Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENYEMPITAN pembuluh darah arteri pada tubuh, khususnya kaki, sering kali terjadi pada pasien diabetes. Hal itu dikatakan Suko Adiarto dari Heartlogy Center.
Pasalnya, hal tersebut dapat membuat kaki terluka dan sulit disembuhkan, sehingga berisiko amputasi.
Dokter jantung sub spesialisasi kardiologi intervensi tersebut mengatakan banyak pasien dengan penyempitan pembuluh darah arteri datang ke dokter sudah dalam keadaan terlambat. Tidak jarang, pasien harus dioperasi hingga diamputasi.
Baca juga: Cegah Amputasi, Tangani Luka Diabetes dengan Tepat
Akibatnya, aliran darah dari jantung yang kaya oksigen serta nustrisi menuju seluruh tubuh menjadi terhambat. Hal ini dapat menimbulkan Penyakit Arteri Perifer (PAP), yaitu terjadinya penyumbatan pada arteri perifer dan memiliki risiko lebih besar terhadap pasien diabetes.
"Paling sering ke kaki, walaupun juga bisa stroke, ke tangan, ke ginjal," kata Suko, Kamis (4/5).
Dia mengatakan ancaman amputasi paling nyata jika PAP terjadi secara tiba-tiba atau akut di daerah kaki. Selain itu, PAP dapat terjadi secara perlahan atau kronik dan menyebabkan kaki kekurangan oksigen.
Baca juga: Gangguan Mata yang Dialami Pengidap Diabetes Bisa Berujung Kebutaan
Saat terjadi penyumbatan aliran darah, kulit yang terluka akan lebih sulit sembuh. Oleh sebab itu, orang-orang dengan faktor risiko penyumbatan aliran darah, seperti pasien diabetes, kolesterol, perokok, dan lainnya harus menjaga kondisi tubuhnya dan melakukan pengecekan rutin ke dokter.
Berdasarkan data yang disampaikan Suko, semakin tinggi usia seseorang maka akan semakin tinggi prevalensi atau kecenderungan mereka mengalami PAP.
Suko pun menjelaskan ada beberapa fase kritis saat suplai darah ke kaki sangat sedikit hingga risiko ancaman amputasi menjadi
tinggi.
Pertama adalah rest pain, yakni saat kaki tidak digerakkan, tetapi tetap terasa nyeri. Kedua, saat terjadi luka pada kaki dan tidak dapat disembuhkan. Ketiga, tekanan darah di pergelangan kaki 50 mmHg dan tekanan darah di jari kaki 30 mmHg.
Untuk mendeteksi adanya penyempitan pembuluh darah sedari awal, Suko menyarankan untuk pasien secara mandiri meraba pembuluh darah di sekitar kaki, apakah berdenyut atau tidak.
Bandingkan dengan pembuluh darah di bagian tubuh lain, seperti tangan, jika denyut terasa kecil atau bahkan tidak berdenyut sama sekali, dapat dipastikan bagian kaki tersebut mengalami penyempitan pembuluh darah dan harus segera dirujuk ke dokter.
Meskipun PAP berisiko mengalami amputasi bagi penderitanya, Suko mengatakan PAP dapat disembuhkan jika telah dideteksi dan diobati sejak dini. Salah satunya dengan melakukan angioplasti atau prosedur medis untuk mengatasi pembuluh darah arteri jantung yang tersumbat dengan bantuan kateter yang memiliki balon di ujungnya.
Sementara itu, dokter spesialis luka, Adisaputra Ramadhinara dari Heartlogy Center mengatakan perawatan luka karena PAP penting dilakukan bersamaan dengan pengawasan dokter terhadap pasien, terutama bagi pasien diabetes.
"Satu hal yang penting saat perawatan luka yang tidak sembuh-sembuh, kunci utamanya biasanya tidak bisa diselesaikan sendiri," kata Adi.
Adi mengatakan masih banyak orang dan pasien diabetes yang menyepelekan luka kecil, padahal diagnosa dan penanganan yang tidak tepat dapat berujung pada amputasi anggota tubuh.
Bagi pasien diabetes, luka sekecil apapun jika tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan risiko amputasi.
Untuk itu, Adi menghimbau agar pasien diabetes yang mengalami PAP untuk mendapatkan perawatan luka, terutama perawatan oleh dokter spesialis luka.
Selain itu, pastikan luka dibalut dengan penutup luka sesuai standar kedokteran agar luka dapat tertutupi dengan lebih optimal.
Adi juga tidak menyarankan pasien penderita PAP menggunakan kain kasa untuk menutup luka. Hal ini karena kain kasa tidak cukup melindungi luka dari risiko infeksi dan tidak dapat menjaga kelembaban daerah luka dengan baik. (Ant/Z-1)
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved