Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat kembali mengingatkan adanya penghentian layanan katering bagi jemaah haji di Mekah. Durasi total sekitar lima hari, tiga hari sebelum prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), dan 2 hari setelahnya.
Hal itu perlu tersosialisasikan dengan baik ke jemaah agar mereka tidak kaget ketika konsumsi tidak datang. Jemaah bisa membeli makanan di sekitar hotel mereka di Mekah.
"Di depan hotel hotel jemaah banyak sekali yang berjualan, baik berjualan toko-toko ataupun berjualan makanan. Seperti orang-orang mukimin yang tinggal di Arab Saudi menjajakan makanan juga. Saya kira itu juga menjadi salah satu alternatif untuk pengganti selama tidak mendapatkan makanan (katering)," papar Arsad di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, Arab Saudi, Minggu (11/6).
Baca juga: Jemaah Haji Perekam Video Penelantaran Merasa Lebih Nyaman
Arsad lantas menjelaskan alasan penghentian sementara layanan katering tersebut. Mulai 5 Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada 23 Juni, Kota Mekah sudah sangat padat oleh jemaah haji.
Akibatnya kendaraan angkutan sulit bergerak dan bila dipaksakan masuk akan menimbulkan kemacetan panjang. Jarak dekat pun akan memerlukan waktu tempuh yang cukup lama.
Baca juga: Tidak Ada Jemaah Haji yang Telantar di Madinah
"Ini potensi kalau ada katering ada keterlambatan sampai kepada jamaah, maka ditetapkan bahwa di tanggal tanggal tersebut jemaah tidak memperoleh konsumsi katering," terang Arsad.
Adapun selama proses haji di Armuzna, jemaah akan kembali mendapatkan layanan penuh katering, yakni tiga kali sehari. Total, ada 16 kali porsi makan yang disiapkan untuk jemaah di Armuzna.
"Pagi, siang, malam, belum lagi nanti ada tambahan-tambahan penguat, support, bagi jemaah haji berupa buah-buahan dan lainnya," imbuh Arsad.
Puncak haji dengan kegiatan wukuf di Arafah 9 Zulhijah diperkirakan jatuh pada 27 Juni. Kemudian dilanjutkan prosesi mabit (berdiam sejenak) di Muzdalifah, dan melempar jumrah sampai paling akhir 13 Zulhijah.
Pasca-Armuzna, jemaah kembali tidak mendapatkan layanan katering selama 2 hari.
Bukan hanya katering, layanan transportasi bus shalawat juga akan disetop beberapa hari pra dan pasca-Armuzna. Arsad mengatakan tanggal penyetopan layanan bus shlawat akan diinformasikan kemudian.
Bus shalawat merupakan layanan transportasi dari wilayah pemondokan jemaah haji ke Masjidil Haram. Layanan terdebut dapat dinikmati secara gratis oleh jemaah haji Indonesia selama 24 jam nonstop, kecuali pada tanggal-tanggal tertentu pra dan pasca-Armuzna. (Z-10)
DITJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) terus bergerak melakukan sejumlah Langkah persiapan dalam penyediaan layanan jemaah haji Indonesia.
Dapur maktab juga menyiapkan air panas bagi jemaah yang hendak minum kopi atau teh.
Sebanyak 2,2 juta boks katering telah dibagikan ke jemaah di Madinah. Sementata 9,6 juta boks telah dibagikan kepada jemaah di Makkah.
Tim Pengawas Haji DPR RI menyoroti kebutuhan Indonesia untuk mandiri dalam penyediaan katering bagi jemaah haji, seperti yang dilakukan oleh Tiongkok.
Timwas Haji DPR RI menemukan sejumlah merek asal Indonesia dibajak negara lain. Beberapa merek tersebut di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras.
BADAN Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diterjunkan untuk memeriksa makanan yang diberikan kepada jemaah haji. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan makanan
Saat ini, ada 43 jemaah haji Indonesia yang masih menjalani perawatan di RS Arab Saudi. Tim KUH KJRI Jeddah akan terus melakukan pendampingan.
Semula jemaah haji yang dilaporkan hilang berjumlah 10 orang. Melalui beberapa kali penyisiran, kini tersisa dua jemaah yang belum diketahui keberadaannya maupun kondisinya.
CALON jamaah haji diimbau untuk tidak terpengaruh berbagai opini dan pemberitaan yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah haji. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad
Jemaah haji Indonesia sebentar lagi melakukan wukuf di Padang Arafah. Ini prosesinya.
Pemerintah, melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, memastikan mereka akan diberangkatkan ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.
Jemaah haji Indonesia mendapatkan asuransi jiwa dan kecelkaan sejak masuk asrama hingga pemulangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved