Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI senior Pusat Pengkajian dan Masyarakat Islam (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Didin Syafruddin mengungkapkan bahwa penyebab tumbuhnya intoleransi dalam dunia pendidikan adalah kurangnya interaksi dan dialog antarsiswa dari berbagai latar belakang perbedaan.
Hal itu, menurut dia, mengakibatkan antara siswa yang memiliki perbedaan, dikhawatirkan memiliki prasangka negatif dan masih canggung dalam menghadapi perbedaan.
"Lembaga pendidikan harus menjadi teladan dalam mempraktikkan pendidikan kemanusiaan dan budi pekerti. Pendidikan kemanusiaan yang efektif dalam mengubah perilaku ialah dengan menjadikan lembaga pendidikan itu sendiri sebagai teladan mempraktikkan pendidikan kemanusiaan," kata Didin seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (5/5).
Didin menilai tiap unsur yang terlibat di dalam lingkungan sekolah, seperti kepala sekolah, guru, petugas keamanan, petugas kebersihan, petugas kantin, baik laki maupun perempuan, harus saling memuliakan satu sama lain.
Menurut dia, semua unsur harus memperlakukan secara setara dan adil apa pun agama, suku, status ekonomi, warna kulit, dan lainnya. Siswa harus ditanamkan pemikiran yang kritis serta mempraktikkan demokrasi.
"Pendidikan budi pekerti masih kurang karena pelaksanaannya masih melalui ceramah atau pengajaran. Padahal, pendidikan budi pekerti memerlukan diskusi dan dialog terbuka kritis, pembiasaan, keteladanan, dan konsensus bersama melalui proses demokratis," ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: Semangat Keislaman dan Nasionalisme Harus Dibarengi Soft Skill
Didin mencontohkan kasus APH yang diduga melakukan ujaran kebencian terhadap warga Muhammadiyah, mengingatkan bahwa lembaga pendidikan harus menanamkan sikap ilmiah, sikap rasional, dan sikap objektif.
Dengan sikap tersebut, dia berharap berpendapat dan bersikap selalu berlandaskan data yang kuat serta mengurangi prasangka dalam menilai kelompok agama atau pihak-pihak lain.
"Untuk itu, perlu menyelaraskan antara keilmuan, pendidikan budi pekerti, dan nasionalisme untuk menumbuhkan rasa persatuan antaranak bangsa," katanya.
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga meminta pemerintah harus mendorong lembaga pendidikan dengan latar belakang homogen untuk bergaul, berjumpa, dan berinteraksi dengan kelompok yang berbeda.
Dia berharap pendidikan mampu menjadi institusi penting untuk mencetak peserta didik menjadi manusia dan anggota masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai universal kebaikan yang berpijak pada kemanusiaan.
"Penting terus-menerus menekankan bahwa Indonesia bukan negara NU, bukan negara Muhammadiyah, bukan negara salafi, dan bukan negara berdasar paham agama lainnya," katanya.
Menurut dia, lembaga pendidikan harus mempraktikkan dan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang bersendikan kemuliaan setiap orang atau setiap warga negara. (Ant/I-2)
Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah menjadi ajang memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan
Mendukung Palestina bukanlah pilihan ideologis sempit, tetapi ekspresi dan pengejawantahan dari amanat konstitusi.
Ia mengatakan akar masalah konflik di Papua sangat kompleks sehingga harus diurai satu per satu mulai dari aspek kemanusiaan.
PENDIRI Universitas Malahayati dan Ketua Pembina YATBL Rusli Bintang angkat bicara di tengah kisruh internal yang terus bergulir di kampus yang didirikan lebih dari tiga dekade lalu.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
PEMERINTAH Gaza telah memperingatkan akan bencana kelaparan di Gaza akibat penutupan perbatasan oleh Israel terhadap bantuan kemanusiaan dan medis.
Pendekatan adventure parenting dapat menjadi cara untuk membantu orangtua membangun karakter dan budi pekerti anak-anak.
Republik Indonesia hari ini, menurut pemikir kebinekaan Sukidi, memerlukan pendidikan karakter karena negeri ini telah bergerak jauh tanpa panduan budi pekerti luhur.
FILM Budi Pekerti yang dibintangi Prilly Latuconsina dan disutradarai Wregas Bhanuteja, baru saja tayang di Netflix. Film tersebut sebelumnya sempat ditayangkan di jaringan bioskop
Film Budi Pekerti (Andragogy) karya sutradara Wregas Bhanuteja kini sedang tayang di Netflix mulai 21 Maret 2024.
Film Budi Pekerti turut membuat nama aktor Omara Esteghlal semakin naik daun. Dalam film itu dia beradu akting dengan aktris senior, Sha Ine Febriyanti.
Pada saat kondisi berduka cita, yaitu kala ada kerabat, kenalan atau keluarga kita atau orang lain yang meninggal, maka sudah seharusnya kita mengucapkan belasungkawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved