Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TINGGINYA angka stunting di suatu negara berpengaruh pada skor Programme for International Student Assessment (PISA) negara tersebut.
Meskipun belum ada penelitian megenai itu, tapi hipotesis menunjukkan bahwa angka stunting berkolerasi dengan skor PISA. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Pungkas Bahjuri Ali.
"Ada kaitan yang erat antara stunting dan PISA. Karena negara-negara dengan prevalensi stuting yang tinggi memiliki capaian PISA yang rendah," kata Pungkas di acara Executive Forum Media Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (20/7)
Baca juga : Penanganan Kemiskinan Berkaitan Erat dengan Pengendalian Stunting
Sebagai informasi, survei PISA 2018 menempatkan Indonesia di urutan ke-74 alias peringkat keenam dari bawah. Kemampuan membaca siswa Indonesia di skor 371 berada di posisi 74, kemampuan Matematika mendapat 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains dengan skor 396 berada di posisi 71.
Pungkas menyatakan, korelasi itu dilihat dari dampak stunting yang menyerang pada terhambatnya perkembangan otak anak, khususnya pada periode emas, yakni 1.000 hari pertama kehidupan. Kurang optimalnya perkembangan ini, dikatakannya akan sulit diperbaiki pada tahap kehidupan berikutnya. Sehingga dampak stunting cenderung bersifat permanen.
"Anak usia kurang dari lima tahun yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan belajar rendah di masa depan. Stunting menjadi permasalahan serius yang bersifat struktural dan multiimpact, tidak hanya untuk kesehatan tapi juga pendidikan," beber dia.
Baca juga : Pemberian ASI Eksklusif Sangat Penting untuk Cegah Stunting
Untuk mengentaskan stunting jangka panjang Bappenas telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045. Beberapa hambatan mengenai pengentasan stunting pun telah diidentifikasi oleh Bappenas, salah satunya ialah masalah kekurangan gizi.
Pungkas menilai, masalah utama dari kekurangan gizi di Indonesia ialah karena mahalnya harga pangan. Ia menyatakan, sebanyak 50% masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi pangan yang beragam dan bergizi karena harga pangan yang mahal.
"Ke depan kita berharap bahwa ada jaminan gizi, khusunya bagi masyarakat miskin yang memiliki anak banyak. Karena anak-anak ini yang kemudian akan mengisi human capital di Indonesia. Ini harus dijamin. Saat ini ada bantuan pemberian tambahan makan (PMT) dan program keluarga harapan (PKH)," ucap dia.
Baca juga : Penurunan Stunting Belum Usai, Wapres Minta Kolaborasi Semua Elemen
Ke depan, ia juga berharap akan ada program bantuan yang menyasar ibu hamil, guna mengurangi angka kematian ibu dan bayi. (Z-5)
DALAM beberapa waktu terakhir, sejumlah peristiwa telah memicu diskusi hangat tentang kualitas pendidikan di Indonesia.
INDONESIA pernah berada di urutan ke-64 dari 65 negara yang ikut dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2012.
Rizal mengatakan usul tersebut ia keluarkan setelah menyoroti adanya ketimpangan akses menjadi akibat dari paradigma pendidikan
SAAT ini, di masyarakat ada dua pendapat terkait dengan ujian nasional (UN). Pemerintah tentu perlu menyimak secara saksama dinamika tersebut.
Secara Internasional, skor literasi membaca Indonesia mengalami penurunan hingga 12 poin. Kemudian, skor matematika Indonesia turun hingga 13 poin.
Porsi pendanaan iklim di Indonesia masih lebih banyak ditopang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dibandingkan kontribusi dari sektor swasta.
(APBN) hanya mampu memenuhi sekitar 12,3% dari total kebutuhan pendanaan aksi iklim yang diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun hingga 2030.
Potensi investasi nikel di Indonesia mencapai US$127,93 miliar dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$43,25 miliar.
AGENDA penghiliran industri menjadi salah satu cara yang bakal ditempuh pemerintah untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi 8 persen secara bertahap.
Menurut data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, sektor mineral memberikan kontribusi terbesar terhadap investasi hilirisasi.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyiapkan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk ikut membeli gabah dan beras petani dengan dana komersial
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved