Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MEREK jam tangan ternama, Timberland, kembali meluncurkan kampanye inovatif untuk mendukung perjuangan global dalam pengurangan penggunaan plastik.
Melalui kampanye ini, Timberland mengajak para pelanggan dan penggemar produknya untuk lebih sadar akan dampak buruk penggunaan plastik terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan.
"Sebagai distributor jam utama, kami sangat mendukung kampanye pengurangan plastik yang digagas oleh Timberland," ujar Sugianto, Direktur Startime, perusahaan distributor jam tangan original, dalam keterangan pers, Sabtu (27/5).
Baca juga: Baru 42 Produsen yang Miliki Peta Jalan Pengurangan Sampah
"Kami berharap kampanye ini dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian bumi," tutur Sugianto.
Baca juga: Dropbox untuk Pengelolaan Sampah Plastik saat Musim Mudik
Sebagai salah satu merek terkenal dalam industri jam tangan, Timberland dikenal dengan DNA-nya yang kuat dalam penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
"Kini, melalui kampanye pengurangan plastik, Timberland berusaha untuk mengurangi dampak buruk produksi jam tangan terhadap lingkungan dan memperkuat komitmen merek dalam menjaga kelestarian bumi," kata Sugianto.
Fokus Pengurangan Penggunaan Plastik
Kampanye pengurangan plastik Timberland berfokus pada pengurangan penggunaan plastik dalam proses produksi jam tangan dan juga pada pengurangan penggunaan plastik oleh pelanggan.
Baca juga: KLHK: 67% Konsumen Pilih Produk Ecofriendly
Melalui kampanye ini, menurut Sugianto, Timberland berkomitmen untuk memperkenalkan solusi inovatif dan alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam produksi jam tangan, seperti penggunaan bahan-bahan daur ulang dan pengurangan jumlah plastik yang digunakan dalam kemasan produk.
Tak hanya itu, Timberland juga memanfaatkan media sosial seperti Tiktok, Youtube, Instagram, dan Facebook, serta akun social media @Startimeofficial, untuk memperkenalkan kampanye ini kepada masyarakat luas dan mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Kampanye Kantong Belanja dan Botol Minum Reusable
Melalui penggunaan kantong belanja dan botol minum reusable, Timberland berharap dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dan mengedukasi masyarakat mengenai dampak buruk plastik terhadap lingkungan.
Baca juga: Chandra Asri Pacu Pemanfaatan Sampah Plastik Low Value Jadi Aspal
Dengan kampanye pengurangan plastik ini, Timberland berusaha untuk memperkuat nilai-nilai merek dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan adanya inovasi dan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan,
"Timberland memberikan contoh bagi industri jam tangan dan masyarakat luas mengenai pentingnya menjaga kelestarian bumi dan merespons tantangan global dalam mengurangi penggunaan plastik," papar Sugianto. (RO/S-4)
Asep mengatakan selama ini sampah dari kawasan PIK masih dibuang ke TPST Bantargebang. Di sisi lain, Asep menyinggung soal kondisi Bantargebang yang sudah penuh.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) sebagai solusi inovatif."
KLH melakukan hitung cepat atau dalam hitungan kasarnya terkait proporsi dari produsen dalam turut serta membantu penganan persampahahan berdasarkan jumlah produk yang didistribusikan.
Pentingnya tempat pengolahan sampah, seperti TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang seharusnya didukung oleh fasilitas untuk menyalurkan hasil kompos.
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved