Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SINEMA Keliling merupakan bagian dari program Roadshow Festival Film Bulanan 2023 yang berisikan pemutaran film-film pendek karya anak bangsa.
Kegiatan Sinema Keliling juga dipadukan dengan berbagai hiburan, seperti musik, pertunjukan kesenian dan lain sebagainya yang bertujuan untuk memasyarakatkan menonton film sebagai bentuk upaya meningkatkan perekonomian kreatif Indonesia.
Setelah sukses dilaksanakan di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya, kali ini Sinema Keliling bekerja sama dengan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga Yakin Sineas Lokal Buat Karya Bertaraf Internasional
Acara ini dilaksanakan tiga hari pada tanggal 26 - 28 Mei 2023 di Lapangan Basket Kampus II UIN Mataram, Lombok, NTB.
Dengan mengusung tema #AyoNontonFilm, Festival Film Bulanan ingin mengajak dan memasyarakatkan menonton film.
Dalam keterangan, Selasa (6/6), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, mengatakan ada banyak subsektor yang akan berkembang dengan memasyarakatkan menonton film lewat acara screening seperti Sinema Keliling.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Lokal Tunjukkan Kekhasan Daerah dalam FFB
“Dengan banyaknya acara screening seperti Sinema Keliling, ada banyak subsektor yang meningkat. Bukan hanya film, tapi juga subsektor kreatif lainnya seperti kuliner, kriya, musik, seni pertunjukan, dan semua itu saling terintegrasi membentuk ekosistem yang solid,” ujar Sandiaga Uno.
Sinema Keliling Beri Pandangan Luas kepada Mahasiswa
Gemuh Surya Wahyudi selaku Dosen di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Mataram mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan pandangan luas kepada mahasiswa.
“Tidak hanya berbicara di lokal saja, tapi teman-teman mahasiswa di sini bisa dapat insight baru dari teman-teman sineas yang dari luar juga dan diharapkan adik-adik mahasiswa ini tidak hanya selesai di produksi-produksi film berupa tugas kuliah saja, karena ini bisa jadi batu loncatan untuk teman-teman berkarir di industri film,” ujar Gemuh.
Bava juga: Melalui Festival Film Bulanan, Sandiaga Pacu Sineas Lokal Masuk Industri Perfilman
Acara dibuka oleh Imam Wuryanto, Koordinator Subsektor Film Direktorat Musik, Film & Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vera Damayanti sebagai perwakilan Founder Festival Film Bulanan, dan Muhammad Saleh selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram.
Selain pemutaran film, ada juga 'Dialog Malam' yang bertemakan membangun ekosistem komunitas film lokal dan kampus dalam mendukung ekonomi kreatif dan promosi daerah di hari pertama.
Sedangkan di hari ke-2, membahas tentang memulai karir film serta tantangan dan peluangnya. Ada pula acara lainnya di sela-sela pemutaran, seperti pertunjukan kesenian, band, dan stand up comedy.
Tercatat total pengunjung Sinema Keliling di Lombok mencapai lebih dari seribu partisipan yang terdiri dari mahasiswa, komunitas film, hingga masyarakat umum dengan total 15 film yang diputar, terdiri dari Film Terpilih Festival Film Bulanan, film karya sineas lokal, serta film-film karya mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Mataram.
Baca juga: Jamaah Sinema Madani Sambut Madani Film Festival 2023
Adapun film tersebut adalah Pepadu, Sailum: Song of The Rustling Leaves, Maramba, Gemintang, Maulid Adat Bayan, Krenteg, Surro, Pesen Pungkasan, Waiting For Your Phone Call, Cerita di Waktu yang Salah, Merajut Selamat Tinggal, Angen, Jamal, Patiq, dan Pamit.
Berbagai tanggapan muncul setelah terselenggaranya acara Sinema Keliling. Salah satunya Danang Jatmiko, dari Komunitas Bale Sineas Mentaram (Basement) yang mengharapkan acara ini bisa terus konsisten diadakan.
“Sangat bagus ya di setiap daerah ada, ini jadi semacam trigger buat kita kapan ya film kita diputar. Jadi memacu kita untuk berkarya juga. Pokoknya senang sekali bisa ada Sinema Keliling di Lombok," ujar Danang.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Bali, NTB, dan NTT Partisipasi di Festival Film Bulanan
Senada dengan Danang, Rara pengunjung dari Jakarta juga mengatakan acara ini sangat bermanfaat untuk teman-teman sineas dan masyarakat.
"Keren sih kita jadi bisa lebih kenal film-film karya sineas lokal, kita jadi bisa lebih mengenal produksian dari teman-teman juga, semoga Sinema Keliling dari Festival Film Bulanan tetap ada supaya teman-teman filmmaker tetap semangat bikin film," ujar Rara.
Salah satu UMKM yang membuka booth di Sinema Keliling juga memberikan pandangannya, “Senang sekali ikut berpartisipasi dalam acara Sinema Keliling ini, karena saya bisa mempromosikan usaha saya, memperluas pasar saya dan jualan saya juga laris,” ujar Nining, UMKM Bibociy. (RO/S-4)
IPO Bootcamp 2025 hadir di Jakarta bersama Sandiaga Uno dan para praktisi bisnis untuk membekali pelaku usaha dengan strategi meningkatkan valuasi hingga 10x dan mempersiapkan IPO.
Lalu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto
DALAM rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Rumah SandiUno Indonesia (RSI) menggelar acara RSI Fun Run 2025.
Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Kitaoneus.asia dan Refo menghadirkan pelatihan pemasaran digital bertajuk Saatnya Difabel Setara.
MESKI tak lagi berada di dalam pemerintahan, perhatian Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), Sandiaga Uno terhadap masyarakat desa, khususnya kalangan petani terus ditunjukkan.
ADA empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum PPP, dua dari dalam internal partai dan dua dari luar. Dari internal ada dua nama yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin.
Tahun ini, Festival Film Flobamora mengangkat tema Kalunga dari bahasa Sumba sebagai simbol tumbuh dan berkembangnya perfilman di wilayah ini.
Cinta Laura tampil memesona sembari membawa pesan kuat tentang representasi dan kekuatan perempuan Indonesia di panggung global.
Founder Cilacap Kreatif Romi Angger Hidayat menyampaikan TJIFF yang dipersembahkan Cilacap Kreatif dan Rekarya mengusung tema Meta Rasa.
Tahun ini, JAFF pun mencatatkan rekor baru dengan jumlah kunjungan penonton terbanyak sepanjang sejarah festival tersebut.
Mengambil latar masa Perang Dunia II pada 1942, Orang Ikan mengawinkan kecanggihan teknologi pengambilan gambar lewat studio dengan keaslian alam indah Indonesia.
Kristo Immanuel kuliah di jurusan film dan sebelum menjadi aktor pernah bekerja menyeleksi film-film lokal yang dinilai layak masuk ke festival film internasional di satu perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved