Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUNA mengantisipasi dampak El Nino yang berpotensi memunculkan kebakaran hutan dan lahan, pembasahan lahan gambut di berbagai wilayah dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) terus digalakkan.
Dikatakan oleh Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikai Cuaca Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo, pihaknya kini memanfaatkan momentum peralihahan transisi musim untuk terus melakukan pembasahan lahan gambut.
"Saat ini di periode transisi musim secara meteorologis masih ada potensi hujan, itu yang kami manfaatkan.. Tujuannya adalah untuk pembasahan lahan gambut, dengan sasaran mengisi air di kubah-kubah gambut yang ada di provinsi rawan karhutla," ucap Budi saat dihubungi, Minggu (11/6).
Baca juga : Hutan Kanada Membara, Ribuan Orang Mengungsi dan Menantikan Bantuan
Dengan demikian, lanjut dia, saat El Nino terjadi, harapannya simpanan air di kubah gambut masih tersedia dan bisa dimanfaatkan sebagai sumber air untuk upaya pemadaman dari darat.
"Dengan menjaga kebasahan lahan gambut, masyarakat juga makin sulit untuk membakar lahan sehingga potensi karhutla bisa ditekan," terang Budi.
Baca juga : BNPB Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Kurangi Potensi Kekeringan Akibat El Nino
Ia menyatakan, operasi TMC telah dilakukan di sejumlah wilayah. Di antaranya di Riau, NTT, Jambi dan Sumatra Selatan.
"Sat ini yang sedang beroperasi dari Posko Palembang, mulai kemarin untuk rencana 12 hari kegiatan," beber Budi.
Berdasarkan data yang diakses di laman sipongi.menlhk.go.id, sepanjang 2023 ada seluas 16.637 hektare lahan dan hutan yang terbakar.
Wilayah yang paling banyak mengalami karhutla ialah Kalimantan Barat 2.736 hektare, Lampung 2.105 hektare, Sulawesi Tenggara 1.707 hektare, Maluku 1.531 hektare, Sulawesi Tengah 1.405 hektare dan Riau 1.092 hektare.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperingatkan, pada Juni 2023 terdapat risiko munculnya hotspot dengan kategori moderat di wilayah Sumatra bagian tengah.
Lalu pada Juli hingga Agustus 2023 terdapat risiko munculnya hotspot dengan kategori moderta di wilayah Sumatra bagian tengah, bagian selatan dan Kalimantan bagian barat.
Selanjutnya pada September hingga Oktober terdapat risiko munculnya hotspot dengan kategori moderat di wilayah Sumatra bagia tengah, Sumatra bagian selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi, NTB, NTT dan Papua bagian selatan.
"Dan pada November terdapat risiko munculnya hotspot dengan kategori moderat di wilayah Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sualwesi dan Papua bagian selatan," beber dia.
Dwikorita memperingatkan agar ancaman karhutla itu diantisipasi sejak dini. Pasalnya, belajar dari kondisi 2019, di mana kondisi iklim saat itu serupa dengan tahun ini, yakni ada El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) indeks, titik panas pada bulan September 2019 di wiayah Sumatra dan Kalimantan mencapai 4.412.
"Dan belajar dari 2019, karena cukup banyak hotspot saat itu menurut Bank Dunia kerugian akibat karhutla tahun itu mencapai kurang lebih Rp77 triliun," pungkas dia.
TMC kini semakin berkembang menjadi solusi untuk mengendalikan intensitas hujan, baik untuk meredam potensi bencana maupun mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air.
Antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurDKI Jakarta pada 27 November 2024.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara.
Bencana kekeringan biasanya bisa dilaporkan agak lama oleh pemerintah daerah karena dampaknya tidak langsung secara nyata seperti karhutla.
TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Operasi TMC yang dilaksanakan pada 18-20 mei 2024 ini sudah berhasil menebar total bahan semai Natrium Chlorida (NaCL) sebanyak 6.000 kg di langit Pulau Dewata.
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved