Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diterjunkan untuk memeriksa makanan yang diberikan kepada jemaah haji. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan makanan yang dikirimkan oleh katering haji di Madinah maupun Makkah bebas dari bahan-bahan berbahaya.
"Kami dari Badan POM bersama-sama tim Kemenag (Kementerian Agama) ikut melaksanakan pemeriksaan makanan, dapur katering, dan memeriksa sampel makanan yang dikirimkan ke Daker (daerah kerja)," ungkap anggota BPOM Fitria Azelini, saat ditemui di Daker Madinah, Kamis (30/05).
BPOM menerjunkan lima petugas untuk memeriksa bahan makanan yang didistribusikan kepada jemaah haji. Mereka memeriksa sampel seluruh katering di Madinah dan Makkah yang menyuplai makanan tersebut.
Baca juga : Banyak Diberangkatkan ke Makkah, Kasus Jemaah Haji yang Tersesat Berkurang
Fitria melanjutkan selain memeriksa makanan, pihaknya juga memastikan distributor dari produsen makan siap saji yang dikirimkan untuk jemaah haji saat berada di Armuzna (Arafah, Mina dan Muzdalifah) nanti melaksanakan tugas mereka sesuai dengan ketentuan.
"Sejauh ini, dari sampling yang kami uji kami tidak menemukan bahan-bahan berbahaya. Memenuhi syarat semuanya. Tidak ditemukan bahan makanan berbahaya dari katering yang didistribusikan ke jemaah haji," papar Fitria .
Dia menambahkan, jika nanti ditemukan bahan makanan berbahaya di salah satu makanan, BPOM akan menyampaikan ke Kemenag agar dihentikan penggunaannya. "Jadi kami menginformasikan ke kasi konsumsi Kemenag," ujarnya.
Baca juga : Jelang Bergeser ke Makkah, Petugas Matangkan Penanganan Krisis Jemaah
Selain makanan, BPOM juga memeriksa obat-obatan yang terdapat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik yang di kloter maupun sektor untuk memastikannya sudah sesuai dengan ketentuan dan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya yang tidak boleh digunakan pada makanan.
Tim BPOM bertugas di Madinah selama empat hari untuk memeriksa seluruh sampel makanan dari katering yang ada di Madinah. Sebelumnya mereka juga memeriksa katering di Jeddah selama tiga hari.
Selanjutnya, mereka akan kembali meluncur ke Makkah untuk memeriksa sampel di 51 katering penyuplai makanan jemaah di Kota Suci itu. "Harapan kami sampai ke depan di Makkah makanan untuk jamaah kita aman dari bahan-bahan berbahaya," pungkas Fitria. (Z-7)
DITJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) terus bergerak melakukan sejumlah Langkah persiapan dalam penyediaan layanan jemaah haji Indonesia.
Dapur maktab juga menyiapkan air panas bagi jemaah yang hendak minum kopi atau teh.
Sebanyak 2,2 juta boks katering telah dibagikan ke jemaah di Madinah. Sementata 9,6 juta boks telah dibagikan kepada jemaah di Makkah.
Tim Pengawas Haji DPR RI menyoroti kebutuhan Indonesia untuk mandiri dalam penyediaan katering bagi jemaah haji, seperti yang dilakukan oleh Tiongkok.
Timwas Haji DPR RI menemukan sejumlah merek asal Indonesia dibajak negara lain. Beberapa merek tersebut di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved