Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis maupun sub spesialis di Indonesia terutama di daerah.
"Dalam RUU Kesehatan perlu percepatan penambahan tenaga dokter terutama dari spesialis melalui penambahan kuota beasiswa LPDP yang saat ini mencapai 2.500 dari 600 awalnya," kata Nadia saat dihubungi, Jumat (28/4).
Selain itu, mempermudah tenaga kesehatan (nakes) Indonesia lulusan luar negeri mengisi kekosongan posisi nakes di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Baca juga: Waspadai Dampak Gelombang Panas, Berikut Tips dan Kenali Gejalanya
"Nakes WNI diaspora untuk kembali bekerja ke Indonesia, pendidikan berbasis collage based bukan hanya universitas based, kerja sama dengan fasilitas kesehatan internasional seperti Mayo University Hospital, Cleveland, atau dari Joselyn," jelasnya.
Kekurangan dokter ini merupakan fenomena universal jadi bukan hanya terjadi di Indonesia tapi di semua negara di dunia mengalami kekurangan dokter.
Baca juga: Penganiayaan Terhadap Dokter, Kemenkes: RUU Kesehatan Atur Pelindungan Dokter
Pengurus PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Iqbal Mochtar menjelaskan kekurangan dokter di Indonesia sebenarnya tergantung menggunakan rasio apa, pemerintah selama ini selalu menggunakan rasio 1:1.000.
"Sepanjang yang saya tahu tidak ada standar rasio WHO yang menyebutkan bahwa rasio dokter terhadap penduduk itu 1:1.000. Kemudian yang digunakan saat ini itu adalah rasio penangan kasus oleh dokter," katanya.
Menurutnya di Indonesia tidak ada kekurangan dokter yang ada adalah distribusi dokter yang tidak merata. Ia mencontohkan jumlah dokter penyakit dalam, kebidanan, dokter bedah dan jumlah dokter anak di Indonesia sudah di atas 5.000. Kalau satu dokter saja memiliki tiga surat izin praktek dan bisa bekerja di tiga rumah sakit maka sudah lebih dari cukup.
Jika dokter penyakit dalam yang jumlahnya 5.000 dokter yang tiap dokter bekerja di 3 rumah sakit berarti ada 15.000 fasilitas di tersedia dokter penyakit dalam.
"Yang menjadi masalah adalah terjadi penumpukan dokter di kota-kota besar. Sementara di daerah pedalaman dokternya itu kurang, permasalahan ini sebenarnya harus ditelisik dengan melakukan upaya pemerataan," ungkapnya.
Sehingga pemerintah harus melakukan upaya pemerataan agar distribusi dokter bisa merata di seluruh negeri. Namun yang menjadi masalah adalah dokter tidak akan merata kalau misalnya tingkat kesejahteraannya tidak memadai. (Iam/Z-7)
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
DIREKTUR Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina menyampaikan, 76% kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030. Edukasi, deteksi dini, dan pengobatan menjadi kunci dalam mencapai target ini
Kemenkes) mengakselerasi program vaksinasi human papiloma virus atau HPV nasional demi menekan angka kematian akibat kanker serviks.
Para peserta CKG yang terbukti memiliki masalah kesehatan, mereka dapat secara gratis mengakses layanan lanjutannya mengikuti skema BPJS Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved