Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Memeriahkan Ramadan dan sebagai wujud toleransi antar umat beragama, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menggelar buka puasa bersama dengan ratusan anak yatim piatu. Kegiatan tersebut dilakukan di Masjid Babah Alun, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (14/04).
Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup, Oey Lusiana, mengatakan kegiatan berbuka puasa bersama ini dilakukan atas kolaborasi dengan berbagai pihak. Di antaranya Persatuan Jaksa Indonesia (Persaja) dan FKIK Ukrida ahli gizi sebagai program kegiatan PSMTI yang utama di bulan suci Ramadhan.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian program rutin PSMTI selama di bulan Suci Ramadan yang bersamaan dengan kegiatan berbagi takjil dan donor darah. Sebagai Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup dalam organisasi ini, kami terus berkegiatan sosial sesuai dengan arahan Ketua Umum PSMTI Bapak Wilianto Tanta, untuk saling memberi dan mengasihi kepada sesama umat manusia," ucap Lusy Oey, dalam keterangan tertulis, Sabtu, (15/4).
Baca juga: Singkawang Pertahankan Predikat Kota dengan Indeks Toleransi Tertinggi
Menurut Lusi Oey, bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah. Maka, sudah sepatutnya sebagai sesama manusia harus saling tolong-menolong untuk memberikan manfaat salah satunya lewat berbagi.
Disampaikan Lusi Oey, anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, aksi ini menjadi salah satu dukungan dan perhatian dari PSMTI untuk masa depan anak-anak. Karena itu, di kesempatan tersebut mereka juga melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya mengonsumsi makanan bergizi pada anak-anak dan warga sekitar dengan menghadirkan dokter ahli gizi.
Baca juga: Bentuk Kepeduliaan Sesama, PSMTI Pusat Gelar Donor Darah
"Momen yang sangat istimewa untuk melakukan kebaikan dengan berbagi. Mudah-mudahan kita bisa meraih banyak kebaikan di bulan yang penuh berkah ini," kata Lusi Oey.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Harian I PSMTI Peng Suyoto menambahkan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan PSMTI seluruh Indonesia.
"Hari ini kita berbagi kasih dengan saudara-saudara kita, anak-anak yatim maupun anak-anak yang berada di sekitar Masjid Babah Alun ini, tujuannya untuk meningkatkan silaturahmi juga merupakan amanah dari MUNAS dan RAKERNAS PSMTI melaksanakan bakti sosial di setiap hari raya keagamaan, khususnya di bulan Ramadan yang mana penduduk kita lebih banyak membutuhkan bantuan," kata Peng Suyoto.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh PSMTI di 30 Provinsi lebih dari 300 Kabupaten/Kota dan Kecamatan ini diharapkan bisa diikuti juga oleh Organisasi Masyarakat lainnya agar dapat berbagi ķasih dengan masyarakat yang kurang mampu.
Di kegiatan buka puasa bersama tersebut, dibagikan setidaknya 200 paket yang dibagi pada anak-anak yatim piatu. Isinya berupa makanan, beberapa jenis kebutuhan pokok, dan angpao.
(Z-9)
Saat tiba di lokasi, Ganjar yang mengenakan baju batik disambut oleh Ketua Umum PSMTI Pusat Wilianto Tanta.
PSMTI menyampaikan dukungan penuh kepada Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dari kegiatan ini, PSMTI akan mengembangkan, memberikan, dan mengimplementasikan apa yang didapat dari Lemhannas kepada anak-cucu dan lingkungan dan kepada semua orang yang berdekatan.
Pertemuan membahas kolaborasi antara PSMTI, PITI, IPTI dan Prima DMI dalam mencetak dan mengembangkan wirausaha muda.
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pusat menggelar aksi sosial donor darah dengan target 250 kantong darah, di Klinik Utama Sukma Bintang Medika, Jakarta Barat, Minggu, (9/4).
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved