Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MESKIPUN lezat, beberapa makanan khas Lebaran bisa memicu penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Ini karena saat Lebaran, makanan dan minuman yang disajikan cenderung mengandung lemak, garam, dan gula tinggi.
Oleh sebab itu, ada baiknya kamu mengetahui enam penyakit yang muncul setelah Lebaran. Apa saja? Berikut beberapa penyakit atau keluhan yang cukup umum muncul setelah Lebaran.
Sakit maag bisa muncul akibat kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak atau pedas serta makan dengan porsi yang berlebihan. Tak hanya sakit perut bagian atas, sakit maag juga dapat menimbulkan beragam keluhan lain, mulai dari mual, muntah, hingga sering bersendawa.
Kalau di momen hari raya kamu sering buang air besar bahkan hingga lebih dari tiga kali sehari, bisa jadi kamu mengalami diare. Saat diare, selain BAB cair, kamu juga bisa mengalami sakit perut, mulas, bahkan dehidrasi.
Baca juga: Ini Manfaat Lobak untuk Kesehatan Tubuh
Umumnya, diare saat Lebaran dipicu oleh pola makan yang tidak dijaga, semisal mengosumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya atau mengonsumsi makanan yang berpotensi mengiritasi lambung, seperti makanan asam dan berminyak.
Jika kamu penderita hipertensi, kamu sangat perlu menjaga pola makanmu saat Lebaran. Pasalnya, ketika Lebaran, biasanya tersaji beberapa makanan yang sebenarnya perlu kamu hindari karena dapat membuat tekanan darahmu meningkat drastis. Contohnya, makanan tinggi garam dan minuman berkafein.
Baca juga: Manfaat Vitamin B Kompleks pada Tubuh
Seperti yang telah dijelaskan di awal, selain makanan asin dan bersantan, momen Lebaran juga identik dengan makanan manis dan makanan tinggi protein. Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula saat Lebaran bisa memicu kambuhnya asam urat. Bagi orang yang sudah lama menderita penyakit asam urat, mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, sarden, atau udang, bahkan bisa menyebabkan serangan gout berat.
Seseorang dengan riwayat kolesterol tinggi harus selalu memperhatikan jenis dan porsi makanan yang dikonsumsi, termasuk ketika sedang merayakan Lebaran. Ini karena mengonsumsi gorengan, makanan cepat saji, dan jeroan terlalu banyak saat Lebaran dapat meningkatkan kadar kolesterol. Jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik, tingginya kadar kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah bahkan berisiko menimbulkan komplikasi serius, seperti serangan jantung.
Kalau kamu menderita diabetes, wajib memilih dan membatasi makanan yang kamu konsumsi agar gula darahmu tetap terkendali, termasuk ketika momen Lebaran. Kamu tentu sudah tahu bahwa sebagian besar menu makanan dan minuman yang disajikan saat Lebaran termasuk dalam pantangan diabetes.
Oleh karena itu, agar kadar gula darahmu tetap stabil saat Lebaran, pastikan kamu membatasi konsumsi makanan atau minuman manis, serta selalu minum obat penurun gula darah yang sudah diresepkan oleh dokter. Selain itu, perbanyaklah minum air putih dan sajikan beragam minuman sehat, seperti infused water, air kelapa, atau jus buah agar momen Lebaran semakin menyenangkan dan kesehatanmu tetap terjaga.
Nah, itulah enam penyakit setelah Lebaran yang cukup sering ditemui. Jika saat Lebaran kamu mengalami keluhan atau penyakit yang telah disebutkan di atas, lakukan kontrol dan konsultasikan dengan dokter, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan momen Lebaran bisa tetap kamu nikmati. (Z-2)
Sambal goreng kentang ati ampela adalah hidangan yang terdiri dari kentang, hati, dan ampela ayam yang dimasak dengan bumbu rempah khas Indonesia
Daging ayam adalah favorit banyak orang dalam beragam hidangan, dan salah satunya yang paling populer adalah opor ayam.
Fame Hotel Gading Serpong menghadirkan paket khusus halal bihalal setiap hari mulai dari 23 April-23 Mei 2023.
Aneka makanan khas ini membuat kita kangen akan rumah.
Agar tidak khawatir BB melonjak drastis setelah Lebaran, beberapa jenis makanan dan minuman ini bisa dikonsumsi untuk membantu proses pembakaran lemak di tubuh yang menumpuk.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved