Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BULLYING atau perundungan masih menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia. Kasus bullying saat ini kembali menjadi sorotan publik dan kasusnya semakin meningkat. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) setidaknya sudah terdapat lebih dari 226 kasus kekerasan fisik dan psikis, termasuk perundungan. Kemudian KPAI juga mencatat selama periode 2016-2020 ada 665 anak yang harus berhadapan dengan hukum karena menjadi pelaku kekerasan. Rinciannya, 506 anak melakukan kekerasan fisik dan 149 anak melakukan kekerasan psikis.
Menurut data Programme for International Students Assessment (PISA) pada 2018 menunjukkan sebanyak 41,1% siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan. Di tahun yang sama, Indonesia menempati posisi kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang paling banyak mencatat kasus perundungan di lingkungan sekolah. Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di 2018 menyatakan bahwa setiap 2 dari 3 anak remaja pernah mengalami kekerasan dan setiap 3 dari 4 kasus tersebut merupakan kasus antarteman sebayanya.
Jika dibiarkan, bullying dapat memberikan dampak yang merugikan korban secara berkepanjangan seperti stres, depresi, bahkan trauma. Selain itu, korban bullying mengalami masalah kesehatan dan penurunan performa akademis. Masalah bullying di sekolah perlu diatasi dengan kerja sama dari guru di sekolah dan keluarga siswa. Salah satu yang bisa dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menangani dampak bullying ialah memberikan konseling yang tepat kepada para korban bullying di sekolah.
Menyadari bahaya dampak bullying kepada siswa, Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) mengadakan Webinar KGSB bertajuk Teknik Konseling Kepada Korban Bullying di Sekolah pada Sabtu (15/4) yang diikuti oleh ratusan tenaga pendidik anggota KGSB dari Indonesia dan Timor Leste. Webinar ini menghadirkan narasumber yaitu Sekretaris Program Studi S1 Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya, Nanda Rossalia, M.Psi, Psikolog, Founder Rumah Guru BK dan Widyaiswara Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat di Kemendikbud Ristek RI, Ana Susanti, M.Pd,CEP, CHt, serta Guru BK SMPN 2 Jayapura dan Anggota KGSB, Manggar Istanti., S.Pd., M.Pd.
Founder KGSB, Ruth Andriani, mengatakan akhir-akhir ini maraknya pemberitaan kasus perundungan semakin memprihatinkan, terutama perundungan melalui kekerasan fisik di lingkungan sekolah. Padahal seharusnya lingkungan sekolah dapat menjadi tempat belajar yang aman dan menyenangkan bagi semua. Jika kita melihat dampaknya, tentunya ada dampak psikologis yang dialami korban perundungan sehingga peran tenaga pendidik sangatlah penting dalam membantu dan mendampingi korban bullying melalui teknik konseling yang tepat. "Melalui upaya ini kami harap kita tidak hanya bisa mengobati, tetapi ke depan kita semua dapat bersama-sama mencegah dan memutus mata rantai perundungan khususnya di lingkungan sekolah serta menjadikan sekolah sebagai ruang aman dan nyaman bagi anak untuk belajar dan mengembangkan dirinya," ujar Ruth.
Baca juga: Ini Langkah Menangani Korban Kekerasan Berbasis Gender Online
Founder Rumah Guru BK, Ana Susanti, menjelaskan bahwa dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak terkait mencegah dan menangani kasus bullying di sekolah. Sesuai data dari Comparitech di 2018, 82,8% kasus bullying terjadi di sekolah menjadikan sekolah menjadi lokasi paling banyak terdapat kasus bullying. "Kemendikbudristek bersama dengan UNICEF Indonesia melaksanakan program Roots untuk mencegah bullying di lingkungan pendidikan. Program ini dikembangkan sejak 2017 dan awalnya dilaksanakan di wilayah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Papua Barat. Program Roots fokus mengatasi bullying di sekolah dengan melibatkan teman sebaya. Program ini dinilai efektif karena bisa mengurangi tingkat perundungan di sekolah hingga 30% saat awal diimplementasikan pada 2017. Program Roots mulai diimplementasikan secara nasional pada 2021," jelas Ana.
Sekretaris Program Studi S1 Fakultas Psikologi Unika Atmajaya, Nanda Rosalia, memaparkan untuk memberikan konseling kepada korban maupun saksi dan pelaku bullying dapat dilakukan dengan teknik ABC irrational belief. Teknik ini mengenali pikiran negatif atau irrational belief dari korban, saksi, atau pelaku dan kemudian mengubahnya menjadi rational belief yang dapat mengubah cara untuk menyikapi kejadian negatif yang terjadi. "Untuk membantu korban bullying, seorang konselor harus memberikan konseling yang tepat dan dibutuhkan oleh korban dengan mengenali pikiran negatif yang dimiliki oleh korban sehingga dampak buruk dari bullying dapat dihindari," pungkas Nanda. (Z-2)
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
TANGGAL 23 Juli bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN). Penulis melihat bahwa HAN seharusnya menjadi momentum reflektif, bukan hanya perayaan semata.
Menurutnya, peran sekolah sangat penting bagi tumbuh kembang anak dalam proses pembelajaran.
MUSISI Ahmad Dhani mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap anaknya berinisial SF.
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) siswa baru di beberapa daerah sudah akan dimulai, bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru.
Film Cyberbullying menyoroti fenomena sosial bahwa perundungan di ruang digital yang tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak dan remaja.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved