Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH rombongan jemaah haji Indonesia gelombang pertama, yakni yang singgah di Madinah, Arab Saudi, sempat mengalami ketidaknyamanan. Mereka harus berpindah hotel, bahkan ketika sampai tinggal satu hari lagi menginap di Madinah.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat membeberkan alasan di balik pemindahan tersebut.
Menurut Arsad, insiden-insiden itu merupakan bagian dari rentetan panjang peristiwa yang berawal dari penundaan-penundaan penerbangan oleh maskapai, terutama dari pihak Saudia Airlines.
Baca juga : Viral di Medsos, Begini Kronologi Isu Penelantaran Jemaah Haji
Berdasarkan catatan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-18 kedatangan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi, terdapat 116 kelompok terbang (kloter) yang mengalami penundaan penerbangan.
Beberapa kloter bahkan sampai dipecah, sehingga sebagian jemaahnya harus membentuk kloter baru dengan pemberangkatan beberapa hari kemudian. "Jadi konfigurasi yang tadinya 480 (jemaah) satu pesawat turun menjadi 405. Nah itu kan ada 75 (jemaah) yang tidak berangkat. Lalu,diberangkatkan dengan kloter berikutnya," papar Arsad, di Kantor Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Minggu (11/6/2023).
Baca juga : Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah
Arsad menjelaskan, di Madinah sudah disiapkan kamar-kamar hotel untuk satu kloter awal jemaah dengan lama tinggal sesuai reservasi awal. Akan tetapi, penundaan keberangkatan membuat jemaah yang tertinggal tidak bisa menempati kamar hotel tersebut.
Di sisi lain, ada keterbatasan kapasitas hotel di kawasan Markaziyah atau area seputaran Masjid Nabawi.
"Kalau nanti yang 75 datang di kloter berikutnya pun tidak mungkin ditempatkan di tempat yang sama dengan kloter yang awalnya. Ini, sehingga menyebabkan juga pemindahan beberapa rombongan jemaah," ungkap Arsad.
Pemerintah telah beberapa kali mengajukan protes kepada Saudia Airlines sekaligus memberikan peringatan terkait penundaan keberangkatan jemaah haji yang berkali-kali terjadi.
Arsad memperkirakan Saudia Airlines kewalahan mengatur penerbangan karena kapasitas yang terbatas. Akan tetapi, pemerintah Indonesia tidak bisa mengalihkan kontrak penerbangan ke maskapai lain karena terikat aturan otoritas Saudi.
"Di dalam MoU (nota kesepahaman) persiapan haji, setiap negara pengirim jamaah itu harus mengalokasikan penerbangan yaitu 50% dari maskapai Arab Saudi. Ini juga menjadi salah satu faktor ya," paparnya.
Meski begitu, Saudia Airlines juga terikat perjanjian-peejanjian dalam kontrak dengan pemerintah Indonesia. Penundaan-penundaan penerbangan bisa masuk kategori pelanggaran kontrak sehingga semestinya ada kompensasi.
"Kita coba nanti karena kontraknya jelas ada ya. Setiap apapun yang dilakukan terkait dengan ketidaksesuaian di dalam kontrakn itu ada penilaian dan ada ukuran-ukuran. Kita coba mintakan kepada pihak Saudia Airlines," tandas Arsad.
Sebelumnya, sempat viral video yang direkam jemaah kloter 14 embarkasi Makassar (UPG-14). Perekam yang diketahui bernama Atika menarasikan rombongannya ditelantarkan karena diusir dari hotel tempat mereka menginap selama tiga hari sebelumnya.
Rupanya ada hambatan komunikasi. Para jemaah tersebut belum mendapatkan informasi dari ketua kloter bahwa mereka akan berpindah hotel. Jemaah dipindahkan ke hotel yang sama dengan kloter awal juga untuk memudahkan layanan dan koordinasi pergerakan jemaah ke Mekah.
Setelah proses pemindahan, para jemaah, termasuk Atikah, mengakui hotel baru yang mereka tempati lebih nyaman karena lokasinya yang hanya 50 meter dari Masjid Nabawi. (Z-4)
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Hotel Sahid Jaya Solo, bekerja sama dengan Sahid Tour Umrah dan Haji, meluncurkan paket promo spesial bertema "MEKAH PACKAGE" yang berlaku Agustus - September 2024.
Pembukaan loket pengiriman Pos Indonesia di Arab Saudi merupakan komitmen PosIND mendukung pelaksanaan haji tahun ini.
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Setiap tahunnya animo masyarakat yang ingin mendaftar untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat, jika tidak ada penambahan kuota, tentunya semakin panjang daftar tunggunya.
Selain melakukan pendampingan langsung dalam layanan kargo haji di Mekkah, mereka menerima pelatihan terkait pengurusan kiriman internasional di negara lain
Arab Saudi menawarkan ragam kegiatan wisata. Mulai dari mengunjungi situs-situs warisan dunia, hingga safari dan berkemah di gurun.
Mengunjungi Arab Saudi menjadi lebih mudah karena warga Indonesia dapat mengajukan permohonan visa untuk Umrah, liburan, transit, atau visa saat kedatangan (Visa on arrival).
Arab Saudi merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya serta arsitektur menarik. Desain-desain bangunan diadaptasi dari iklim, geografi dan kearifan lokal.
SELAIN dikenal sebagai negara dengan gurun pasir indah, Arab Saudi juga kaya akan keindahan alam dengan panorama yang menakjubkan mulai dari pegunungan hijau hingga pantai alami.
Setelah dilaksanakan sebelumnya, Travel Fair 2024 kembali hadir dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi dalam bidang Industri perjalanan dan pariwisata.
KELOMPOK Tani Kopi Wanoja Jawa Barat mengekspor tujuh ton kopi Arabika secara langsung ke Arab Saudi, Kamis (22/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved