Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang juga penggiat media sosial, Tirta Mandira Hudhi, meminta masyarakat mewaspadai gejala penyakit GERD yang bisa dialami semua kalangan, termasuk generasi muda.
Tirta dalam keterangan pers, dikutip Rabu (2/8), menjelaskan beberapa gejala GERD yang perlu diwaspadai, antara lain gigi berwarna kuning, air ludah berwarna hijau, nyeri dada, dan terasa panas di kerongkongan.
GERD bisa dialami oleh generasi muda karena dipengaruhi gaya hidup bebas dan stres berkepanjangan.
Baca juga : Pantangan Asam Lambung alias GERD, ini yang tidak Boleh Dimakan
"GERD dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat dan memperhatikan pola makan yang teratur seperti jaga kebiasaan makan, jam makan, dan pola makan," ucap dia.
Selain itu, terdapat beberapa cara sederhana lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengatasi GERD, seperti mengunyah permen karet untuk menurunkan tingkat keasaman di mulut, mengonsumsi air rebusan jahe untuk mengurangi gejala GERD, serta mengonsumsi susu yang dapat meredakan rasa mual di perut. Namun, bagi orang dengan intoleransi terhadap protein susu, disarankan untuk berhati-hati.
Penting pula bagi masyarakat untuk mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil secara perlahan. Hindari makanan pedas, berlemak, tomat, bawang-bawangan, dan cokelat karena dapat memicu naiknya asam lambung.
Baca juga : Kenali Gejala Asam Lambung
Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga berat badan ideal melalui olahraga teratur dan pola makan sehat.
Rokok, sebagai salah satu penyebab gejala GERD, juga harus dihindari. Nikotin dalam rokok dapat membuat esofagus bagian bawah mengendur dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Disarankan pula untuk tidak tidur setelah makan dan meninggikan kepala saat tidur dengan menggunakan bantal atau alas kepala tidur yang lebih tinggi dari kaki untuk mengurangi risiko terjadinya GERD. (Ant/Z-1)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Cara yang bisa dilakukan ketika gerd kambuh yakni melonggarkan celana, menegakkan posisi tubuh, hingga minum obat untuk asam lambung
Selain kopi tanpa gula dan krimer, pemilihan jenis kopi juga memengaruhi tingkat asam lambung.
PENYAKIT asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) sering diidentikkan dengan mag padahal keduanya sama sekali berbeda.
DATA Kementerian Kesehatan menunjukkan penyakit yang berhubungan dengan gastrointestinal (saluran pencernaan) termasuk
GERD menyebabkan kerongkongan terpapar asam lambung secara berulang. Jika dibiarkan, lama-lama terjadi peradangan, penebalan, hingga kesulitan menelan.
Vertigo disebutkan sebagai pemicu meninggalnya Rektor Paramadina Prof Firmanzah, merupakan penyakit tidak boleh dianggap remeh. Vertigo bisa terkait dengan masalah jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved