Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEJUMLAH rombongan jemaah haji Indonesia gelombang pertama, yakni yang singgah di Madinah, Arab Saudi, sempat mengalami ketidaknyamanan. Mereka harus berpindah hotel, bahkan ketika sampai tinggal satu hari lagi menginap di Madinah.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat membeberkan alasan di balik pemindahan tersebut.
Menurut Arsad, insiden-insiden itu merupakan bagian dari rentetan panjang peristiwa yang berawal dari penundaan-penundaan penerbangan oleh maskapai, terutama dari pihak Saudia Airlines.
Baca juga : Viral di Medsos, Begini Kronologi Isu Penelantaran Jemaah Haji
Berdasarkan catatan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-18 kedatangan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi, terdapat 116 kelompok terbang (kloter) yang mengalami penundaan penerbangan.
Beberapa kloter bahkan sampai dipecah, sehingga sebagian jemaahnya harus membentuk kloter baru dengan pemberangkatan beberapa hari kemudian. "Jadi konfigurasi yang tadinya 480 (jemaah) satu pesawat turun menjadi 405. Nah itu kan ada 75 (jemaah) yang tidak berangkat. Lalu,diberangkatkan dengan kloter berikutnya," papar Arsad, di Kantor Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Minggu (11/6/2023).
Baca juga : Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah
Arsad menjelaskan, di Madinah sudah disiapkan kamar-kamar hotel untuk satu kloter awal jemaah dengan lama tinggal sesuai reservasi awal. Akan tetapi, penundaan keberangkatan membuat jemaah yang tertinggal tidak bisa menempati kamar hotel tersebut.
Di sisi lain, ada keterbatasan kapasitas hotel di kawasan Markaziyah atau area seputaran Masjid Nabawi.
"Kalau nanti yang 75 datang di kloter berikutnya pun tidak mungkin ditempatkan di tempat yang sama dengan kloter yang awalnya. Ini, sehingga menyebabkan juga pemindahan beberapa rombongan jemaah," ungkap Arsad.
Pemerintah telah beberapa kali mengajukan protes kepada Saudia Airlines sekaligus memberikan peringatan terkait penundaan keberangkatan jemaah haji yang berkali-kali terjadi.
Arsad memperkirakan Saudia Airlines kewalahan mengatur penerbangan karena kapasitas yang terbatas. Akan tetapi, pemerintah Indonesia tidak bisa mengalihkan kontrak penerbangan ke maskapai lain karena terikat aturan otoritas Saudi.
"Di dalam MoU (nota kesepahaman) persiapan haji, setiap negara pengirim jamaah itu harus mengalokasikan penerbangan yaitu 50% dari maskapai Arab Saudi. Ini juga menjadi salah satu faktor ya," paparnya.
Meski begitu, Saudia Airlines juga terikat perjanjian-peejanjian dalam kontrak dengan pemerintah Indonesia. Penundaan-penundaan penerbangan bisa masuk kategori pelanggaran kontrak sehingga semestinya ada kompensasi.
"Kita coba nanti karena kontraknya jelas ada ya. Setiap apapun yang dilakukan terkait dengan ketidaksesuaian di dalam kontrakn itu ada penilaian dan ada ukuran-ukuran. Kita coba mintakan kepada pihak Saudia Airlines," tandas Arsad.
Sebelumnya, sempat viral video yang direkam jemaah kloter 14 embarkasi Makassar (UPG-14). Perekam yang diketahui bernama Atika menarasikan rombongannya ditelantarkan karena diusir dari hotel tempat mereka menginap selama tiga hari sebelumnya.
Rupanya ada hambatan komunikasi. Para jemaah tersebut belum mendapatkan informasi dari ketua kloter bahwa mereka akan berpindah hotel. Jemaah dipindahkan ke hotel yang sama dengan kloter awal juga untuk memudahkan layanan dan koordinasi pergerakan jemaah ke Mekah.
Setelah proses pemindahan, para jemaah, termasuk Atikah, mengakui hotel baru yang mereka tempati lebih nyaman karena lokasinya yang hanya 50 meter dari Masjid Nabawi. (Z-4)
Mengacu pada data Kementerian Agama, saat ini jumlah waiting list atau daftar tunggu jamaah haji Indonesia mencapai 5,2 juta jamaah.
Usulan pertama adalah terkait kuota haji khusus menjadi minimal 8% bukan maksimal 8%.
Budi mengatakan, pembagian itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan dan pembagian kuota haji di Kemenag.
Laporan masyarakat menyebut setiap jamaah diminta membayar US$4.000–5.000, setara Rp60 juta–75 juta, demi memuluskan keberangkatan di luar mekanisme resmi.
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Sang pelatih Xabi Alonso masih menginginkan amunisi baru untuk memperkuat lini tengah dan belakang demi mengembalikan kejayaan Real Madrid di musim 2025/2026.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan rencana pembangunan Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi saat ini akan masuk tahap penyusunan desain.
Rosan belum dapat memastikan kapan pembangunan kampung haji dimulai.
Mimpi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Kampung Indonesia di Mekah tampaknya bakal terwujud.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PEMERINTAH Arab Saudi resmi meluncurkan program pengalaman spiritual bertajuk Ala Khutah atau dalam bahasa Indonesia berarti Dalam Jejak Nabi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved