Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menggelar Forum Ramadan yang berfokus pada misi membangun perdamaian antara Palestina dan Israel. Acara ini merupakan sebuah inisiatif global yang sedang dikembangkan dan dilaksanakan oleh PBNU.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa fokus dari acara ini terdiri dari empat objektif, di antaranya pertama untuk mendorong keterlibatan agama-agama, khususnya Islam, dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.
"Kedua, untuk mendorong berdirinya negara Palestina merdeka serta mendapat dukungan dari masyarakat internasional sesuai dengan kerangka piagam PBB, dan pemerintahannya yang berkomitmen pada prinsip-prinsip deklarasi HAM universal," ungkapnya dalam acara PBNU dan UIII Ramadan Forum di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4).
Baca juga: Saleh Husin Serahkan Wakaf Al-Quran Kepada Ketum PBNU
Lebih lanjut, fokus ketiga, untuk mendorong munculnya kedamaian abadi antara kedua negara, Palestina dan Israel, dengan dasar saling menghormati sebagai bangsa yang merdeka.
Keempat untuk mencegah penyebaran wacana supremasi dan kekerasan yang menyasar warga Palestina dan warga Yahudi Israel.
Baca juga: PBNU Apresiasi Polri Siapkan 500 Bus Gratis untuk Mudik Lebaran
Menurut Gus Yahya, hal yang paling penting untuk mewujudkan empat objektif ini adalah menanamkan kepercayaan kepada masyarakat bahwa perdamaian akan tetap tercapai bagi Palestina dan Israel.
"Kita harus membuat masyarakat percaya bahwa terdapat solusi untuk mencapai perdamaian. Kita harus membuat mereka percaya ada solusi untuk menuju ke sana. Kita harus melihat konflik ini merupakan bagian dari kepentingan dunia. Apa gunanya islam jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah kemanusiaan seperti ini? Makanya kita harus bersatu dan kita percaya ada solusi yang menjadi jawaban dari permasalahan ini," kata Gus Yahya.
Di tempat yang sama, Rektor UIII Komaruddin Hidayat menyatakan bahwa terselenggaranya acara ini merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia akan selalu konsisten untuk mendukung kemerdekaan bagi Palestina.
"Indonesia konsisten mendukung penyelesaian konflik yang terjadi di Palestina sesuai mandat konstitusi. Salah satu hal yang terjadi belakangan ini di Indonesia, di mana kami dibatalkan oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 juga merupakan sebab dari keberpihakan kita pada Palestina," ucap Komaruddin
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia H. E. Zulhair Al-Shun mengapresiasi Indonesia khususnya PBNU yang secara konsisten mendukung Palestina. Dia berharap, acara ini dapat menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan perdamaian bagi Palestina.
"Saya berterima kasih kami dapat diundang dalam acara ini untuk menyusun roadmap perdamaian antara Israel dan Palestina. Kami menginginkan perdamaian. Perdamaian merupakan hal yang selalu kami impikan. Saya berharap acara ini dapat mendukung tercapainya perdamaian yang kami impikan," tandas Zulhair. (Des/Z-7)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, meminta partai politik (parpol) agar terus memperkuat jajarannya dan berdikari.
BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan kunjungan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi
KETUA Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bersama Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar menemui Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan
Gus Yahya menegaskan bahwa proses pemilu adalah sebuah tahapan yang harus dijalani bersama.
Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan NU memiliki potensi besar dalam ikhtiar mengatasi konflik di Timur Tengah. NU telah aktif di berbagai forum global guna menyuarakan perdamaian dunia,
Indonesia didorong untuk melakukan tindakan yang tegas dalam mendukung Palestina tidak hanya sekedar pernyataaan-pernyataan dukungan.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved