Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BEKERJA sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Makuku menguji tingkat penyerapan popoknya dibandingkan produk sejenis di pasaran. Hasilnya, kemampuan teknologi inti struktur SAP dalam Makuku SAP Diapers menyerap cairan lebih baik dari popok tradisional yang berbahan dasar pulp (serat kayu atau kapas).
Inovasi inti struktur SAP (super absorbent polymer) pada Diapers Pro Care tidak menjadikan popok menggumpal pada satu titik. Akibatnya, penyerapan cairan lebih merata dan menjaga permukaan tetap kering.
"Hal itu karena teknologi inti penyerap SAP memiliki daya serap lebih tinggi tidak menyebabkan osmosis balik. Selain keunggulan inti penyerapnya, fitur bubble belt dari Makuku juga menjadi yang pertama di Indonesia. Fitur bubble belt ini didesain spesial pada bagian pinggang sehingga ibu tidak perlu khawatir popok meninggalkan bekas kemerahan pada kulit," papar Brand Director Makuku, Lucky Zheng, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4).
Baca juga: 1.343 Orang Positif Covid-19 dalam Sehari
Keunggulan produk Makuku juga mendapatkan respons luar biasa dari kampanye #TakutRuamPopokPakaiMAKUKU hingga saat ini. Diapers Pro Care hadir dalam tipe perekat (ukuran Newborn, S, M) dan celana (ukuran M, L, XL, XXL) mulai dari Rp99 ribu hingga Rp249 ribu. Produk itu tersedia di Hero, Grand Lucky, AEON, Transmart di Pulau Jawa dan Bali, dan Diamond Supermarket atau bagi yang lebih nyaman berbelanja online dapat mengunjungi akun Makuku Indonesia Official di Lazada, Shopee, Tiktok Shop, dan Tokopedia.
Berkomitmen menyediakan popok berkualitas bagi ibu dan si kecil, Makuku mendapatkan beragam penghargaan di dua tahun pertama di Indonesia. Kali ini, penghargaan spesial diraih sebagai Inovasi Makuku SAP Diapers Pro Care: Super Absorbent Polymer dan Fitur Buble Belt Pertama di Indonesia dari Infobrand.id pada 13 April 2023.
Baca juga: Manfaat Buah Matoa untuk Kesehatan, Jarang Diketahui
CEO Makuku Indonesia Jason Lee mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pilihan ibu sebagai yang terbaik untuk kebutuhan si kecil. Pihaknya akan senantiasa berupaya untuk mempertahankan komitmen sebagai popok yang senantiasa berinovasi untuk membuktikan keunggulan produk.
Penghargaan ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Makuku berhasil memecahkan dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Popok Bayi Sekali Pakai Tertipis dan Popok Bayi dengan Fasilitas Anti Gumpal Pertama di Indonesia (SAP Teknologi). (Z-2)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengukuhkan dua guru besar bidang Ekonomi dan Psikologi.
SEJUMLAH tokoh agama dan kepercayaan di Indonesia menggelar diskusi terkait kelanjutan implementasi dokumen Abu Dhabi (dokumen persaudaraan manusia) yang disepakati pada 4 Februari 2019.
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya memberikan bantuan beasiswa kepada 50 siswa dan siswi dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dorien dan Stanislaus secara resmi menjadi Guru Besar tetap di Unika Atma Jaya dan menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar yang dimiliki Unika Atma Jaya saat ini menjadi 26 Guru Besar.
Rektor Agustinus Prasetyantoko menyoroti peran penting marketing dalam SDGs dengan perspektif entrepreneurial dan sustainability
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved