Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengatakan pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14% pada 2024. Ia menjelaskan penurunan stunting bersifat multidimensi, yakni tidak hanya menjadi beban sektor kesehatan sehingga keberhasilannya ada pada sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.
“Stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga bersama-sama dengan pemerintah daerah. Jadi kalau terdapat hambatan atau tantangan dalam pelaksanaan berbagai rencana aksi di daerah, sampaikan kepada pemerintah pusat,” ujarnya, Kamis (22/6).
Presiden Joko Widodo, ujarnya, terus memantau capaian program penurunan stunting melalui instrument Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) dan Database Isu Strategis (Distra).
Baca juga: Prevalensi Stunting di Tanah Datar Turun
Brian menyampaikan dari hasil monitoring dan evaluasi (monev) KSP ada beberapa daerah yang lebih dulu berhasil menurunkan prevalensi stunting.
"Praktik baik ini harus dapat direplikasi ke daerah lain agar target prevalensi stunting 14% dapat kita capai,” tutupnya.
Baca juga: Sukses Turunkan Stunting, BKKBN Usulkan Ganjar Terima Tanda Jasa Satyalancana Wira Karya
Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan prevalensi stunting sebesar 14% pada 2024. Dalam mengejar target tersebut, dibutuhkan setidaknya penurunan sekitar 3,8% per tahun hingga 2024 nanti. Pada 2022 angka stunting Indonesia yakni 21,6% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru yakni 2022.
Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan kekesalannya atas penanganan program stunting di daerah. Sebab, anggaran penanganan stunting tidak optimal dan tidak tepat sasaran. Menurut presiden, anggaran di daerah lebih banyak untuk rapat-rapat ataupun hal-hal yang tidak konkrit.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Internal Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pekan lalu. (Z-10)
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Banyak ibu hamil pun bertanya-tanya: apakah tes DNA bisa dilakukan sebelum persalinan? Jawabannya: bisa.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah memaparkan pemeriksaan ultrasonografi (USG) fetomaternal sangat bermanfaat untuk mendeteksi lebih awal penyakit jantung bawaan pada janin.
Panel FDA meragukan keamanan antidepresan SSRI seperti Prozac dan Zoloft bagi ibu hamil, bahkan mengusulkan peringatan kotak hitam.
PROFESOR Entomologi Medis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Prof. James Logan, menemukan fakta bahwa ibu hamil ternyata lebih disukai nyamuk dan sering digigit oleh nyamuk
Studi dari University of Durham dan Dewan Riset Medis Gambia menunjukkan ibu hamil menghembuskan karbon dioksida lebih banyak karena kenaikan berat badan
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved