Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
CAREER Development and Leadership Coach Indonesia Sheila Wijayanti mengatakan masyarakat Indonesia memiliki kearifan lokal dan kebudayaan yang menjadi keunggulan di mata dunia. Dari situ seharusnya bisa dibuktikan kualitas dan daya saing dengan talenta-talenta dari negara lain.
Namun, butuh cara berpikir yang luas dan kritis dan siap berpartisipasi menjadi masyarakat dunia dengan segala keberagaman itu melalui tindakan dan kinerja yang nyata. Itu lah yang disebut oleh Sheila sebagai global ready mindset.
"Global ready mindset bukan lagi berpikir tentang diri kita, kenyamanan kita, situasi dan keadaan saat ini saja. Tapi, berpikir bagaimana caranya kita dengan seluruh potensi kita, dapat bersaing dan membawa nama baik Indonesia di panggung Internasional," kata Sheila dalam keterangannya, Jumat (28/4).
Global ready mindset, sambung Sheila, juga berbicara tentang kesinambungan. Walau warga Indonesia, juga tetap sebagai warga dunia yang harus berkontribusi menjaga Bumi dari ancaman global seperti perubahan iklim, ketidakpastian perekonomian dunia, dan menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada.
Baca juga: Sinergi Jadi Kunci untuk Tingkatkan Literasi
Sheila menjelaskan global ready mindset dimulai dari hal yang paling kecil dan bersifat lokal, yaitu dari sikap dan pola pikir diri sendiri untuk memberikan teladan dan kontribusi mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat dalam komunitas-komunitas lokal sampai keseluruh tanah air.
Dengan kata lain, punya pemikiran dan hati nasionalis, tapi mindset dan sikap harus internasional. Siap bersaing dan siap tampil di mata dunia dengan membawa nama baik dan kebanggaan kita pada tanah air.
"Seluruh manusia Indonesia perlu berpikir secara global, utamanya generasi muda yang merupakan garda depan dan penerus pembangunan bangsa kita. Generasi muda, milenial dan generasi Z sedang ada pada momentumnya saat ini, perlu memikirkan bagaimana kita bisa bersaing dan mengambil kesempatan di masa sekarang ini dimana dunia saling terhubung dan kesempatan terbuka begitu luas untuk membangun Indonesia yang lebih maju di hari depan," kata Sheila.
Apalagi saat ini Indonesia dibawah pemerintahan Presiden Jokowi mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional berkat kesuksesan menangani pandemi, G20 di Bali tahun kemarin, dan kebijakan-kebijakannya yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui hilirisasi Industri.
"Momentum tersebut harus kita sambut dan gunakan untuk mendatangkan keyakinan dunia atas kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi," ujar Sheila lagi.
Sheila menambahkan bangsa sebesar Indonesia juga harusnya bisa kreatif mengelola kekayaan negara bagi mereka sendiri. Di situ lah perlu SDM bukan hanya sekadar berkualitas, juga berintegritas dan mau bekerja keras.
Baca juga: Fokus ke Pendidikan untuk Indonesia yang Lebih Baik
Pada 2030-2040, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi. Artinya, penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan jauh lebih banyak dibanding usia nonproduktif. Berdasarkan data dari SDGs Academy Indonesia, diperkirakan proporsi usia produktif di Tanah Air akan mencapai 64% dari total jumlah penduduk, yang diperkirakan akan mencapai 297 juta jiwa dalam periode bonus demografi tersebut.
"Disinilah sense of urgency yang saya maksudkan tadi, Indonesia akan mengalami kelimpahan bonus demografi dalam waktu dekat, kita harus bisa memanfaatkan momentum ini, jangan sampai kehilangan kesempatan," kata dia.
Sheila mengatakan yang perlu dipersiapkan sebaik mungkin sejak sekarang ialah memerangi stunting, memperbaiki sistem dan memperluas akses pendidikan, memberikan pendidikan karakter dan soft skills yang kuat sejak dari usia dini, agar nantinya masyarakat tahan uji dan berkarakter untuk membangun Indonesia yang maju.
"Kita mau mencapai Indonesia emas di tahun 2045, 100 tahun negara kita merdeka. Kita harus jadi bangsa yang maju, negara yang maju. Nah bangsa yang maju itu dimulai dari SDM yang ada. Kita ini Bangsa yang besar, manusianya harus berkualitas," kata Sheila.
"Indonesia menghadapi bonus demografi, tentu banyak tantangan dan peluang yang ada. Melalui pendekatan global ready mindset mengupayakan memberikan solusi untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter unggul dan memiliki kapasitas kepemimpinan yang berpikir lokal dan global," tutur dia lagi. (Z-6)
Presiden Prabowo Subianto memiliki tiga senjata untuk atasi kemiskinan dan mencapai visi Indonesia Emas.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan penghentian praktik pekerja anak di wilayahnya dalam rangka peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya membangun ekosistem yang menyeluruh untuk mewujudkan konsumsi gizi seimbang di masyarakat adalah upaya menurunkan stunting
Anak-anak masa depan bangsa harus mampu melahirkan inovasi dan cara berfikir baru dalam menghadapi tantangan global.
Muqowam berharap, pendidikan di Indonesia fokus mengejar industrialisasi strategis dan menguasai teknologi tinggi. Selain itu, perlu aturan dan regulasi yang jelas untuk mengawal ini.
AI memudahkan tetapi tidak menggantikan Bapak-Ibu sekalian. Banyak hal bisa menjadi mudah karena AI. Tapi tidak semua bisa dihilangkan, digantikan oleh AI.
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved