuhanan yang maha esa" adalah prinsip yang mengakomodasi beragam keyakinan agama yang ada di dalam NKRI, yang tercermin dalam frasa tersebut pada Pancasila. Kapan tepatnya Pancasila ditegakkan sebagai dasar kuat bagi bangsa Indonesia? Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Pancasila resmi diadopsi sebagai pijakan dan asas dasar dalam pembukaan dan isi UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Pada saat itu, Pancasila pun dirujuk sebagai dasar konstitusional negara. Maka, dalam momentum tersebutlah Pancasila resmi dijadikan fondasi pokok bagi kesepakatan masyarakat Indonesia.
Menurut buku Spiritualisme Pancasila karya Heri Herdiawanto dkk, nilai-nilai mulia ini diangkat bukan karena baru ditemukan setelah lama terlupakan. Melainkan karena Pancasila telah terbukti relevan setelah melewati ujian sejarah perjuangan rakyat.
Setelah melalui rangkaian proses sidang, Pancasila akhirnya mendapatkan pengesahan resmi pada Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Baca juga: Mengenal Profil Pelajar Pancasila, Elemen, Fungsi, dan Lirik Lagu
Mari kita langsung melihat rangkuman berikut ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai mulia dalam perumusan Pancasila bagi Indonesia.
7 Nilai Luhur dalam Proses Perumusan Pancasila bagi Bangsa Indonesia
1. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain
Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain adalah hal yang dapat dilakukan dalam percakapan sehari-hari, diskusi, atau pertemuan kelompok. Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain merupakan bentuk mengakui bahwa setiap orang punya derajat yang sama, sehingga harus saling menghargai dan menghormati dengan didengarkan dan dihargai pendapatnya.
Jika ada orang yang menyampaikan pendapat, anggota kelompok atau anggota rapat harus mendengarkan dengan baik. Sementara itu, orang yang menyampaikan pendapat harus bersikap sopan, berbicara dengan jelas, tidak memotong pembicaraan orang lain, tidak memaksakan pendapat pada orang lain, mengutamakan kepentingan bersama, dan mengutamakan musyawarah dan mufakat.
2. Menerima keputusan yang diambil dalam rapat atau pertemuan
Sebuah pertemuan diadakan untuk membicarakan suatu hal guna mencapai persetujuan atau penentuan keputusan. Keputusan yang dihasilkan harus diterima dengan lapang dada dan sikap terbuka, walaupun keputusan kolektif tersebut tidak sejalan dengan pandangan pribadi.
3. Kerja Keras
Dalam tahapan penyusunan Pancasila, tokoh-tokoh tersebut melalui upaya gigih dalam merancang fondasi negara. Mereka mengupayakan segala potensi untuk menggali prinsip-prinsip nasional yang layak dijadikan dasar negara.
4. Rendah Hati
Salah satu nilai mulia dalam perumusan Pancasila bagi masyarakat Indonesia adalah sikap rendah hati. Dalam proses merumuskan Pancasila sebagai landasan negara, para tokoh terlibat dalam diskusi dan mengemukakan pandangan mereka.
Para tokoh ini tidak angkuh dengan pandangan atau pendapat pribadi mereka. Jika ada pendapat yang lebih sesuai dengan kepentingan nasional dan negara, mereka akan menerimanya dengan tulus.
5. Mengutamakan Persatuan
Walau memiliki pandangan yang beragam, para tokoh mengedepankan prioritas persatuan dan kesatuan bangsa serta negara. Sebagai contoh, meskipun terdapat perbedaan pandangan antara perwakilan Kristen dan Katolik terkait teks Pancasila dalam Piagam Jakarta, tokoh Islam yang memiliki pandangan berbeda mampu menerima ketidaksetujuan tersebut karena lebih mengutamakan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam konteks bangsa dan negara.
6. Rela Berkorban
Salah satu prinsip mulia dalam penyusunan Pancasila bagi masyarakat Indonesia adalah sikap siap mengorbankan diri. Penyusunan Pancasila memerlukan berbagai pengorbanan, termasuk waktu, dana, usaha, dan lainnya. Namun, demi kepentingan bersama bangsa dan negara, pengorbanan ini membawa manfaat yang tak ternilai bagi masa depan bangsa dan negara. Pengabdian kepada negara tercermin dalam semangat berkorban ini.
7. Melaksanakan keputusan Bersama
Pelaksanaan keputusan kolektif dijalankan oleh para tokoh perintis negara. Mereka bersatu dalam menerima dasar negara Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 demi kepentingan nasional dan negara.
Pelatihan dalam melaksanakan keputusan bersama dalam kelompok perlu ditekankan sejak dini. Kemampuan menerima dan menjalankan keputusan kolektif dapat diajarkan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Itulah esensi dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam penyusunan Pancasila untuk kemajuan bangsa Indonesia. Ayo, kita terapkan bersama-sama!
(Z-9)
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta seluruh pejabat untuk tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai mantra dan slogan. Ketua Umum Partai Gerindra itu ingin pejabat mengaplikasikan
PENGETAHUAN dan pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, perlu untuk terus ditingkatkan.
Pancasila, Jati diri bangsa Indonesia. Nilai luhur pemersatu, cerminan budaya, fondasi negara. Mengapa Pancasila identitas nasional? Temukan jawabannya!
Ke depan diplomasi Pancasila oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.
Pancasila bukan hanya menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai panduan dalam bersikap dan berinteraksi dengan sesama.
Pancasila pertama kali dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia pada masa persiapan kemerdekaan sebagai filosofi dasar yang akan mempersatukan bangsa Indonesia
Terdapat lima lambang yang menggambarkan esensi masing-masing sila, dan salah satunya adalah Pohon Beringin yang menggambarkan sila ke-3, yakni Persatuan Indonesia.
Yuk pahami lebih lanjut tentang makna butir-butir Pancasila.
Adapu sila ke-4 Pancasila yang dilambangkan dengan kepala banteng, menunjukkan nilai gotong royong. Sebagaimana banteng yang hidup berkelompok dan saling menolong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved