Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERADABAN Islam selalu mampu menjadi harmonisasi hubungan antarnegara di dunia. Dari catatan sejarah, peradaban Islam sangat jelas tidak anti barat ataupun Amerika, membuat Islam menjadi diplomasi internasional.
Hal itu disampaikan Duta Arsip Nasional Rieke Diah Pitaloka dalam pembukaan pertemuan pendahuluan Forum Kerja Sama Arsip Nasional Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim dan Seminar Arsip Sejarah Peradaban Islam dan Diplomasi Internasional, Jakarta, Rabu (12/7).
Rieke mengutip memori kolektif Menteri Keuangan Iran, Ali Amini saat pembukaan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung. Dia setuju bahwa negara Islam tulus berkolaborasi guna menciptakan kerja sama yang bermanfaat di semua benua di dunia.
“Kami bisa memberikan pembuktian bahwa bangsa Afrika-Asia jauh dari perasaan permusuhan seperti anti-Barat, anti-Amerika atau anti-Eropa. Kami berharap untuk menciptakan sebuah atmosfir yang tulus dan kolaborasi yang bermanfaat bagi semua benua dan negara, baik negara maju dan kurang maju, bangsa Barat dan bangsa Timur, negara besar dan negara kecil, sebuah tanah air yang universal untuk semua umat manusia demi rasa kedamaian, kebebasan, persamaan, toleransi, dan saling menghormati,” kata Rieke mengutip pandangan Ali Amini.
Baca juga: Petugas Siapkan Ribuan Dokumen Kepulangan Jemaah Haji dari Madinah
Rieke menilai gagasan Ali Amini itu seirama dengan pemikiran para pemimpin negara-negara yang saat itu menjadi peserta Konferensi Asia Afrika. Pemikiran tentang perdamaian dunia, membebaskan bangsa-bangsa dari kolonialisme dan imperialisme.
Pemikiran yang melahirkan kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif menjadi gerakan kolektif atau gerakan yang bersifat dekolonialisme. Gerakan antarbangsa yang melintasi benua. "Hasilnya, kurang lebih dalam waktu 10 tahun membuahkan tak kurang dari 40 kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Latin," ucapnya.
Saat itu, tambah Rieke, gerakan negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim untuk perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan umat manusia terus bergulir. Salah satu arsip sejarah penting adalah terkait terbentuknya Organisasi Konferesi Islam pada 1969 yang dipelopori oleh Raja Hasan II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab Saudi.
"Arsip membuka fakta bahwa organisasi ini bukan hanya berjuang melindungi tempat-tempat suci umat Islam. Bukan hanya berjuang untuk meningkatkan kerja sama di antara negara-negara angggota, namun juga memperjuangkan perdamaian dan keamanan internasional. Sama dengan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955, OKI berkomitmen membantu perjuangan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menurut Rieke, dari arsip pendiri dan pemimpin bangsa, terpatri suatu perjuangan kolektif yang didasari keimanan atas ajaran Islam. Para pendahulu yang tidak mengajarkan agama dan keyakinan untuk menjebak manusia dalam politik identitas.
"Identitas yang memisahkan umat Islam dari upaya perdamaian, keadilan dan kesejahteraan dunia. Para pendahulu kita berdasarkan fakta dalam arsip sejarah justru mengajarkan pada kita bagaimana menghadapi tantangan zaman dengan khasanah kejiwaan (makhzun-an-nasf) yang bersifat material dan immaterial, yang dikembangkan untuk melahirkan pemikiran progresif-transformatif dalam upaya membangun tata dunia yang berkeadaban dan berperikemanusiaan," kata Rieke.
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, serta para pimpinan arsip nasional dari Saudi Arabia, Palestina, Malaysia, Maroko, Jordania, Katar, Kuwait dan Brunei Darusalam, serta para Duta Besar negara berpenduduk muslim. (RO/J-2)
Jaga lisanmu! Temukan cara menjaga lisan menurut Islam agar terhindar dari dosa ghibah, fitnah, dan perkataan buruk lainnya. Tips praktis ada di sini!
Suami istri ideal dalam Islam? Temukan peran & tanggung jawab masing-masing! Tips harmonis & berkah di keluarga Islami. Klik sekarang!
Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan pemimpin negara Islam untuk tidak mudah dipengaruhi oleh pihak yang ingin mengadu domba.
Said Aqil mengingatkan pentingnya membangun koneksi ruhani yang mendalam dengan Allah di tengah dunia yang semakin sekuler.
Remisi khusus (RK) narapidana dan pengurangan masa pidana pada Nyepi dan Idulfitri mampu menekan pengeluaran pemerintah untuk biaya makan warga binaan sampai Rp81 miliar lebih
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Front Muslim Muda Banten (FMMB) mengutuk keras tindakan pemerintah Tiongkok terhadap masyarakat muslim yang ada di Uighur.
Menurut Yuliana meningkatkan kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal menjadi urgensi tersendiri.
PEMERINTAH Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersikap tegas terhadap negara yang membiarkan pembakaran kitab suci.
ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) menangguhkan status Utusan Khusus bagi Swedia dengan organisasi itu, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan.
Timur Tengah sudah selesai dalam melahirkan Islam. Saatnya estafet peradaban dunia Islam masa depan bergeser ke Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved