Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ADA makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Tempat hidupnya di mana-mana, semisal dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kita memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop.
Tanpa mikroskop, sulit bagi mata kita untuk dapat mengidentifikasi makhluk kecil. Karena itu, sebaiknya kita mempelajari tentang mikroskop dan cara menggunakan mikroskop tersebut. Berikut uraian tentang mikroskop dan penggunaannya sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1 dengan penulis ialah Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati.
Mikroskop elektron biasa digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Berikut bagian mikroskop dan fungsinya.
Baca juga: Tujuh Ciri Makhluk Hidup, Apa Saja?
1. Optik.
a. Lensa okuler.
Lensa ini berhubungan dengan mata langsung pengintai atau pengamat yang berfungsi untuk memperbesar bayangan
objek. Ada tiga lensa, yaitu perbesaran 5 x, 10 x, dan 15 x.
b. Lensa objektif.
Lensa ini berada di dekat objek/benda. Fungsinya memperbesar bayangan benda. Susunan lensa biasanya terdiri atas 3 atau 4 dengan perbesaran masing-masing 4 x, 10 x, 45 x, dan 100 x.
Baca juga: Belajar Klasifikasi Makhluk Hidup, Takson, Kunci Determinasi
c. Diafragma.
Diafragma mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif.
d. Cermin.
Cermin ada dua macam yaitu datar dan cekung. Cermin berfungsi mengarahkan cahaya pada objek. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi. Sedangkan cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya.
Baca juga: Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
2. Mekanik.
a. Tabung mikroskop (tubus).
Tubus menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.
b. Meja sediaan (meja preparat).
Meja preparat sebagai tempat meletakkan objek atau preparat yang diamati. Bagian tengah meja terdapat lubang untuk melewatkan sinar.
c. Klip (penjepit objek).
Klip untuk menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser ketika sedang diamati.
d. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop intuk pegangan pada saat memindahkan atau membawa mikroskop.
e. Pemutar halus (mikrometer).
Mikrometer untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa objektif terhadap preparat secara pelan/halus.
f. Pemutar kasar (makrometer).
Makrometer untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke bawah secara cepat.
g. Kondensor.
Kondensor untuk mengumpulkan cahaya yang masuk. Alat ini dapat diputar dan dinaikturunkan.
h. Sekrup (engsel inklinasi).
Sekrup untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
i. Kaki mikroskop.
Kaki mikroskop untuk menyangga atau menopang mikroskop.
1. Ambil mikroskop dari kotak penyimpanannya. Tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya cukup.
2. Putar revolver, sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang). Hal tersebut dapat diperoleh dengan cara berikut.
a. Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.
b. Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler. Apakah lapang pandang sudah terang/jelas? Ingat bahwa beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu, sehingga tidak perlu mencari cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan lurus dengan lensa okuler dan objektif.
4. Siapkan preparat yang akan diamati, kemudian letakkan di meja. Aturlah agar bagian yang akan diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit objek.
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara berikut.
a. Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler. Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi terdekat dengan meja preparat. Ingat, jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
b. Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk memperjelas bayangan objek.
c. Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara langsung.
6. Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
7. Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat penyimpanan.
Demikian bagian-bagian dari mikroskop dan cara menggunakannya. Semoga bermanfaat. (Z-2)
Jelajahi sejarah kehidupan! Temukan makhluk hidup awal di Bumi, evolusi, dan misteri asal usul kehidupan purba.
Sebelum nama Charles Darwin dikenal luas sebagai tokoh utama dalam teori evolusi, gagasan tentang perubahan spesies seiring waktu sudah mulai muncul sejak abad ke-18.
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana manusia bisa berkembang menjadi seperti sekarang? Apakah kita selalu memiliki kemampuan berpikir dan beradaptasi seperti saat ini?
Evolusi adalah proses perubahan bertahap yang terjadi pada makhluk hidup sepanjang waktu.
Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.
Kali ini kita membahas monera, protista, dan jamur (fungi). Seperti apa ciri-ciri monera dan protista serta jamur?
ATOM-ATOM dengan nomor atom 1 sampai 18 akan stabil bila kulit atom terluarnya berisi 8 elektron. Unutk itu, suatu atom dapat melepaskan atau menerima satu atau lebih elektron.
Semua atom dalam suatu unsur memiliki jumlah proton yang dijadikan sebagai dasar nomor atom. Sementara nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah neutron dan proton.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom, yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Berikut 30 surat dalam Juz Amma dari surat 114 sampai 85.
Semakin dalam benda tenggelam dalam cairan, semakin besar tekanan hidrostatis yang akan dikenakan padanya.
Apa saja perkara dalam salat berjemaah? Berikut penjelasan terhadap 11 perkara dalam salat berjemaah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved