Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ini Wilayah Rawan Malaria di Indonesia

Meilani Teniwut
25/4/2023 05:45
Ini Wilayah Rawan Malaria di Indonesia
Ilustrasi(Medcom)

MALARIA adalah penyakit infeksi menular yang dapat menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Hampir sama dengan gejala demam berdarah, malaria umumnya ditandai dengan demam dan menggigil selama beberapa hari.

Hingga kini, penyakit malaria masih menjadi ancaman di sejumlah daerah di Indonesia. Malaria adalah kondisi yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. 

Baca juga: 25 April Hari Malaria Sedunia, Ini Tema dan Sejarahnya

Apabila tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi bahkan kematian. 

Wilayah rawan malaria

Hingga saat ini, masih ada 41 Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki endemisitas malaria yang tinggi. Sebanyak 39 dari 41 daerah tersebut berada di Kawasan Timur Indonesia, yakni;

  1. Papua
  2. Papua Barat
  3. Nusa Tenggara Timur
  4. Maluku
  5. Maluku Utara

Sementara itu, berdasarkan  data rincian malaria.web 2019, wilayah  tingkat endemisitas malaria di Indonesia pada 2019 adalah. 

  1. Jawa Tengah; 33 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah 
  2. Aceh; 21 daerah bebas malaria , 2 endemis rendah 
  3. Sumatra Barat; 17 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah 
  4. Kepulauan Bangka Belitung; ada 6 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah 
  5. Jawa Barat; ada 23 daerah eliminasi, 4 endemis rendah 
  6. Riau; 10 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah 
  7. Sulawesi Selatan; 20 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah 
  8. Sulawesi Barat; ada 5 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah 
  9. Yogyakarta; ada 4 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah 
  10. Banten; 6 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah 
  11. Lampung; ada 11 daerah bebas malaria, 3 endemis rendah, 1 daerah endemis sedang 
  12. Kalimantan Tengah; 10 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah 
  13. Jambi; 7 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah 
  14. Sumatra Utara; 21 daerah bebas malaria, 11 endemis rendah, 1 endemis sedang
  15. Kalimantan Selatan; 7 daerah bebas malaria, 6 endemis rendah 
  16. Sulawesi Tenggara; 9 bebas malaria, 7 endemis rendah, 1 endemis sedang 
  17. Sumatera Selatan; 8 daerah bebas malaria, 9 endemis rendah 
  18. Kepulauan Riau; 3 daerah bebas malaria, 3 endemis rendah, 1 endemis sedang 
  19. Sulawesi Utara; 6 daerah bebas malaria, 9 endemis rendah 
  20. Sulawesi Tengah; 5 daerah bebas malaria, 8 endemis rendah 
  21. Gorontalo; 2 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah 
  22. Bengkulu; ada 3 daerah bebas malaria, 7 endemis rendah 
  23. Nusa Tenggara Barat; 3 daerah bebas malaria, 7 endemis rendah 
  24. Kalimantan Barat; 3 daerah eliminasi, 11 endemis rendah 
  25. Kalimantan Timur; ada 3 daerah eliminasi, 5 endemis rendah, 1 endemis sedang, 1 endemis tinggi 
  26. Kalimantan Utara; 1 daerah eliminasi, 4 endemis rendah 

Apa itu malaria?

Malaria adalah infeksi akibat Plasmodium yang dibawa nyamuk Anopheles betina. Malaria termasuk penyakit menular yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, tidak dari kontak fisik manusia ke manusia.

Baca juga: Dinkes Jayapura Berupaya Wujudkan Bebas Malaria pada 2030

Penularan terjadi ketika nyamuk Anopheles betina, yang telah terinfeksi Plasmodium menggigit manusia. 

Plasmodium tersebut akan dilepaskan ke dalam aliran darah dan menyebabkan parasit berkembang di dalam hati, kemudian menyerang sel darah merah dan menimbulkan munculnya gejala klinis.

Apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, malaria dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia dan hipoglikemia (gula darah rendah). 

Pada kondisi lebih serius, malaria dapat berkembang menjadi malaria serebral yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah otak dan perdarahan di area otak.

Bagaimana malaria menular?

Seperti yang sudah dijelaskan, penyebab utama malaria adalah Plasmodium. Meskipun ada banyak jenis dari parasit ini, tetapi yang menyebabkan malaria hanya ada lima. 

Khusus di Indonesia, ada dua jenis parasit Plasmodium, yakni Plasmodium falciparum serta Plasmodium vivax.

Pada malam hari, nyamuk yang terinfeksi parasit ini lebih banyak beredar dan menggigit. Jika seseorang sudah terkena gigitan nyamuk, parasit pun akan langsung masuk ke aliran darah.

Selain melalui gigitan nyamuk, parasit ini pun mampu menyebar melalui transfusi darah atau jarum suntik yang digunakan bergantian.

Beberapa gejala yang timbul setelah parasit beredar dalam darah adalah sakit kepala, demam tinggi, berkeringat, mengigil serta nyeri otot, bahkan muntah dan diare. 

Apabila tidak segera ditangani, maka hal ini bisa berdampak negatif pada pernapasan hingga kegagalan fungsi organ tubuh.

Cara encegahan malaria

Sebelum hal-hal ini terjadi, ada baiknya untuk segera melakukan pencegahan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengaplikasikan lotion antinyamuk.
  • Menggunakan obat nyamuk.
  • Memakai selimut yang menutupi seluruh tubuh.
  • Menggunakan kelambu saat tidur.
  • Melarutkan bubuk abate ke bak mand.i
  • Rajin membersihkan serta menguras bak mandi.
  • Menghindari terjadinya genangan air.
  • Melakukan fogging secara teratur. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya