Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MEREK jam tangan ternama, Timberland, kembali meluncurkan kampanye inovatif untuk mendukung perjuangan global dalam pengurangan penggunaan plastik.
Melalui kampanye ini, Timberland mengajak para pelanggan dan penggemar produknya untuk lebih sadar akan dampak buruk penggunaan plastik terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan.
"Sebagai distributor jam utama, kami sangat mendukung kampanye pengurangan plastik yang digagas oleh Timberland," ujar Sugianto, Direktur Startime, perusahaan distributor jam tangan original, dalam keterangan pers, Sabtu (27/5).
Baca juga: Baru 42 Produsen yang Miliki Peta Jalan Pengurangan Sampah
"Kami berharap kampanye ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian bumi," tutur Sugianto.
Baca juga: Dropbox untuk Pengelolaan Sampah Plastik saat Musim Mudik
Sebagai salah satu merek terkenal dalam industri jam tangan, Timberland dikenal dengan DNA-nya yang kuat dalam penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
"Kini, melalui kampanye pengurangan plastik, Timberland berusaha untuk mengurangi dampak buruk produksi jam tangan terhadap lingkungan dan memperkuat komitmen merek dalam menjaga kelestarian bumi," kata Sugianto.
Fokus Pengurangan Penggunaan Plastik
Kampanye pengurangan plastik Timberland berfokus pada pengurangan penggunaan plastik dalam proses produksi jam tangan dan juga pada pengurangan penggunaan plastik oleh pelanggan.
Baca juga: KLHK: 67% Konsumen Pilih Produk Ecofriendly
Melalui kampanye ini, menurut Sugianto, Timberland berkomitmen untuk memperkenalkan solusi inovatif dan alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam produksi jam tangan, seperti penggunaan bahan-bahan daur ulang dan pengurangan jumlah plastik yang digunakan dalam kemasan produk.
Tak hanya itu, Timberland juga memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Youtube, Instagram, dan Facebook, serta akun social media @Startimeofficial, untuk memperkenalkan kampanye ini kepada masyarakat luas dan mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Kampanye Kantong Belanja dan Botol Minum Reusable
Melalui penggunaan kantong belanja dan botol minum reusable, Timberland berharap dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dan mengedukasi masyarakat mengenai dampak buruk plastik terhadap lingkungan.
Baca juga: Chandra Asri Pacu Pemanfaatan Sampah Plastik Low Value Jadi Aspal
Dengan kampanye pengurangan plastik ini, Timberland berusaha untuk memperkuat nilai-nilai merek dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan adanya inovasi dan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan,
"Timberland memberikan contoh bagi industri jam tangan dan masyarakat luas mengenai pentingnya menjaga kelestarian bumi dan merespons tantangan global dalam mengurangi penggunaan plastik," papar Sugianto. (RO/S-4)
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Pembangunan TPST akan difokuskan ke wilayah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah seperti Gumelar, Lumbir, Somagede, Kemranjen, dan Tambak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved