Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengajak masyarakat proaktif mengecek kondisi kesehatannya di puskesmas. Apalagi, ada pembiayaan gratis skrining 14 jenis penyakit melalui Jaminan Kesehatan Nasional.
"Kemungkinan tubuh tetap sehat lebih tinggi dilakukan dengan pencegahan daripada diobati," kata juru bicara Kemenkes M Syahril dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).
Syahril memerinci skrining gratis itu mencakup diabetes melitus, hipertensi, strok, jantung, kanker serviks, kanker payudara, dan tuberkulosis (TB). Kemudian anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Baca juga: Ada Arcturus, Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Didominsi Omicron BA.4
"Berikutnya talasemia, hipotiroid kongenital, serta hepatitis," papar dia.
Syahril mengatakan langkah pencegahan tersebut penting dan mudah. Tujuannya guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Baca juga: Tetap Waspada, Kasus Covid-19 Bisa Terus Meningkat
"Kondisi memprihatinkan seseorang karena sejumlah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sering terjadi di berbagai negara," ujar dia.
Syahril mengutip studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION) yang menemukan hampir 50% pasien kanker mengalami kebangkrutan atau masalah finansial. Sebab, mereka harus menjalani pengobatan selama 12 bulan.
"Hal ini menunjukkan bahwa dengan dukungan asuransi pun, beban biaya kesehatan yang tidak terencana tetap menjadi tantangan," ucap dia. (Z-3)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Kemenkes mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Menurut data Kementerian Kesehatan, 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM), serangan jantung dan strok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved