Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INDONESIA mempunyai Pancasila sebagai pedoman dalam bermasyarakat. Pancasila berisi lima isi beserta butirnya masing-masing. Adapun sila ke-4 Pancasila berbunyi, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
Pengamalan Pancasila dalam bentuk butir-butir kehidupan bernegara, awalnya diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978, kemudian disempurnakan dengan Ketetapan MPR No.1/MPR/2003.
Butir-butir Pengamalan Pancasila Sila Ke-4
Dalam pengamalannya sila ke-4 Pancasila dijelaskan melalui 10 butir. Dikutip dari website Kementerian Pertahanan RI dalam artikel “45 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila” (2014), 10 butir pengamalan tersebut meliputi:
Baca juga: Rupiah Jadi Alat Pemersatu Bangsa
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Baca juga: Mengenal Demokrasi Pancasila Beserta Ciri dan Prinsipnya
Arti Lambang Sila Ke-4
Sila ke-4 Pancasila yang dilambangkan dengan kepala banteng yang melambangkan nilai gotong royong. Sebagaimana banteng yang hidup berkelompok dan saling tolong menolong bersama banteng lainnya.
Contoh Pengamalan Sila Ke-4
1. Setiap masalah keluarga diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
2. Berjiwa besar untuk menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga.
3. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan musyawarah.
4. Setiap anggota keluarga bertanggung jawab melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
(OL-11)
Meski banyak negara komunis runtuh setelah Perang Dingin, lima negara masih mempertahankan ideologi ini dalam sistem pemerintahan mereka.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D meresmikan Tugu Kongres Santri Pancasila di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis (29/09).
Anggota JPM asal Kabupaten Kutai Kartanegara, Akhmad Akbar Haka Saputra mengaku, dirinya merasa lebih mencintai Indonesia setelah mendapat penguatan dari BPIP.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan ikhtiar untuk membangun benteng ideologi haruslah termanifestasi pada langkah-langkah yang terintegrasi pada semua lini.
Universitas Pancasila (UP) menyadari bahwa terletak tanggung jawab yang besar pada perguruan tinggi dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema menjelaskan, ada tiga kepentingan yang harus menjadi perhatian, konservasi, kepentingan nelayan, dan kepentingan negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved