Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
STARTUP energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0 dalam pembiayaan PLTS Atap, Xurya dipercaya oleh PT Serena Indopangan Industri (Serena).
Serena bersama dengan Xurya mengadakan acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS Atap) di pabrik Serena yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu (21/06).
Acara ini turut dihadiri perwakilan Kementerian ESDM, Kataline Darmono, Managing Director Khong Guan Indonesia Group Factory, serta Eka Himawan, Managing Director Xurya Daya Indonesia.
Baca juga: Program Dedieselisasi PLN Butuh Rp10,5 Triliun untuk Bangun PLTS
Hingga November 2022, Kementerian ESDM mencatat input kapasitas pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang terpasang bertambah sebesar 995 megawatt (MW).
Capaian tersebut diproyeksikan akan terus meningkat, mengingat pemerintah juga berkomitmen untuk menambah kapasitas terpasang hingga 368 MW pada 2023, yang mana untuk PLTS sendiri sebanyak 161 MW.
Acara peresmian PLTS Atap ini merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mengurangi jejak karbon dan berkontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan.
Baca juga: Yayasan SUN Kembangkan Kompetensi Kewirausahaan Energi Surya Siswa SMK
Kataline Darmono, Managing Director Khong Guan Indonesia Group Factory menyampaikan, “Sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk terus menghasilkan produk dengan standar internasional dan fasilitas produksi terdepan, kami terus melakukan inovasi untuk merealisasikan komitmen tersebut."
"Pemasangan PLTS Atap ini tentunya merupakan salah satu upaya kami dalam menekan jejak karbon perusahaan secara efektif dan signifikan," kata Kataline dalam keterangan, Rabu (21/6).
Instalasi PLTS Atap di Dua Pabrik
"Kami mempercayai Xurya untuk melakukan instalasi PLTS Atap di dua pabrik kami mengingat Xurya memiliki tim yang berpengalaman, pelayanan yang sangat baik, juga alternatif penawaran yang menarik," jelasnya.
"Kami harap dengan adanya PLTS Atap ini, perusahaan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan operasional bisnis dapat menjadi lebih efisien,” ujar Kataline.
Baca juga: Legislator Minta Komitmen Pemerintah Rampungkan RUU EBET
PLTS Atap Xurya yang terpasang di Serena dapat menghasilkan energi sebanyak 1,1 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan gas emisi karbon sebesar sembilan ratus delapan puluh ribu kilogram per tahun.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di industri PLTS Atap untuk sektor industri dan komersial, Xurya memastikan PLTS Atap yang terpasang di pabrik Serena memiliki kualitas yang baik.
Selain itu, Xurya juga memastikan Serena mendapatkan fasilitas operations & maintenance (O&M) secara rutin untuk memastikan performa dan kualitas PLTS Atap terjaga.
Eka Himawan, Managing Director Xurya mengatakan, “Pemanfaatan EBT, terutama PLTS Atap, untuk sektor industri dan komersial sudah menjadi sebuah tren saat ini. Hal tersebut dikarenakan manfaat yang dirasakan para client tidak hanya mengenai kelestarian lingkungan saja, namun juga efisiensi bisnis dan reputasi perusahaan."
"Langkah Serena untuk mulai menggunakan PLTS Atap merupakan hal yang patut untuk diapresiasi," ujarnya.
Baca juga: Gandeng SUN Terra, ITSB Canangkan Kampus Hijau dan Terapkan PLTS
"Kami berharap PLTS Atap yang dipasang di Serena dapat membantu perusahaan dalam mencapai visinya sebagai produsen terbaik di industri makanan dan memberikan produk berkualitas. Xurya memastikan bahwa Serena akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari tim kami,” jelas Eka.
Melalui penggunaan PLTS Atap ini, Serena juga berkontribusi terhadap penanaman 13,1 ribu pohon per tahun atau setara dengan upaya menekan gas emisi karbon yang berasal dari 750 rumah.
Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. P
royek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 130 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 3.100 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau. (RO/S-4)
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Percepatan pemanfaatan PLTS Atap khususnya di bangunan pemerintah, fasilitas publik, dan sektor bisnis, di Bali, merupakan satu dari tiga arah kebijakan untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi.
Kerja sama ini bersifat eksklusif dan mencakup pengembangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kawasan industri yang pasokan listriknya berada dalam cakupan layanan PT Bekasi Power.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
PT PLN bersama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar, menjajaki kerja sama pengembangan kapasitas proyek PLTS Treapung Cirata.
Meski potensi teknis energi terbarukan Indonesia mencapai 3.700 GW, pemanfaatannya masih jauh dari optimal, terutama untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga bayu (PLTB).
Kebakaran melanda atap Rumah Sakit St Michael di Bristol akibat panel surya terbakar. Para ibu hamil dan bayi dievakuasi, sementara sebagian masih menjalani persalinan.
BEA Cukai Tanjungpinang memberikan dukungan penuh atas ekspor perdana panel surya/solar cell milik PT Atum Power Bintan.
"Penerapan konsep ramah lingkungan kami hadirkan melalui desain rumah yang memungkinan cahaya masuk berlimpah, serta sirkulasi udara yang baik,"
Intregrasi panel surya dan BESS ini dapat dikembangkan sebagai alternatif sumber energi untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL).
Sedekah Energi merupakan program yang menyediakan energi terbarukan dan mudah diakses di masjid dengan semangat sedekah amal jariyah.
Satelit MP42 yang diproduksi NanoAvionics menemukan lubang kecil pada panel surya satelitnya yang mengorbit Bumi sejak 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved